BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Keadaan Geografis dan Lingkungan Alam
Gambaran umum mengenai fisik Desa Rungkang Kecamatan Losari Kabupaten Brebes dapat dijelaskan dengan melihat beberapa aspek, keadaan
geografis, aspek sosial, ekonomi dan aspek budaya. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut.
Desa Rungkang sebagai salah satu desa di Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Letaknya di wilayah pantai utara Pulau Jawa
dengan luas areal 448,460 Ha, pemukimannya seluas 125 Ha dan sisanya 323 Ha adalah areal persawahan, kebun, sungai, irigasi, jembatan, dan bangunan milik
desa seperti balai desa, puskesmas pembantu, rumah ibadah, pekuburan dan rumah bersalin Data Monografi Desa Rungkang 2011.
Desa Rungkang terdiri dari tiga dukuh yaitu dukuh Rungkang, dukuh Karang Tengah dan dukuh Kedung Gandu. Secara administratif pemerintahan
desa atau letak balai desa berpusat di dukuh Rungkang. Jarak antara dukuh yang satu dengan yang lain sekitar 0,5 sampai 1 KM. Desa Rungkang terdiri dari 48
Rukun Tetangga RT dan 13 Rukun Warga RW .
51
Batas administrasi Desa Rungkang adalah sebagai berikut . Sebelah Utara : Desa Luwungbata
Sebelah Timur : Desa Luwunggede dan Desa Mundu Sebelah Selatan : Desa Negla
Sebelah Barat : Desa Dukuhsalam dan Desa Karangjunti.
Asal usul nama Desa Rungkang yang berkembang di masyarakat ada dua versi. Cerita yang beredar di masyarakat yang pertama yaitu bahwa Desa
Rungkang didirikan oleh Mbah Buyut Luragung dan Nyai Lenggrang Heurang
sesepuh dan cikal bakal masyarakat Desa Rungkang sekitar tahun 1725 M. Asal
usul nama desa Rungkang tidak lepas dari legenda Sangkuriang. Desa Rungkang pada saat itu pernah dilewatidisinggahi oleh anjingnya Sangkuriang
Blangyungyang . Pada masa tersebut ada satu mitos yang beredar bahwa desa- desa yang dilewati oleh blangyungyang maka masyarakatnya akan susah diatur,
malas dan ngeyel. Pada masa tersebut masyarakat Desa Rungkang memang terkenal susah diatur, malas dan ngeyel. sehingga oleh mbah Buyut Luragung
diberi nama
“Rungkang”. Berasal dari dua suku kata yaitu “Rung “ berarti
mberung malas dan
“ Kang “ berarti mbangkang membangkangngeyel.
Cerita versi lain menyebutkan bahwa Desa Rungkang pada awalnya masih berbentuk hutan belantara dan penuh oleh semak belukar. Oleh Mbah Buyut
Luragung dan Nyai Lenggrang Heurang sesepuh dan cikal bakal masyarakat Desa Rungkang hutan tersebut ditebangi untuk digunakan sebagai tempat tinggal
dan untuk lahan pertanian. Dalam proses tersebut, Mbah Buyut Luragung menemui kendala yaitu kondisi medan tempat yang masih hutan belantara dan
semak belukar. Beliau mengatakan
“Rungkad“ atau “Rungkud“ yang berarti
“masih banyaknya semak belukar dan hutan“. Kata “Rungkad “ oleh masyarakat sulit diucapkan, maka agar tidak sulit diucapkan dan agar enak didengar sehingga
masyarakat menyebutnya “Rungkang“ Dokumen desa mengenai sejarah desa Rungkang.
Fasilitas sarana-prasarana umum yang dimiliki desa sudah dikatakan lumayan. Fasilitas umum di bidang kesehatan yaitu adanya puskesmas pembantu.
Bidang ekonomi di Desa Rungkang belum ada pasar umum, sehingga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup seperti sandang, dan membeli peralatan rumah
tangga harus pergi ke luar desa atau pasar terdekat yaitu pasar Ciledug di perbatasan provinsi antara Jawa Tengah dengan Jawa Barat Hasil wawancara
dengan Bapak Abdul Syukur selaku Kepala Desa Rungkang pada tanggal 12 Mei 2011.
Fasilitas pendidikan di Desa Rungkang sebenarnya sudah dapat dikatakan lengkap untuk membantu program pemerintah wajib belajar 9 tahun ditandai
dengan adanya sekolah lanjutan setelah SD yaitu MTs 1buah. Fasilitas pendidikan dasar lainnya yaitu dengan adanya PAUD 1 buah, TK 2 buah, SD 3 buah, dan MI
1 buah. Wilayah Desa Rungkang produksi pertaniannya menghasilkan padi yang
produktif dengan dua kali musim tanam padi dan satu masa taman setelah padi yaitu kacang-kacangan atau kedelai. Hanya sedikit petani yang menanam bawang
merah atau menanam sayur-sayuran seperti cabe merah, tomat dan sawi.
b. Penduduk