Adanya sedikit perbedaan langkah-langkah pembelajaran di atas, dikarenakan adanya penegasan tujuan pembelajaran dalam RPP yang ingin
dicapai. Di dalam langkah-langkah pembelajaran sesuai Permen no.41 tahun 2007, hanya terdapat langkah yang harus dilaksanakan guru dalam pembelajaran.
Sedangkan menurut Akhmad Sudrajat, dicantumkan langkah yang harus dilaksanakan guru dalam pembelajaran dan juga nilai-nilai yang harus ditanamkan
secara jelas pada siswa. Hal tersebut bertujuan agar guru tidak hanya memproritaskan aspek kognitif siswa saja, tetapi juga memperhatikan nilai-nilai
yang harus ditanamkan pada siswa.
2.2.6 Pembelajaran akuntansi yang berkarakter
Dari pengertian pembelajaran berkarakter di atas, maka Pembelajaran akuntansi yang berkarakter dapat diartikan tindak mengajar guru di kelas yang
mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya dengan pengenalan nilai-nilai yang berkaitan dengan ilmu akuntansi, memfasilitasi diperolehnya kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai tersebut, dan penginternalisasian nilai-nilai tersebut ke dalam tingkah laku peserta didik pada mata pelajaran akuntansi. Contoh nilai-
nilai pendidikan karakter yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran akuntansi dasar yaitu :
a. Jujur
Sebagai seorang calon akuntan, dituntut kejujurannya dalam mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi
serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti
untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Seorang guru akuntansi dasar harus mengajarkan kepada siswa, untuk mencatat,
mengkasifikasi dan sebagainya sesuai dengan keadaan sebenarnya. b.
Disiplin Untuk menjadi seorang akuntan, harus bisa bersikap disiplin dalam
berbagai hal, terutama dalam hal waktu, jika dalam melaporkan keuangan terlambat sedikit saja, maka akan mempengaruhi kinerja pihak lain yang
terkait. c.
Tanggungjawab Seorang akuntan, harus bisa mempertanggungjawabkan laporan keuangan
yang dibuatnya. Merujuk pendapat Doni Koesoema 2010:231-233 tentang Praksis pendidikan
karakter di dalam kelas, maka yang menjadi indikator pembelajaran akuntansi berkarakter dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1 Guru akuntansi bertindak sebagai pengasuh, teladan dan pembimbing
2 Guru akuntansi dapat menciptakan sebuah komunitas moral
3 Guru akuntansi mampu menegakkan disiplin moral melalui pelaksanaan
kesepakatan yang telah ditentukan sebagai aturan main bersama. 4
Guru akuntansi mampu menciptakan sebuah lingkungan kelas yang demokratis
5 Guru akuntansi mampu mengajarkan nilai-nilai moral yang terdapat dalam
ilumu akuntansi melalui kurikulum 6
Guru akuntansi menggunakan metode pembelajaran melalui kerjasama
7 Guru akuntansi dapat membangun sebuah rasa tanggungjawab bagi
pembentukan diri dalam diri siswa 8
Guru akuntansi mampu mengajak siswa agar berani memikirkan dan mengolah persoalan yang berkaitan dengan konflik moral
9 Guru akuntansi melatih siswa untuk belajar memecahkan konflik yang
muncul secara adil dan damai tanpa kekerasan
2.3 Kepribadian Guru