Data mengenai tingkat pendidikan penduduk ini adalah berdasarkan monografi desa Rungkang Tahun 2011 yang berusia 5 tahun ke atas. Ditinjau dari
tingkat pendidikan, masyarakat Desa Rungkang pada umumnya sudah banyak yang mengenyam pendidikan meskipun angka yang paling banyak ditunjukkan
pada jenjang pendidikan dasar yaitu lulusan SD dengan jumlah yang paling banyak, yakni 2491 orang atau sekitar 32, diikuti warga yang belum tamat SD
2257 orang atau sekitar 29, disusul oleh warganya yang tamat SLTP sebanyak 1789 orang atau sekitar 23, tamat SLTA sebanyak 1221 orang atau sekitar
15,7 dan tamat perguruan tinggi sebanyak 23 orang atau 0,3. Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan keterampilan yang dimiliki
oleh warga juga rendah, berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi keluarga yang rendah pula. Hal ini dapat dilihat dari orientasi pemanfaatan uang, orientasi masa
depan dan pola hidup warga Desa Rungkang yang masih sederhana. Tingkat pendidikan TKW asal Desa Rungkang baik yang sedang bekerja di luar negeri
maupun yang pernah menjadi TKW, dari observasi yang didapatkan bahwa pendidikan mereka umumnya masih tergolong rendah yakni rata-rata lulusan SD.
d. Agama
Dalam bidang keagamaan masyarakat Desa Rungkang seluruhnya beragama Islam dengan sarana peribadatan yaitu memiliki 3 buah masjid yang masing-
masing terletak di dukuh Karang Tengah 1, dukuh Rungkang 1, dan dukuh Kedung Gandu 1. Selain masjid terdapat mushola 23 mushola yang merupakan
milik desa warga setempat dan tersebar di wilayah Desa Rungkang.
Tabel 2
Daftar Pemeluk Agama Penduduk Desa Rungkang
No Agama
Jumlah 1
2 3
4 5
Islam Kristen
Katolik Budha
Hindu 8551
- -
- -
Total 8551-
Sumber: Monografi Desa Rungkang 2011
Perkumpulan keagamaan di Desa Rungkang bagi umat Islam dibagi menjadi empat yang berada di pedukuhan masing-masing Perkumpulan tersebut
dilaksanakan pada hari Senin dan hari Jumat. Di Rungkang sendiri terdapat ma
jelis ta‟lim atau pengajian An Nadiyah dilaksanakan setiap hari Senin dan As Sadiyah dilakukan setiap hari Jumat. Dukuh Karang Tengah nama majelis
ta‟limnya yaitu Al Mubarokah pada hari Senin dan Al hikmah dilaksanakan setiap hari Jumat.
e. Aspek Kehidupan Masyarakat
1 Kondisi Sosial Budaya
Desa Rungkang Kecamatan Losari Kabupaten Brebes dipimpin oleh seorang Kepala Desa, Kepala Desa ini bertindak sebagai kepala pemerintahan
desa yang bertugas mengatur dan mengawasi roda pemerintahan. Kepala Desa di bantu oleh seorang sekretaris desa dan kepala dusun 3 orang serta dibantu oleh
Kepala Urusan Kaur yaitu yang terdiri dari kaur pemerintahan, kaur Ekbang, kaur Keuangan, kaur Umum, dan kaur Kesra.
Menurut bapak Candra selaku pembantu kaur pemerintahan, kehidupan masyarakat Desa Rungkang juga masih kental dengan adat istiadat jawa sesuai
dengan peristiwa atau kejadian dalam kehidupan manusia sehari-hari yaitu seperti nebus weteng upacara tujuh bulan kehamilan seseorang, puputan upacara
selamatan kelahiran dan pemberian nama pada anak, sunatan khitanan, ngadegna umah mendirikan rumah. Upacara desa yang dilakukan satu tahun
sekali secara rutin yaitu sidekah bumi selamatan yang ditujukan untuk keselamatan bumi atau desa dan ada juga upacara Haul masal selamatan yang
dilakukan untuk mendoakan leluhur atau sanak saudara yang sudah meninggal dilakukan secara masal yang dilakukan pada tiap pedukuhan. wawancara dengan
Bapak Candra pada tanggal 12 Mei 2011 Menurut bapak Nurohim, kaur keuangan menyatakan bahwa di dukuh
Karang Tengah Desa Rungkang mempunyai kelompok kesenian yaitu seni kebudayaan Burok. Kesenian Burok ini adalah kesenian yang berasal dari daerah
pantura, yaitu perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Barat yaitu sekitar daerah Brebes dengan Cirebon. Kesenian Burok ini biasanya ditampilkan pada
saat adanya khitanan. Sejarah Burok yaitu awalnya merupakan sebagai sarana atau alat oleh Sunan Kalijaga dalam menyebarkan Islam agar mudah diterima oleh
masyarakat. Kesenian burok ini merupakan kesenian yang mempunyai badan hewan yaitu kuda sedangkan kepalanya berwujud manusia yang cantik. Hasil
Wawancara dengan Bapak Nurohim pada tanggal 12 Mei 2011.
2 Kondisi Sosial Ekonomi
Areal persawahan yang luas menyebabkan penduduk Desa Rungkang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani baik itu yang mempunyai lahan
sawah sendiri maupun yang menjadi buruh tani. Mata pencaharian lain di Desa Rungkang yaitu pedagang, buruh bangunan, buruh industri, pengusaha, pegawai
negeri, pengangkutan, pensiunan maupun bekerja serabutan. Tabel 3
Daftar Penduduk Desa Rungkang Menurut Mata Pencaharian
Sumber: Monografi Desa Rungkang 2011
Data penduduk berdasarkan mata pencaharian di atas adalah data bagi yang berumur 10 Tahun ke atas. Mata pencaharian penduduk sebagian besar di Desa
Rungkang buruh tani yaitu sebanyak 1684 orang, kemudian petani 1433 orang, dan yang lain bermata pencaharian sebagai pedagang sebanyak 666 orang, selain
No Jenis Mata Pencaharian
Jumlah 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 Petani
Buruh Tani Pengusaha
Buruh Industri Buruh Bangunan
Pedagang Pengangkutan
Pegawai Negeri Sipil ABRIsipil Pensiunan
Lain-lain 1433 Orang
1684 Orang 37 Orang
39 Orang 142 Orang
666 Orang 54 Orang
36 Orang 9 Orang
2400 Orang Total
6151 Orang
itu buruh bangunan 142, pengangkutan 54 orang, buruh industri 39 orang, pengusaha 37 orang dan PNS 36 Orang serta pensiunan 9 Orang.
Pemilik tanah atau pemilik sawah biasanya menanam padi atau tamanan palawija, pemilik tanah ini di bantu oleh petani penggarap atau buruh tani yang
menjual jasa tenaga untuk dipekerjakan. Upah buruh tani ini adalah sekitar dua puluh ribu rupiah dan dua puluh lima ribu rupiah untuk buruh tani laki-laki yang
biasanya dipekerjakan sampai pukul empat sore, buruh laki-laki ini biasanya dipekerjakan untuk macul mencangkul, menyiram tanaman, dan nyemprot
memberi insektisida pada tanaman dan juga nggebot memisahkan padi dari batangnya. Buruh tani perempuan dipekerjakan untuk tandur menanam benih
padi atau tanaman palawija lainnya, ngagon menyiangi rumput, dan babad memanen padi. Upah buruh tani perempuan sekitar lima belas ribu rupiah, tetapi
mereka dipekerjakan selama setengah hari wawancara dengan Ibu Sirah warga Desa Rungkang pada tanggal 5 Mei 2011.
2. Adanya Pergeseran Peran