Keterdedahan terhadap media cetak Koran dan Majalah

responden berada pada kategori rendah, 21 persen pada kategori tinggi, 11 persen pada kategori sangat tinggi dan 9 persen tergolong pada kategori sedang. Data tersebut memperlihatkan bahwa sebagian besar responden memiliki status ekonomi yang relatif rendah untuk hidup di daerah Jakarta. Rendahnya pendapatan responden antara lain adalah karena mereka yang bekerja sebagai pegawai negeri, umumnya termasuk pada golongan II a sampai III a, dan atau bekerja sebagai staf. Sedangkan mereka yang bekerja di sektor swasta umumnya hanyalah berstatus sebagai karyawan. Responden yang pendapatannya berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi, bekerja di BUMN, dan umumnya mereka mempunyai penghasilan tambahan dari budidaya ikan dengan mengusahakan keramba jaring apung KJA. Aktivitas Komunikasi Aktivitas komunikasi adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh responden baik dalam menerima informasi maupun dalam menyampaikan informasi. Penelitian ini mengamati tiga variabel aktivitas komunikasi yang dilakukan responden, yaitu keterdedahan pada media massa media cetak dan media elektronik, keterdedahan pada saluran interpersonal, dan partisipasi sosial.

1. Keterdedahan Pada Media Massa

Tingkat keterdedahan yang diteliti adalah frekuensi, lama dan banyaknya responden membaca koran, majalah, brosur, mendengarkan radio, dan menonton TV yang diukur dalam jam perminggu.

a. Keterdedahan terhadap media cetak Koran dan Majalah

Hasil analisis data keterdedahan responden terhadap media cetak menunjukkan bahwa dari seluruh responden yang diteliti yakni 100 orang, maka sebanyak 75 orang 75 menyatakan membaca koran dalam satu minggu terakhir, sebanyak 11 orang 11 membaca majalah dalam satu minggu terakhir dan 14 orang lainnya 14 tidak membaca media cetak. Sebanyak empat orang 5,33 menyatakan membaca koran tujuh kali per minggu, 35 orang 46,67 membaca koran antara satu sampai dua kali per minggu, 26 orang 34,67 membaca tiga sampai empat kali per minggu, dan 10 orang 13,33 lainnya membaca koran antara lima sampai enam kali per minggu. Sedang responde n yang membaca majalah antara satu sampai dua kali per minggu sebanyak 11 orang 11. Rendahnya minat membaca responden disebabkan karena kesibukan responden, sehingga waktu yang tersedia lebih banyak dimanfaatkan untuk beristirahat sambil mendengar radio atau menonton televisi. Sedang waktu membaca yang disenangi responden adalah pada pagi hari sebanyak 41 persen, sore hari 16 persen, siang hari 11 persen, dan pada malam hari sebesar 18 persen. Responden yang membeli koran sebanyak 58 persen, pinjam dari kantor 12 persen, dan pinjam dari tetangga sebanyak lima persen. Sebanyak 75 orang dari 100 orang responden yang selalu membaca koran menunjukkan bahwa jenis koran Pos Kota menempati urutan pertama terbanyak yang dibaca oleh sebanyak 22 orang 29,33, disusul Kompas 20 orang 26,67, Republika 16 orang 21,33, Media Indonesia delapan orang 10,67, Merdeka tujuh orang 9,33, Suara Jagakarsa satu orang 1,33, dan koran Indo Pos satu orang 1,33. Pos Kota merupakan media yang banyak dibaca responden karena beritanya lebih mudah dimengerti dan menarik, bahasa yang digunakan adalah bahasa sederhana, dan harganya murah. Sedangkan Kompas dan Republika, beritanya lebih tajam, membuat pembaca lebih berpikir dan harganya juga lebih mahal. Sebanyak 24 orang 32 dari 75 orang responden mengaku pernah membaca informasi tentang Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan dari media cetak dan 51 orang 68 tidak pernah membaca tentang Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan. Kurangnya promosi dan kurangnya berita mengenai PBBSB, membuat objek wisata ini tidak banyak dikenal orang sehingga perkembangannya sangat lambat. Media yang pernah memuat tentang PBBSB adalah Kompas dan dibaca oleh 10 orang 13,33, Pos Kota dibaca oleh tujuh orang 9,33, Republika oleh empat orang 5,33, Suara Jagakarsa, koran Merdeka dan Indo Pos masing-masing dibaca oleh satu orang 1,33. Keterdedahan media massa cetak lainnya seperti majalah, relatif rendah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dari semua responden yang diteliti, yang membaca majalah selama seminggu, relatif sedikit yaitu sebanyak 11 orang 11. Kemudian, dari jumlah tersebut yang menyatakan membaca majalah antara satu sampai dua kali per minggu adalah yang paling banyak, yaitu sembilan orang 81,82, diikuti oleh responden yang membaca majalah antara tiga sampai empat kali per minggu sebanyak dua orang 18,18. Intensitas keterdedahan media ini berkisar antara nol sampai tujuh jam per minggu. Jenis majalah yang paling disukai responden adalah Hidayah sebanyak tujuh orang 63,64, Trubus dua orang 18,18, dan Tempo sebanyak dua orang 18,18. Responden yang membeli majalah sebanyak sembilan orang 81,81, dan pinjam dari tetangga sebanyak dua orang 18,18.

b. Keterdedahan terhadap media elektronik Radio