27
Harga H
2
O diabaikan, Ka = ; K
b
=
K
h
= sehingga [H
+
] = dan pH = - log [H
+
]
2.4. Kerangka Berpikir
Keterampilan berpikir kritis seseorang dalam suatu bidang studi tidak dapat terlepas dari pemahamannya terhadap materi bidang studi tersebut. Dengan
demikian agar siswa dapat berpikir kritis dalam kimia, maka dia harus memahami kimia dengan baik. Disadari bahwa salah satu kegagalan siswa dalam belajar
kimia adalah siswa tidak dapat menangkap konsep dengan benar karena pada umumnya mereka belum sampai ke proses abstraksi, masih dalam dunia konkrit
dan baru sampai kepemahaman instrumen instrumen understanding, yang hanya tahu contoh-contoh, tidak dapat mendeskripsikannya, sehingga hasil belajar siswa
menjadi rendah. Materi Larutan penyangga dan hidrolisis dalam kimia juga merupakan
materi yang
memerlukan keterampilan
dalam membayangkan
dan menginterprestasikan sesuatu yang masih abstrak ke dalam permasalahan di dalam
pikiran. Hal ini menyulitkan siswa dalam belajar. Apalagi siswa dalam proses pembelajarannya terkadang kesulitan mengingat apa yang telah dipelajari. Oleh
karena itu, model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran pada materi tersebut hendaknya berupa model pembelajaran yang dapat
memperjelas konsep tersebut sekaligus yang dapat menimbulkan ketertarikan siswa untuk belajar sehingga proses belajar dapat berlangsung optimal.
28
Kenyataan tersebut mendorong peneliti untuk memberikan inovasi dalam pembelajaran yaitu penggunaan model pembelajaran ARIAS Assurance,
Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction terhadap keterampilan berpikir
kritis siswa materi larutan penyangga dan hidrolisis SMA Negeri 12 Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian experiment yaitu percobaan efektivitas
model pembelajaran ARIAS Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction
terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Secara ringkas gambaran penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
Uji Hipotesis Hasil belajar rendah
Kelas Eksperimen Kelas kontrol
Pembelajaran dengan model ARIAS
Pembelajaran tradisional Keaktifan dan pemahaman kurang
Diharapkan terjadi peningkatan pemahaman
Keterampilan Berpikir Kritis
Dibandingkan Diharapkan terjadi
peningkatan pemahaman Keterampilan
Berpikir Kritis
29
2.5. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran ARIAS Assurance, Relevance, Interest, Assessment,
and Satisfaction efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa
pada materi larutan penyangga dan hidrolisis.
30
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Jenis metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang
dapat diperoleh melalui eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel Sugiyono, 2010: 114.
3.2 Penentuan Subjek Penelitian
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Arikunto. 2006: 130. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMA Negeri 12
Semarang.
3.2.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu teknik cluster random sampling
yaitu pengambilan sampel penelitian berupa kelompok yang dilakukan secara acak dengan anggota populasi yang ada terbagi dalam
memiliki homogenitas dan kesamaan rata-rata yang sama. Salah satu kelas bertindak sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas lainnya sebagai kelas
kontrol. Berdasarkan hasil pengambilan sampel diperoleh kelas eksperimen yaitu kelas XI-IPA 1 sedangkan kelas XI-IPA 3 sebagai kelas kontrol.
30