Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

Moleong 2006: 331 mengemukakan jangan mengharapkan bahwa hasil perbandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat, atau pemikiran karena yang terpenting ialah peneliti bias mengetahui adanya alas an- alasan terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut. Luther dan Salim 2001: 85 juga menyebutkan bentuk validitas sebagai berikut: 1 reflexive validity, harus dapat melukiskan atau merefleksi setiap unsure yang hendak diukur, 2 ironic validity, instrument yang digunakan tergantung pada masalah yang dihadapi, 3 neopragmatic validity, member gambaran bahwa tidak ada peristiwa yang terjadi sehingga banyak cerita yang dapat diungkap sebagai kebenaran yang sahih, 4 situated validity, dalam melaksanakan penelitian harus diperhatikan situasi disekitarnya.

G. Metode Analisis Data

Bogdan dan Taylor 1975: 79 mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema merumuskan hipotesis kerja ide seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis kerja itu. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang bersifat deskriptif dengan cara mendeskripsikan data berdasarkan teori yang sudah ada dan memfokuskan pada pernyataan umum yang kompleks mengenai hubungan antara kategori data, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis isi yang lebih memfokuskan pada komunikasi untuk mengidentifikasi pola-pola mengenai cara-cara mempertanyakan serangkaian pertanyaan tetap, mengenai data untuk mendapatkan hasil yang bernilai yang dilakukan bersamaan pada saat proses pengumpulan data dan berlanjut terus sampai dengan waktu penulisan laporan penelitian. Secara jelas menurut Hammersley dan Atkinson dalam Nasution 1992 tahapan dalam melakukan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut: 1. Membaca dan memperlajari data yang terkumpul sampai dikuasai dan mencari pola-pola yang menarik atau menonjol 2. Memperhatikan konsep-konsep yang timbul dari istilah-istilah yang sering dipakai oleh responden 3. Memanfaatkan istilah sehari-hari yang dapat mencakup atau merangkum data 4. Mencari hubungan antar konsep untuk membangun suatu teori dengan langkah-langkah sebagi berikut; a. Mulai dengan pengumpulan data b. Menemukan issue, peristiwa atau kegiatan yang berulang-ulang sehingga dapat ditemukan kategori, c. Mengumpulkan data yang memberikan contoh-contoh kategori, d. Menguraikan secara tertulis kategori yang sedang diselidiki dan mengolah data dan model e. Melakukan sampling atau pengkodean dan uraian tertulis dengan memusatkan pada kategori baru yang lebih bersifat sistematis. Secara umum dalam proses analisis penelitian kualitatif yang digunakan disini mencakup 3 komponen utama yaitu sajian data, reduksi data, dan verifikasi sampai dengan penarikan kesimpulan yang bersifat akurat. Dimana dalam rangkaian ketiga komponen tersebut akan digabungkan oleh peneliti dengan analisis menggunakan pendekatan teori yang digunakan dalam analisis penelitian ini adalah analisis dengan teori peranan yaitu dengan melihat peranan Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra Pemalang II dalam mengupayakan kemandirian bagi penyandang tunanetra melalui kegiatan dalam Balai dan pelatihan yang diberikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

REHABILITASI PENGEMIS DI KOTA PEMALANG (Studi Kasus di Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti” Pemalang I)

1 11 172

Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani dan Ketangguhan Berusahatani

3 83 710

PEMBINAAN PENGEMIS, GELANDANGAN, DAN ORANG TERLANTAR (PGOT) DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “SAMEKTO KARTI” PEMALANG

2 88 137

PENDAHULUAN Peran Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Dr. Soeharso Surakarta dalam Upaya Pemenuhan Hak Bagi Penyandang Disabilitas Fisik pada Proses Rehabilitasi.

2 13 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gigi Dan Mulut Melalui Media Audio Taktil Terhadap Status Kebersihan Mulut Penyandang Tunanetra Balai Rehabilitasi Sosial Bhakti Candrasa.

0 3 7

PENDAHULUAN Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENYANDANG TUNANETRA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

1 2 17

POLA ASUH PEMBIMBING ASRAMA ASTER DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DISABILITAS TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA WYATA GUNA BANDUNG.

1 6 33

DINAMIKA PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL DI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA KARTINI TEMANGGUNG TAHUN 1975-2012.

2 3 1

PEMBERDAYAAN BALAI REHABILITASI SOSIAL PGOT EKS.PSIKOTIK SAMEKTO KARTI PEMALANG TERHADAP PEMBINAAN MORAL PENGEMIS, GELANDANGAN, DAN ORANG TERLANTAR (PGOT) DI PEMALANG -

1 7 66