Dasar Penelitian Lokasi penelitian Fokus penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses penelitian yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis Sugiyono, 2008:2. Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian kualitatif yang mengarah pada penggunaan data deskriptif, karena penelitian ini lebih mengarah pada penggunaan data deskriptif.

A. Dasar Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor 1975 dalam Moleong 2004:4 penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 21 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Moleong, 2004:6. Dengan dasar penelitian tersebut, maka diharapkan penelitian ini memberikan gambaran yang jelas mengenai peranan Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra Pemalang II dalam mengembangkan kemandirian penyandang tunanetra.

B. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilaksanakan. Adapun lokasi penelitian ini adalah pada Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra Pemalang II. Di Jl. Dr. Ciptomangunkusumo No. 4, Pemalang 52313. Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah karena Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra Pemalang II adalah Balai Rehabilitasi dibawah pemerintah provinsi yang merupakan suatu bentuk kepedulian pemerintah dalam menangani penyandang disabilitas, khususnya tunanetra agar penyandang tunanetra dapat menjalankan kehidupan sosialnya secara wajar.

C. Fokus penelitian

Penetapan fokus penelitian merupakan tahap yang sangat menentukan dalam penelitian kualitatif, hal tersebut karena suatu penelitian kualitatif tidak dimulai dari suatu yang kosong atau tanpa adanya masalah, baik masalah yang bersumber pada pengalaman penelitian maupun melalui pengetahuan yang diperolehnya dari kepustakaan ilmiah. Jadi fokus dalam penelitian kualitatif sebenarnya merupakan masalah itu sendiri Moleong, 2007. Masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah 1 bagaiamana peranan Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra Pemalang II dalam mengembangkan kemandirian penyandang tunanetra, 2 pelatihan apa saja yang diberikan Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra Pemalang II dalam mengembangkan kemandirian penyandang tunanetra, 3 faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra Pemalang II dalam mengembangkan kemandirian penyandang tunanetra.

D. Sumber Data Penelitian

Dokumen yang terkait

REHABILITASI PENGEMIS DI KOTA PEMALANG (Studi Kasus di Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” Pemalang I)

1 11 172

Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani dan Ketangguhan Berusahatani

3 83 710

PEMBINAAN PENGEMIS, GELANDANGAN, DAN ORANG TERLANTAR (PGOT) DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “SAMEKTO KARTI” PEMALANG

2 88 137

PENDAHULUAN Peran Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Dr. Soeharso Surakarta dalam Upaya Pemenuhan Hak Bagi Penyandang Disabilitas Fisik pada Proses Rehabilitasi.

2 13 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gigi Dan Mulut Melalui Media Audio Taktil Terhadap Status Kebersihan Mulut Penyandang Tunanetra Balai Rehabilitasi Sosial Bhakti Candrasa.

0 3 7

PENDAHULUAN Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENYANDANG TUNANETRA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

1 2 17

POLA ASUH PEMBIMBING ASRAMA ASTER DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DISABILITAS TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA WYATA GUNA BANDUNG.

1 6 33

DINAMIKA PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL DI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA KARTINI TEMANGGUNG TAHUN 1975-2012.

2 3 1

PEMBERDAYAAN BALAI REHABILITASI SOSIAL PGOT EKS.PSIKOTIK SAMEKTO KARTI PEMALANG TERHADAP PEMBINAAN MORAL PENGEMIS, GELANDANGAN, DAN ORANG TERLANTAR (PGOT) DI PEMALANG -

1 7 66