Penelitian tahap pertama Uji Bioassay Penelitian tahap kedua

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB dari Februari 2008 hingga April 2008. Penelitian terdiri dari dua tahap, yaitu Uji pendahuluan selama 30 hari dan penelitian lanjutan 60 hari, mulai dari persiapan, pengadaan larva, aklimatisasi hingga perlakuan. Pascalarva Cherax yang digunakan didatangkan dari Parung-Bogor yang memiliki ukuran 3,5 – 4,9 cm dan berat 3-6 – 5,1 gramekor. Pengamatan total hemosit dalam hemolim dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan IPB, analisis kadar glukosa darah dilakukan di laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan IPB sedangkan pengukuran parameter kualitas air dilakukan di Laboratorium Lingkungan Akuakultur BDP IPB. Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu penelitian tahap pertama dan penelitian tahap kedua penelitian pendukung. Alur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.

a. Penelitian tahap pertama Uji Bioassay

Penelitian ini berlangsung dalam 2 tahap percobaan, tujuan penelitian tahap ini adalah mendapatkan suhu sublethal, yakni suhu tertinggi yang mampu ditolerir oleh cherax setelah 24 jam perlakuan. Alat yang digunakan adalah akuarium, heather, stopwatch, thermometer, blower, pompa dan selang sedangkan bahan yang digunakan adalah pascalarva Cherax dan pakan. Prosedur Percobaan Ke-I Akuarium yang digunakan berukuran 50 x 30 x 30 pxlxt cm, yang diisi air setinggi 5 cm per akuarium. Untuk mendapatkan suhu sublethal ambang atas maka suhu air diatur dengan menggunakan heater sebanyak 3 unit per akuarium. Suhu uji adalah mulai dari 30, 35, 40 dan 45 o C. Heater yang digunakan sebanyak 3 unit per akuarium dan diset dengan cara menambah atau mengurangi jumlah heater yang hidup sesuai waktu yang dibutuhkan. Kemudian memasukkan Cherax masing-masing 5 ekor per akuarium selama 60 menit. Setelah perlakuan Cherax dimasukkan ke akuarium dengan suhu normal untuk dipelihara. Indikator yang digunakan adalah Cherax tidak mati setelah 24 jam dari perlakuan. Dari percobaan Ke-I diperoleh suhu sublethal antara suhu 35 C dan 40 C, selanjutnya interval suhu dipersempit pada percobaan Ke-II. Prosedur Percobaan Ke-II Prosedur percobaan ini sama dengan percobaan ke-I, namun menggunakan suhu 36, 37, 38 dan 39 C. Untuk mengatur suhu agar tetap bertahan sesuai waktu yang dibutuhkan, maka penggunaan heater diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah heater yang hidup. Setelah memperoleh suhu yang diinginkan, maka Cherax dimasukkan sebanyak 5 ekor per akuarium selama 60 menit. Dari perlakuan ini diperoleh suhu sublethal 38 C, dengan indikator cherax hidup 100 setelah 24 jam dari perlakuan. Uji Bioassay o C 30 35 40 45 Hidup Mati 36 37 38 39 Hidup Percobaan I Percobaan II Gambar 5. Alur penelitian uji Bioassay

b. Penelitian tahap kedua

Penelitian tahap kedua merupakan rangkaian dari penelitian tahap pertama. Penelitian pertama untuk menentukan suhu sublethal, sedangkan penelitian tahap kedua untuk menentukan hubungan antara perlakuan suhu sublethal dengan persentase molting, total hemosit dan kadar glukosa darah. Alat yang digunakan pada penelitian tahap kedua adalah akuarium, stopwatch, thermometer, timbangan, blower, pompa dan selang sedangkan bahan yang digunakan adalah pascalarva Cherax dan pakan. Suhu sublethal masing-masing diuji dengan selang waktu yang berbeda. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL, Anova satu arah terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Penelitian tahap kedua berlangsung selama 60 hari, terdiri dari persiapan dan adaptasi pascalarva Cherax selama 10 hari serta perlakuan dan pemeliharaan selama 50 hari. Prosedur percobaan. Akuarium yang dibutuhkan sebanyak 15 buah dengan ukuran 100 x 50 x 50 cm untuk pemeliharaan yang diisi air setinggi 10 cm dan 5 akuarium ukuran 50 x 30 x 30 cm untuk perlakuan kejutan suhu yang diisi air setinggi 5 cm. Masing-masing akuarium diberi 10 ekor Cherax dengan lama pemaparan berbeda, yaitu; perlakuan A = kontrol 0 menit, B = 15 menit, C = 30 menit, D = 45 menit dan E = 60 menit. Untuk mengatur suhu agar tetap bertahan sesuai waktu yang dibutuhkan, maka penggunaan heater diset dengan cara menambah atau mengurangi jumlah heater yang hidup. Setelah perlakuan suhu sublethal, Cherax dikembalikan pada akuarium pemeliharaan dengan suhu normal. Pemberian pakan secara at satiation sampai kenyang, berupa pakan komersial no 582 dan 583 dengan frekuensi tiga kali perhari, yakni pukul 06.00; 17,00 dan 23.00 WIB. Pengambilan hemolim untuk penghitungan total hemosit dan kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke- 1 sampai hari ke-5 setelah perlakuan. Sisa pakan yang tidak termakan dan feces disipon setiap jam 09.00 WIB. Pergantian air sebanyak 50 - 70 per hari atau bergantung pada kondisi media pemeliharaan. Jumlah Cherax yang molting dihitung dari hari ke-1 sampai ke-5 setelah perlakuan. Penghitungan sintasan, pertumbuhan dan total pakan dilakukan pada hari ke-50. Keterangan Gambar : = persiapan dan adaptasi 10 hari = Penghitungan total hemosit dan kadar glukosa darah 5 hari = Penghitungan sintasan dan pertumbuhan hari ke-40

c. Pengukuran total hemosit hemolim dan glukosa darah sebagai indikator stres • Total hemosit