„Maka ketika melihat putra Raja Dasarata disakiti oleh Rahwana, Jathayu segera menolong.
‟ Dari kutipan di atas dapat diuraikan bahwa burung Jathayu merupakan
tokoh yang gagah berani. Karena pada saat Rahwana menculik Dewi Sinta, Jathayu melihatnya. Jathayu merasa berkewajiban untuk menolong Dewi Sinta.
Jathayu berusaha dengan keras untuk menolong Dewi Sinta, walaupun pada akhirnya dia harus kalah dari Rahwana yang jahat.
Dari penjabaran kutipan di atas terdapat nilai karakter yang seharusnya dipahami dan dilakukan oleh siswa yaitu mampu menempatkan diri dimanapun
mereka berada. Misalnya saja ketika di jalan melihat nenek-nenek yang kesulitan menyeberang jalan, dan menyeberangkannya.
4.5. Raden Kumbakarna
Dalam bahan ajar dengan judul bacaan Raden Kumbakarna terdiri dari bacaan serta soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa. Isi dari bacaan dengan
judul di atas menceritakan tentang sikap Raden Kumbakarna yang gagah berani berperang demi membela bangsa dan negaranya. Raden Kumbakarna memang
berperang melawan pasukan Raden Ramawijaya, hal tersebut dilakukan bukan berarti dia membela kakaknya yaitu Rahwana, meskipun dia tahu bahwa kakanya
yang salah, akan tetapi itu semua dilakukan hanya demi membela bangsa dan negaranya. Raden Kumbakarna tidak mau negaranya peninggalan kedua orang
tuanya hancur berantakan karena serangan pasukan Ramawijaya. Dengan mengetahui isi dari bacaan tersebut, diharapkan siswa-siswa mampu
memahami cerita wayang khususnya cerita wayang Ramayana. Karena dalam
cerita wayang Ramayana banyak sekali nilai-nilai keteladanan dari tokoh- tokohnya yang dapat dicontoh oleh siswa. Siswa diharapkan mampu meneladani
nilai-nilai keteladanan yang ada dalam cerita wayang tersebut untuk kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pemilihan judul bacaan Raden Kumbakarna merupakan pilihan yang tepat, karena dari judul bacaan tersebut terdapat unsur budaya, khususnya budaya Jawa.
Karena cerita wayang merupakan cerita yang identik dengan budaya Jawa. Cerita pewayangan hendaknya dikenalkan kepada generasi-generasi muda
supaya cerita pewayangan tersebut dapat dikenal dan tidak akan hilang termakan jaman. Karena cerita pewayangan merupakan salah satu jati diri budaya Jawa
yang harus dilestarikan. Bahan ajar dengan judul bacaan di atas setelah diteliti terdapat beberapa
nilai karakter. Nilai karakter tersebut yaitu: 1
Nilai filosofis Jawa Nilai filosofis Jawa berhubungan erat dengan pandangan hidup atau aturan-
aturan dalam hidup yang diyakini oleh masyarakat Jawa dalam menjalani kehidupan di dunia. Nilai tersebut tunjukkan dalam kutipan sebagai berikut ini:
10Nyipati kahanan ing Nagara Alengka kang rusak kaya mangkana iku, Raden Kumbakarna kagugah atine. Prenthuling ati arep tandhing yuda
mbelani nusa lan bangsane, netepi darmaning satriya tama. Kanggo mbelani Negara Alengka tinggalane wong tuwane kanthi ditohi pecahing
dhadha, wutahing getih, pecating nyawa. Raden Kumbakarna gugur ing madyaning peperangan ora teges mbelanikakange kang angkara murka,
nanging gugur mbelani nusa lan bangsane.
„Melihat keadaan di negara Alengka yang rusak seperti itu, Raden Kumbakarna tergugah hatinya. Niat hati ingin ikut berperang membela
nusa dan bangsanya, mejalankan sikap kesatriya. Untuk membela negara Alengka peninggalan kedua orangtuanya dengan taruhan pecahnya dada,
tumpahnya darah, hilangnya nyawa. Raden Kumbakarna gugur di medan
peperangan bukan berarti membela kakaknya yang angkara murka, tetapi gugur membela nusa dan bangsanya.
‟ 11Raden Kumbakarna sanajan awujud diyu, nduweni bebuden kang luhur,
seneng nggayuh kautaman, bekti marang wong tuwa, tresna marang bumi kelairane, bekti marang nusa lan bangsane.
„Raden Kumbakarna walaupun berwujud raksasa, memiliki sifat yang luhur, senang akan kebajikan, berbakti kepada kedua orangtua, cinta
terhadap tanah airnya, berbakti kepada nusa dan bangsanya. ‟
Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Raden Kumbakarna merupakan kesatria Alengka merasa berkewajiban membela negaranya yang tidak lain
merupakan peninggalan dari kedua orangtuanya. Raden Kumbakarna ikut perang melawan pasukan Raden Ramawijaya atas pertimbangan untuk menjaga nusa dan
bangsanya dan bukan untuk membela kakaknya yang jahat yang telah menculik Dwi Sinta. Karena merasa berkewajiban menjaga bangsa dan negaranya, Raden
Kumbakarna tidak ingin melihat bangsa dan negaranya dihancurkan oleh orang lain.
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hendaknya siswa mampu bertindak sesuai dengan situasi yang ada. Hal tersebut dapat diterapkan
oleh siswa dalam tindakan sehari-hari. Wujud dari tindakan tersebut misalnya, menolak ajakan teman untuk membolos sekolah. Hal tersebut dilakukan bukan
semata-mata karena mereka tidak sayang terhadap temannya, melainkan siswa juga memiliki kewajiban menjaga kepercayaan orang tua yang telah membiayai
mereka dengan cara sekolah dengan sebaik mungkin. 2
Nilai Estetis Jawa Nilai esetetis adalah nilai yang berkenaan dengan keindahan dan keelokan
dalam pandangan manusia Jawa atau menurut rasa manusia Jawa. Nilai estetis dalam bahan ajar tersebut ditunjukkan dalam kutipan sebagai berikut:
12Antarane Prabu Dasamuka karo Raden Kumbakarna sanajan padha- padha raseksa nanging beda adoh watak wantune, bebasan kaya bumi
karo langit. Prabu Dasamuka raja kang ambeg angkara murka, asor bebudene, adigang, adigung, adiguna, daksiya marang sapadhaning
titah.
„Antara Prabu Dasamuka dan Raden Kumbakarna walaupun sama-sama berwujud raksasa tetapi beda jauh sifatnya, seperti langit dan bumi. Prabu
Dasamuka raja yang jahat, buruk sifatnya, pemarah. ‟
Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa masyarakat Jawa selalu memiliki pandangan tersendiri terhadap watak atau sifat seseorang. Sifat
seseorang tidak bergantung pada rupa maupun bentuk tubuh. Kaum raksasa yang biasanya digambarkan dengan sosok yang menyeramkan dan jahat. Akan tetapi
tidak demikian dengan penggambaran tokoh dalam cerita wayang khusunya cerita Ramayana. masyarakat Jawa menggambarkan bahwa raksasa ada juga yang
memiliki karakter baik. Hal tersebut tercermin dalam tokoh raksasa Kumbakarna. Kumbakarna merupakan ksatria yang memiliki karakter baik dan sangat berbeda
dengan kakanya, Rahwana. Meskipun Kumbakarna dan Rahwana bersaudara, akan tetapi karakter mereka berbeda.
4.6. Laire Raden Ramawijaya