24
Pada hasil reaksi terdapat ion OH
-
dan ion H
+
. Jadi garam ini mungkin bersifat basa, bersifat asam, atau bersifat netral.
Konsentrasi ion OH
-
atau ion H
+
serta nilai pH yang dihasilkan sangat bergantung pada harga KaKonstanta ionisasi asam
lemah dan KbKonstanta ionisasi basa lemah. Jika harga Ka lebih besar dari Kb, ion H
+
yang dihasilkan lebih banyak, begitu pula sebaliknya.
Hubungan antara Ka dan Kb
a Jika harga Ka lebih besar daripada harga Kb, berarti konsentrasi ion H
+
yang dihasilkan lebih banyak daripada OH
-
sehingga garam tersebut bersifat asam b Jika harga Ka lebih jecil daripada harga Kb, berarti
konsentrasi ion H+ yang dihasilkan lebih sedikit daripada ion OH
-
sehingga garan tersebut bersifat basa c Jika harga Ka sama dengan harga kb, berarti konsentrasi ion
H
+
dan ion OH
-
yang dihasilkan sama sehingga garam tersebut bersifat netral.
c. PerhitunganpH Larutan Garam
1 pH Garam yang Tersusun dari Asam Kuat dan Basa Kuat garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral
dan mempunyai pH = 7 2 pH Garam yang Tersusun dari Asam Kuat dan Basa Lemah
25
garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah mempunyai pH 7. Rumus untuk menghitung pH larutan garam dapat diperoleh
daribpenurunan reaksi ionisasi basa lemah berikut. Misalkan basa lemah dilambangkan BOH.
B
-
+ H2O BOH + H
+
Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis ini Kh adalah sebagai berikut.
K
h
= Harga H
2
O diabaikan dan [BOH] = [H
+
], sehingga
K
h
= =
= K
h
x [B
+
] = konsentrasi kation dari garam [H
+
] = dan K
h
= , sehingga
[H
+
] = atau [H
+
] = Rumus tersebut berlaku untuk garam yang memiliki 1 kation. Jika
garam memiliki lebih dari 1 kation, rumusnya menjadi: [H
+
] = ; n = jumlah kation
pH = -log [H
+
] 3 pH Garam yang Tersusun dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat mempunyai pH 7.Rumus untuk menghitung pH larutan garam dapat diperoleh
daribpenurunan reaksi ionisasi asam lemah berikut. Misalkan basa lemah dilambangkan HA.
26
A
-
+ H
2
O HA + OH
-
Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis ini Kh adalah sebagai berikut.
K
h
= Harga H
2
O diabaikan dan [HA] = [OH
-
], sehingga
K
h
= =
= K
h
x [A
-
] = konsentrasi anion dari garam. [
] = dan K
h
= , sehingga
[ ] =
atau [ ] =
Rumus tersebut berlaku untuk garam yang memiliki 1 kation. Jika garam memiliki lebih dari 1 kation, rumusnya menjadi:
[ ] =
; n = jumlah kation pOH = -log [
] pH = 14 - pOH 4 pH Garam yang Tersusun dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Dimisalkan asam lemah dilambangkan HA, sedangkan basa lemah dilambangkan BOH.
A
-
+ B
+
+ H
2
O HA + BOH Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis ini K
h
adalah sebagai berikut.
K
h
= =
x x [H
+
] [OH
-
]
27
Harga H
2
O diabaikan, Ka = ; K
b
=
K
h
= sehingga [H
+
] = dan pH = - log [H
+
]
2.4. Kerangka Berpikir
Keterampilan berpikir kritis seseorang dalam suatu bidang studi tidak dapat terlepas dari pemahamannya terhadap materi bidang studi tersebut. Dengan
demikian agar siswa dapat berpikir kritis dalam kimia, maka dia harus memahami kimia dengan baik. Disadari bahwa salah satu kegagalan siswa dalam belajar
kimia adalah siswa tidak dapat menangkap konsep dengan benar karena pada umumnya mereka belum sampai ke proses abstraksi, masih dalam dunia konkrit
dan baru sampai kepemahaman instrumen instrumen understanding, yang hanya tahu contoh-contoh, tidak dapat mendeskripsikannya, sehingga hasil belajar siswa
menjadi rendah. Materi Larutan penyangga dan hidrolisis dalam kimia juga merupakan
materi yang
memerlukan keterampilan
dalam membayangkan
dan menginterprestasikan sesuatu yang masih abstrak ke dalam permasalahan di dalam
pikiran. Hal ini menyulitkan siswa dalam belajar. Apalagi siswa dalam proses pembelajarannya terkadang kesulitan mengingat apa yang telah dipelajari. Oleh
karena itu, model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran pada materi tersebut hendaknya berupa model pembelajaran yang dapat
memperjelas konsep tersebut sekaligus yang dapat menimbulkan ketertarikan siswa untuk belajar sehingga proses belajar dapat berlangsung optimal.