Penelitian Terdahulu Kajian Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Selain menggunakan buku dan artikel internet sebagai literatur, penelitian ini juga merujuk pada penelitian terdahulu yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Novrizal 2009 mengenai peranan Rumah Perlindungan Sosial Anak RPSA dalam penanganan anak jalanan di Kota Semarang, disebutkan bahwa Rumah Perlindungan Sosial Anak RPSA Gratama memiliki beberapa peran, yaitu: melindungi, membina, menampung, memulihkan dan mencarikan solusi yang tepat untuk diterapkan pada anak jalanan. Semua hal itu tergambar dari proses pelayanannya mulai dari penjangkauan hingga terminasi. Bagi anak binaan RPSA yang tidak tinggal di RPSA, pembinaan dilakukan dengan memberikan pembimbingan dan pembinaan sesuai dengan kebutuhan anak di rumah orang tua anak dengan pembimbingan petugas RPSA, mengikutsertakan anak dalam kegiatan RPSA yang lain. Setelah anak siap anak akan disalurkan untuk bekerja pada perusahaan mitra. Anak yang masih memiliki orangtua namun orangtua justru mengeksploitasi atau tidak mengurusi sang anak, RPSA berperan sebagai pembina atau pengganti sementara peran orang tua. Orang tua anak akan dibina, diidentivikasi 10 kebutuhan dan solusinya, diberikan modal usaha dan didampingi hingga mampu kembali menjalankan perannya kembali. Karena terbiasa hidup dijalanan, sikap dan sifat anak jalanan berbeda dengan anak pada umumnya. Dalam kasus ini, RPSA berperan sebagai tempat sosialisasi nilai disiplin dan norma kemasyarakatan. Setelah anak siap dalam tahap terminasi anak dirujuk ke panti atau keluarga pengganti bagi anak yang tidak punya orang tua atau yang orang tuanya tidak mampu. Sedangkan dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Dedy Sofyan 2011 mengenai studi deskriptif proses bimbingan dan pelatihan keterampilan di Panti Bina Remaja Wira Adi Karya Ungaran Kasus Keterampilan Otomotif dan Menjahit. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu, Panti Bina Remaja merupakan tempat yang paling sesuai untuk menampung anak-anak terlantar yang kebutuhan pendidikan maupun kebutuhan sehari-harinya tidak tercukupi. Panti Bina Remaja: Wira Adi Karya merupakan lembaga sosial di bawah naungan Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Tengah. Bimbingan dan pelatihan keterampilan yang diberikan dalam Panti Bina Remaja, meliputi: 1 bimbingan kerja otomotif yang mencakup roda dua dan roda empat, 2 bimbingan kerja menjahit yang fokus pada keterampilan menjahit pakaian. Adapun proses bimbingan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1 agar tecapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya self understanding, 2 agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya self acceptance, 3 agar tercapai kemampuan untuk dapat mengarahkan dirinya self direction, 4 agar tercapai kemampuan untuk dapat merealisasikan dirinya self realiation. Berdasarkan penelitian ini faktor penghambat dalam proses pembelajaran pelatihan keterampilan otomotif dan menjahit yaitu: 1 terdapat perbedaan tingkat pendidikan dan kemampuan dari masing-masing siswa asuh, 2 perbedaan daya tangkap dalam penyerapan materi, 3 kurangnya waktu pembelajaran. Faktor pendukung dalam proses pembelajaran pelatihan otomotif dan menjahit: 1 sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran, 2 tersedianya instruktur ahli dibidang otomotif dan menjahit, 3 tersedianya sumber belajar keterampilan otomotif dan menjahit.

2. Penyandang Tunanetra

Dokumen yang terkait

REHABILITASI PENGEMIS DI KOTA PEMALANG (Studi Kasus di Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” Pemalang I)

1 11 172

Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani dan Ketangguhan Berusahatani

3 83 710

PEMBINAAN PENGEMIS, GELANDANGAN, DAN ORANG TERLANTAR (PGOT) DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “SAMEKTO KARTI” PEMALANG

2 88 137

PENDAHULUAN Peran Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Dr. Soeharso Surakarta dalam Upaya Pemenuhan Hak Bagi Penyandang Disabilitas Fisik pada Proses Rehabilitasi.

2 13 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gigi Dan Mulut Melalui Media Audio Taktil Terhadap Status Kebersihan Mulut Penyandang Tunanetra Balai Rehabilitasi Sosial Bhakti Candrasa.

0 3 7

PENDAHULUAN Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENYANDANG TUNANETRA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

1 2 17

POLA ASUH PEMBIMBING ASRAMA ASTER DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DISABILITAS TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA WYATA GUNA BANDUNG.

1 6 33

DINAMIKA PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL DI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA KARTINI TEMANGGUNG TAHUN 1975-2012.

2 3 1

PEMBERDAYAAN BALAI REHABILITASI SOSIAL PGOT EKS.PSIKOTIK SAMEKTO KARTI PEMALANG TERHADAP PEMBINAAN MORAL PENGEMIS, GELANDANGAN, DAN ORANG TERLANTAR (PGOT) DI PEMALANG -

1 7 66