Landasan Teoretis Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi dengan Teknik Rekonstruksi dan Media Majalah Dinding Pada Siswa Kelas X.8 SMA Kesatrian I Semarang

19 argumentasi dengan teknik rekonstruksi dan media majalah dinding untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X.8 SMA Kesatrian I Semarang. Pembaharuan penelitian ini terletak pada penerapan teknik rekonstruksi dan media majalah dinding yang sepengetahuan penulis belum pernah diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi.

2.2 Landasan Teoretis

Landasan teoretis membahas teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Landasan teoretis dalam penelitian ini membahas tentang hakikat keterampilan menulis, menulis karangan argumentasi, teknik rekonstruksi, media majalah dinding, dan pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan teknik rekonstruksi dan media majalah dinding.

2.2.1 Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap orang. Seseorang yang memiliki keterampilan menulis dapat menuangkan semua ide atau gagasannya dalam bentuk bahasa tulis. Seseorang juga akan memperoleh keuntungan yang banyak dengan memiliki keterampilan menulis. Pada subbab keterampilan menulis ini akan dibahas tentang pengertian keterampilan menulis dan tujuan menulis. Diharapkan dengan mengetahui hakikat menulis, seseorang dapat meningkatkan keterampilan menulisnya.

2.2.1.1 Pengertian Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Menulis dapat membantu seseorang dalam mengungkapkan perasaan dan gagasan yang ada dalam dirinya sesuai dengan maksud dan tujuan 20 yang akan dicapai. Gie 2002:16 berpendapat bahwa menulis merupakan aktivitas mengungkapkan buah pikiran untuk dibaca orang lain. Tulisan yang dibuat harus kreatif. Seorang penulis harus memiliki naluri bahasa yang kuat untuk dapat memakai bahasa secara lincah, menarik, dan efektif. Dengan kemampuan tersebut seseorang dapat membuat tulisan yang jelas, tepat, dan serasi dengan tujuan yang ingin dicapai. Penuangan ide atau gagasan seseorang ke dalam bentuk bahasa tulis tidak dapat diperoleh secara spontan. Perlu latihan terbimbing untuk mengasah keterampilan menulis. Melengkapi pendapat Gie, Wagiran dan Doyin 2005:2 menambahkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih. Oleh karena itu, seseorang harus memiliki keterampilan menulis agar melaksanakan komunikasi dengan baik. Ide dan gagasan seseorang harus dikemas dengan baik dalam bentuk tulisan agar ide dan gagasan tersebut tidak hilang. Selain itu, tulisan seseorang juga harus dikemas dengan baik agar pembaca tertarik untuk membacanya. Sofyan 2006: 34 berpendapat bahwa ide dan pemikiran seseorang akan lebih awet, menyebar luas, dan dapat dipelajari lagi jika dituangkan dalam bentuk tulisan. Dalam kegiatan menulis ini seseorang harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata. Dengan struktur bahasa dan kosakata yang baik, pembaca akan tertarik dan mudah memahami isi tulisan. 21 Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalah kegiatan yang produktif dan ekspresif untuk mencurahkan atau melukiskan gagasan, ide, pendapat, dan pikirannya dalam bentuk tulisan agar orang lain paham akan maksud dan tujuan dari tulisan tersebut. Menulis digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, melainkan secara tertulis. Pada umumnya tidak semua orang dapat mengungkapkan perasaan dan maksud secara lisan. Seseorang yang mengungkapkan perasaan dan maksudnya secara tertulis harus mampu menyusun tulisan yang dibuat secara menarik, menggunakan bahasa yang dapat dipahami, sehingga pembaca akan tertarik untuk membaca dan mengerti maksud dan tujuan tulisan tersebut. Dalam menulis memerlukan suatu ekspresi gagasan secara berkesinambungan dan mempunyai urutan yang logis dan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang digunakan, sehingga dapat menyampaikan informasi secara jelas.

2.2.1.2 Tujuan Menulis

Menurut peck Schulz 1969:67 dalam Tarigan 1993: 9 tujuan menulis yaitu: 1 membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi dapat melayani mereka, dengan cara menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis untuk kegiatan menulis, 2 mendorong para siswa untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan, 3 mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis, dan 4 mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas. 22 Tujuan menulis menurut Semi 1990: 19 antara lain 1 Memberikan arahan, yaitu memberikan petunjuk kepada orang lain dalam mengerjakan sesuatu, 2 menjelaskan sesuatu, yakni memberikan uraian atau penjelasan tentang suatu hal yang harus diketahui oleh orang lain, 3 menceritakan kejadian, yakni memberikan informasi tentang sesuatu yang berlangsung di suatu tempat pada suatu waktu, 4 meringkaskan, yakni membuat rangkuman suatu tulisan sehingga menjadi lebih singkat, dan 5 meyakinkan, yaitu tulisan yang berusaha meyakinkan orang lain agar setuju atau sependapat dengannya. Menurut Keraf 1995:6 tujuan umum menulis dipengaruhi oleh kebutuhan dasar manusia, yaitu : 1 keinginan untuk memberi informasi kepada orang lain dan memperoleh informasi dari orang lain mengenai suatu hal, 2 keinginan untuk meyakinkan seseorang mengenai suatu kebenaran akan suatu hal, dan lebih jauh mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, 3 keinginan untuk menggambarkan atau menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal, atau bunyi, dan 4 keinginan untuk menceritakan kepada orang lain tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik yang dialami maupun yang didengar dari orang lain. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah untuk memberikan informasi kepada orang lain. Informasi tersebut bisa berupa deskripsi suatu benda, hal atau bunyi, atau menceritakan dan menggambarkan suatu kejadian melalui ekspresi diri secara bebas dalam tulisan. 23

2.2.1.3 Langkah-Langkah Menulis

Kegiatan menulis adalah suatu proses, yaitu proses penulisan. Proses penulisan tersebut dilakukan melalui tahapan-tahapan penulisan. Akhadiah 1988: 3-5 mengemukakan beberapa tahap menulis, yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi.

a. Tahap Prapenulisan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK THINK TALK WRITE (TTW) MELALUI MEDIA FOTO BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS X 3 SMA KESATRIAN 2 SEMARANG

2 10 195

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Menggunakan Metode Kontekstual dengan Menerapkan Pembelajaran Berbasis ICT pada Siswa Kelas X 3 SMA Negeri 2 Temanggung

0 6 304

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Blora.

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Blora.

1 4 15

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis melalui Media Berita Foto pada Siswa Kelas X-4 SMA PGRI 01 Kendal.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Penerapan Teknik Tutorial dengan Media Film Pendek pada Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 1 Majenang, Kabupaten Cilacap.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Media Animasi Slideshow (Primary Gambar Bergerak) pada Siswa Kelas X Animasi SMK Muhamadiyah I Semarang.

0 0 3

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN “TEKNIK FASTWRITING” MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X-4 SMA KESATRIAN SEMARANG.

0 0 3

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS X-8 SMA ISLAM SULTAN AGUNG I SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS X-8 SMA ISLAM SULTAN AGUNG I SEMARANG.

2 6 182