sehingga lebih mudah untuk dihubungi dan petugas dengan senang hati akan bercerita tentang keberadaan PBBSB.
Terdapat tujuh orang responden yang melakukan kontak dengan instansi, seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pekerjaan Umum PU, dan
Suku Dinas Pertanian Jakarta Selatan. Sebanyak tiga orang melakukan kontak antara satu sampai dua kali dalam sebulan, tiga orang melakukan kontak
sebanyak tiga sampai lima kali dalam sebulan dan satu orang melakukan kontak sebanyak enam kali dalam sebulan. Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang
pembuatan ”turap” di Situ Babakan sebagai upaya mempertahankan dan memajukan Budaya Betawi, dan upaya perbaikan serta produktivitas tanaman di
lingkungan PBBSB. Responden yang melakukan kontak sesama anggota masyarakat tentang
PBBSB sangat sedikit yakni empat orang 4. Sebanyak tiga orang melakuka n kontak satu sampai dua kali dalam sebulan dan satu orang melakukan kontak tiga
sampai lima kali dalam sebulan. Rendahnya kontak terhadap sesama anggota masyarakat, disebabkan karena responden menganggap apa yang diketahui oleh
anggota masyarakat lainnya tentang PBBSB sama saja dengan apa yang sudah mereka ketahui tentang PBBSB.
3. Partisipasi Sosial
Partisipasi sosial adalah interaksi dan keterlibatan responden dalam kegiatan sosial dan pertemuan-pertemuan lokal yang meliputi kegiatan
pengajian, arisan, kerja bakti, dan ronda. Dari 100 orang responden yang diteliti, sebanyak 97 orang 97 terlibat dalam kegiatan sosial, hanya tiga orang 3
yang tidak terlibat dalam kegiatan sosial. Responden yang tidak terlibat dalam kegiatan sosial karena umurnya sudah tua sehingga tidak mampu untuk
melakukan kegiatan yang memerlukan tenaga fisik. Hasil analisis data tentang partisipasi sosial menunjukkan bahwa dari
seluruh responden yang diteliti sebanyak 53 orang 54,64 melakukan kegiatan pengajian yang dilakukan di masjid dengan frekwensi empat kali dalam sebulan,
dan waktu yang digunakan untuk pengajian tersebut adalah tiga jam untuk satu kali pengajian. Hal ini sesuai dengan sifat religius orang Betawi, yang merupaka n
karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang perlu disyukuri dan terbukti dari besarnya perhatian dan banyaknya responden yang mengikuti pengajian. Hal
inilah yang menyebabkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyepakati bahwa budaya Betawi yang perlu dilestarikan dan dikembangkan di PBBSB adalah yang
berkarakter religius Islami . Sebanyak 28 responden mengikuti kegiatan arisan. Kegiatan ini diikuti
oleh bapak-bapak dan ibu-ibu. Pelaksanaannnya dilakukan dari rumah kerumah yang dilakukan setiap hari Senin setiap minggu, dengan lama mengikuti arisan
dua jam. Pada saat melakukan arisan, pernah dibicarakan tentang PBBSB dengan inti pembicaraan adalah tentang kegiatan yang ada di PBBSB, kemajuan PBBSB,
kebersihan dan keindahan lingkungan, kelanjutan program PBBSB, melestarikan kesenian dan kebudayaan Betawi.
Responden yang melakukan kerja bakti di lingkungan masing-masing sebanyak 16 orang 16. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Minggu, dengan
waktu dua jam. Sewaktu melakukan kerja bakti ternyata responden masih membicarakan tentang persoalan PBBSB, terutama tentang bagaimana menjaga
kebersihan lingkungan dari pengunjung maupun pedagang yang berjualan di sekitar Situ Babakan, menjaga kebersihan Situ Babakan yang menjadi objek
wisata air dan sebagainya. Hal lain yang juga penting bagi keamanan adalah ronda. Ronda dilakukan
oleh tiga orang setiap malam, dan dilakukan secara bergiliran dari setiap warga yang tinggal di kawasan PBBSB dengan lama meronda setiap malam adalah lima
jam. Terbukti dengan adanya ronda, lingkungan sekitar PBBSB lebih aman dari lingkungan lainnya.
Perilaku Masyarakat
Perilaku masyarakat diukur berdasarkan tiga indikator yakni pengetahuan, sikap dan tindakan. Masing-masing indikator diukur dengan menggunakan skor
pada setiap indikator. Skor dari masing-masing pertanyaan per indikator dijumlahkan sesuai dengan pertanyaan dalam bentuk kuesioner pada tiap
responden, sehingga akan mudah diketahui bahwa pernyataan responde n
menunjukkan tingkat pemahaman pengetahuan yang dimilikinya dan apakah dengan pengetahuan tersebut dapat menguatkan sikap dan tindakan mereka.
Perilaku masyarakat berdasarkan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan dalam Mengembangkan Perkampungan Budaya betawi Situ Babakan dapat
dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perilaku masyarakat
No Perilaku
Kategori Jumlah
Jiwa 1
Pengetahuan Rendah