Kandungan ammonia merupakan hasil dari sisa-sisa pakan dan metabolisme yang mengakibatkan pembusukan senyawa-senyawa organik oleh bakteri yang dapat
menghambat pertumbuhan organisme perairan. Kandungan ammonia yang masih dapat ditolerir oleh udang adalah 1 ppm, sedangkan kandungan ammonia lebih dari 1 ppm
dapat menurunkan pertumbuhan udang sebesar 60-70 Tiensonrusme, 1989 dalam Sianipar, 2004.
f. Nitrit NO
2
Nitrit biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit di perairan alami, kadarnya lebih kecil dari nitrat karena nitrit bersifat tidak stabil jika terdapat oksigen.
Nitrit merupakan bentuk peralihan intermediate antara ammonia dan nitrat nitrifikasi, dan antara nitrat dan gas nitrogen denitrifikasi Novotny dan Olem, 1994
dalam Effendi, 2000. Menurut Colt 1983 dalam Arista 2001, toksisitas nitrit berhubungan dengan
konsentrasi asam nitrit yang bergantung pada suhu dan pH. Rendahnya pH akan meningkatkan pembentukan asam nitrit. Selain itu toksisitas nitrit akan meningkat
apabila konsentrasi DO rendah dan suhu tinggi. Konsentrasi toksik nitrit berbeda-beda tergantung spesies, tetapi secara umum konsentrasi nitrit yang aman bagi ikan adalah
antara 0,5-5,0 ppm.
g. Alkalinitas
Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam atau sebagai penyangga buffer capacity terhadap perubahan pH perairan Effendi, 2000.
Menurut Kaligis 2005, tingkat alkalinitas 140 ppm memberikan pertumbuhan yang terbaik dan dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan serta frekuensi ganti
kulit pada pascalarva Cherax jenis red claw. Sedangkan menurut Zaelani 2006, dosis CaCO
3
yang terbaik bagi pertumbuhan dan efisiensi pakan pada Cherax adalah 100 mgl.
METODOLOGI
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB dari Februari 2008 hingga April 2008. Penelitian
terdiri dari dua tahap, yaitu Uji pendahuluan selama 30 hari dan penelitian lanjutan 60 hari, mulai dari persiapan, pengadaan larva, aklimatisasi hingga perlakuan. Pascalarva
Cherax yang digunakan didatangkan dari Parung-Bogor yang memiliki ukuran 3,5 – 4,9 cm dan berat 3-6 – 5,1 gramekor. Pengamatan total hemosit dalam hemolim dilakukan
di Laboratorium Kesehatan Ikan IPB, analisis kadar glukosa darah dilakukan di laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan IPB sedangkan pengukuran parameter
kualitas air dilakukan di Laboratorium Lingkungan Akuakultur BDP IPB.
Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu penelitian tahap pertama dan penelitian tahap kedua penelitian pendukung. Alur penelitian dapat dilihat pada
Lampiran 1.
a. Penelitian tahap pertama Uji Bioassay