menunjukkan persentase dan kategori molting yang berbeda pada tiap-tiap perlakuan, seperti tersaji pada Tabel 2.
Tabel 2 Rata-rata persentase dan kategori molting pascalarva lobster air tawar pada tiap-tiap perlakuan
Perlakuan Persentase Molting
Kategori A Kontrol
23,33 Tidak serempak
B 53,33 Serempak
C 63,33 Serempak
D 33,33 Cukup
serempak E 16,67
Tidak serempak
Dari Tabel 2, terlihat bahwa kategori molting serempak terjadi pada perlakuan B 53,33 dan perlakuan C 63,33, sedangkan perlakuan A 23,33 dan perlakuan E
16,67 menunjukkan kategori molting tidak serempak.
B. Pengaruh lama waktu pemaparan suhu subletal terhadap total hemosit dan
kadar glukosa hemolim pascalarva Cherax
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan suhu subletal terhadap tingkat stres pascalarva Cherax, maka perlu diketahui indikator stres akibat perlakuan. Dalam
penelitian ini, indikator stres yang diukur adalah total hemosit dan kadar glukosa darah.
1. Total Hemosit
Hasil penghitungan rata-rata total hemosit dan standar deviasi untuk masing- masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 3. Sedangkan total hemosit setiap perlakuan
dan ulangan selama penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5. Tabel 3 Rata-rata total hemosit x 10
6
selmL dan standar deviasi pascalarva Cherax pada.
Perlakuan Rata
‐rata total Hemosit
x10
6
selmL Standar
deviasi Sandi
A 6,45
0,15 a
B 8,51
0,29 b
C 8,9
0,61 c
D 9,13
0,59 bc
E 9,58
0,53 bc
Dari Tabel 3, terlihat bahwa selisih rata-rata total hemosit masing-masing perlakuan jika dibandingkan dengan kontrol masing-masing ; perlakuan B 54,73,
perlakuan C37,98, perlakuan D 41,55 dan perlakuan E 48,53. Dari hasil analisa ragam dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Lampiran 7, Anova
satu arah p0,05 diperoleh F hitung perlakuan sebesar 24,753 lebih besar dari F tabel
-3 2
7 12
1 2
3 4
5
R a
ta- r
at a t
o tal h
e m
o sit
x 106
se lm
L
Hari
Perlakuan
A
3,4780, artinya perlakuan suhu subletal berpengaruh nyata terhadap total hemosit pascalarva lobster air tawar. Setelah melalui uji lanjut dengan menggunakan Uji Beda
Nyata Terkecil BNT diketahui bahwa perlakuan A berbeda nyata terhadap perlakuan B,C,D dan perlakuan E. Untuk perlakuan B, berbeda nyata pada perlakuan A dan C
tetapi tidak berbeda nyata terhadap perlakuan D dan E. Sementara perlakuan C berbeda nyata terhadap perlakuan A dan B tetapi tidak berbeda nyata terhadap perlakuan D dan
E. Sedangkan perlakuan D berbeda nyata terhadap perlakuan A, tetapi tidak berbeda nyata terhadap perlakuan B, C dan E. Rata-rata total hemosit pada masing-masing
perlakuan dan ulangan selama penelitian tersaji pada Gambar 13.
Gambar 13 Total hemosit selmL pada masing-masing perlakuan dari hari ke-1
sampai hari ke-5.
3. Kadar Glukosa Darah
Hasil penghitungan rata-rata kadar glukosa darah dan standar deviasi untuk masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4. Sedangkan data mengenai rata-
rata kadar glukosa darah setiap perlakuan dan ulangan selama dapat dilihat pada Lampiran 7.
Tabel 4 Rata-rata total kadar glukosa darah mgdL dan standar deviasi pascalarva Cherax
. Perlakuan
Rata ‐rata Kadar
Glukosa mgdL
Standar Deviasi
Sandi A
2,539 0,025
a
2 4
6 8
10 12
1 2
3 4
5
R a
ta -r
ata t o
talh em
osit
x106 se lm
L
Hari
Perlakuan
C
2 4
6 8
10 12
1 2
3 4
5
R ata-
rat a Tot
a l
H em
o sit
x106 se
lm L
Hari
Perlakuan E
2 4
6 8
10 12
1 2
3 4
5
R ata-
rat a Tot
al
Hemo si
t x 1
6 sel
m L
Hari
Perlakuan D
2 4
6 8
10 12
1 2
3 4
5
R ata-
rat a Tot
a l
H em
o sit
x106 se
lm L
Hari
Perlakuan B
B 8,344
0,171 b
C 9,803
0,601 c
D 10,156
0,124 c
E 14,048
0,533 d
Kadar glukosa darah menunjukkan konsentrasi yang fluktuatif. selisih rata-rata kadar glukosa darah masing-masing perlakuan jika dibandingkan dengan kontrol
masing-masing ; perlakuan B 197,5, perlakuan C286,1, perlakuan D 300 dan perlakuan E 453,3. Dari hasil analisa ragam dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap p0,05, menunjukkan bahwa perbedaan waktu perlakuan dapat mempengaruhi jumLah total hemosit lobster air tawar dimana diperoleh F hitung
perlakuan sebesar 251,829 lebih besar dari F tabel 5,19217 Lampiran 8. Setelah melalui uji lanjut dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil BNT diketahui
bahwa perlakuan A berbeda nyata terhadap perlakuan B,C,D dan E. Untuk perlakuan B, berbeda nyata pada perlakuan A, C, D dan E. Sementara perlakuan C berbeda nyata
terhadap perlakuan A, B dan E, tetapi tidak berbeda nyata terhadap perlakuan D. Sedangkan perlakuan D berbeda nyata terhadap perlakuan A, B dan E, tetapi tidak
berbeda nyata terhadap perlakuan E. Grafik rata-rata kadar glukosa untuk masing- masing perlakuan dan ulangan dari hari kesatu sampai hari kelima setelah perlakuan
tersaji pada Gambar 15.
5 10
15 20
25
1 2
3 4
5
R at
a-r ata k
ad ar
g luko
sa d
a ra
h m
g dL
Hari Perlakuan A
5 10
15 20
25
1 2
3 4
5
Ra ta
-r a
ta Ka
d a
r
G luk
osa Dar ah
m gd
L
Hari
Perlakuan B
5 10
15 20
25
1 2
3 4
5
R ata-
rat a K
adar G
luk osa
Da r
a h m
g d
L
Hari
Perlakuan C
5 10
15 20
25
Ra ta
-r a
ta Ka
d a
r
G luk
osa Dar ah
m gd
L
10 15
20 25
R ata-
rat a K
adar
Gl uko
sa Da
ra h
m g
dL
Perlakuan E
Gambar 15 Rata-rata kadar glukosa darah pascalarva pada hari ke-1 sampai hari ke-5 dengan waktu berbeda.
C. Sintasan Pascalarva Cherax