menyatakan tidak pernah menonton tayangan tentang PBBSB. Penonton yang tidak pernah menonton tayangan tentang PBBSB, bukanlah karena tidak suka
dengan tayangan tersebut, tetapi karena faktor jam tayang yang bersamaan dengan tayangan acara lain dari TV lain yang lebih menarik.
RCTI merupakan stasiun TV yang sering menayangkan informasi tentang Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan. Sebanyak 17 orang 17
menyatakan pernah menonton tayangan tentang PBBSB di RCTI yang dikemas dalam berita Nuansa Pagi di Situ Babakan, Prosesi Adat Betawi, Pembangunan
dan Perkembangan PBBSB, dan lain sebagainya. Acara SCTV ditonton oleh sebanyak 10 orang 10 dengan acara, pentingnya mempertahankan kesenian
dan kebudayaan Betawi. Selanjutnya TVRI ditonton oleh enam orang 6 berita yang disajikan adalah sejarah Betawi, pelestarian dan prosesi perkawinan
adat Betawi. Stasiun televisi Trans ditonton oleh lima orang 5 yang menyajikan acara mengenai ragam budaya Betawi, khitanan ala Betawi, dan
perkenalan Situ Babakan. Sedangkan Metro TV ditonton oleh tiga orang 3 dengan sajian acara, pentingnya mempertahankan Rumah Adat Betawi dan
Masakan Betawi.
2. Keterdedahan Pada Saluran Interpersonal
Keterdedahan pada saluran interpersonal yang diteliti dalam penelitian ini adalah kontak terhadap pembina Perkampungan Budaya Betawi, yang meliputi
kontak dengan penyuluh, instansi terkait, pengelola PBBSB, tokoh masyarakat dan sesama anggota masyarakat.
Sebanyak 48 orang responden 48 menyatakan pernah melakukan kontak dengan pembina perkampungan Budaya Betawi, dan 52 orang 52
mengatakan tidak pernah. Responden yang tidak pernah kontak dengan pembina PBBSB adalah mereka yang tidak terlibat dengan kegiatan yang ada di PBBSB
dan mempunyai pekerjaan di luar PBBSB. Sedang sebanyak 48 persen yang mengatakan pernah kontak dengan pembina PBBSB, diantaranya adalah kontak
dengan penyuluh sebanyak lima orang 5, kemudian kontak dengan tokoh masyarakat 9, kontak dengan pengelola PBBSB 23, kontak dengan
instansi terkait 7 dan kontak dengan sesama anggota masyarakat 4.
Dari lima orang yang melakukan kontak dengan penyuluh maka sebanyak satu orang melakukan kontak satu sampai dua kali dalam sebulan dan
empat orang melakukan kontak tiga sampai lima kali dalam sebulan. Rendahnya kontak dengan penyuluh dikarenakan kesibukan penyuluh sebagai aparat yang
harus membina petani-petani yang berada di kecamatan Jagakarsa. Akibat aktivitas penyuluh yang tinggi membuat masyarakat yang akan bertemu dengan
penyuluh tidak bisa setiap saat, padahal dalam pengembangan PBBSB peranserta penyuluh sangat diperlukan dalam memotivasi masyarakat untuk melestarikan
Budaya Betawi. Responden yang melakukan kontak dengan tokoh masyarakat sebanyak
sembilan orang 9, lima orang melakukan kontak dengan tokoh masyarakat sebanyak satu sampai dua kali dalam sebulan, tiga orang melakukan kontak
sebanyak tiga sampai lima kali dalam sebulan dan satu orang melakukan kontak sebanyak tujuh kali dalam sebulan. Adapun hal yang dibahas dalam pertemuan
tersebut adalah tentang kebersihan. Kebersihan bukan milik pengelola PBBSB tetapi milik bersama dan untuk itu kesadaran dari masyarakat keseluruhan,
termasuk pengunjung harus selalu lebih ditingkatkan. Keamanan selalu diperhatikan, agar pengunjung yang berada di PBBSB bisa lebih nyaman dan
betah berkunjung sambil menikmati pemandangan indah yang diberikan oleh Situ Babakan. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengembangkan PBBSB
memang terkesan lambat, namun pasti. Hal ini telah tercermin dari lingkungan sekitar PBBSB yang kini sudah bernuansa Betawi.
Kontak dengan pengelola PBBSB sebanyak 23 orang 23, dimana 11 orang melakukan kontak sebanyak satu sampai dua kali dalam sebulan, sembilan
orang melakukan kontak sebanyak tiga sampai lima kali dalam sebulan, dan tiga orang melakukan kontak sebanyak enam sampai delapan kali dalam sebulan.
Dalam pertemuan tersebut seringkali yang dibicarakan adalah tentang kegiatan di PBBSB, kerja sama PBBSB dengan sanggar seni Betawi untuk acara pentas yang
selalu diadakan setiap hari minggu dan hari libur, jadwal pentas budaya di lingkungan PBBSB, kemajuan dan pengembangan PBBSB dan kesenian Betawi
serta perlombaan tari Betawi. Banyaknya responden yang melakukan kontak dengan pengelola PBBSB dikarenakan, petugas selalu berada dikantor pengelola
sehingga lebih mudah untuk dihubungi dan petugas dengan senang hati akan bercerita tentang keberadaan PBBSB.
Terdapat tujuh orang responden yang melakukan kontak dengan instansi, seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pekerjaan Umum PU, dan
Suku Dinas Pertanian Jakarta Selatan. Sebanyak tiga orang melakukan kontak antara satu sampai dua kali dalam sebulan, tiga orang melakukan kontak
sebanyak tiga sampai lima kali dalam sebulan dan satu orang melakukan kontak sebanyak enam kali dalam sebulan. Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang
pembuatan ”turap” di Situ Babakan sebagai upaya mempertahankan dan memajukan Budaya Betawi, dan upaya perbaikan serta produktivitas tanaman di
lingkungan PBBSB. Responden yang melakukan kontak sesama anggota masyarakat tentang
PBBSB sangat sedikit yakni empat orang 4. Sebanyak tiga orang melakuka n kontak satu sampai dua kali dalam sebulan dan satu orang melakukan kontak tiga
sampai lima kali dalam sebulan. Rendahnya kontak terhadap sesama anggota masyarakat, disebabkan karena responden menganggap apa yang diketahui oleh
anggota masyarakat lainnya tentang PBBSB sama saja dengan apa yang sudah mereka ketahui tentang PBBSB.
3. Partisipasi Sosial