160
koleksi museum WKY dan gaya Pesisiran koleksi Sudiharjo Jepara juga menggunakan pewarnaan yang sama, namun karena pada gaya Surakartawarna
prada emas lebih di utamakan maka warna komplementer tersebut terkesan kalah terang yang mengakibatkan pewarnaan ini kurang menyala.
Pada bagian mata juga tampak jelas sekali perbedaannya dimana pada mata Semar tidak menyisakan warna putih seperti yang terlihat pada Semar gaya
Pesisiran koleksi Sudiharjo Jepara. Sedangkan pada Semar gaya Yogyakarta koleksi museum WKY menyisakan warna putih pada matanya. Berbeda lagi pada
mata Semar gaya Surakarta koleksi museum RPS dan museum SBY warna putih diganti dengan warna perada. Pada pewarnaan bibir berwarna merah.
Perbedaan sunggingan kedua gaya ini juga terletak pada kumis dimana kumis pada Semar gaya Surakarta koleksi museum RPS adalah kumis yang tebal
sedang kumis pada Semar gaya Yogyakarta koleksi museum SBY berupa sayatan tipis. Dan perbedaan terakhir ada pada pola kain sarung, dimana sunggingan pada
sarung Semar gaya Surakarta koleksi museum RPS, gaya Yogyakarta koleksi museum SBY dan gaya Pesisiran koleksi Sudiharjo lebih banyak menggunakan
warna komplementer seperti merah, hijau, biru, kuning, Sedangkan Semar gaya Yogyakarta koleksi museum WKY lebih banyak menggunakan warna perada.
4.2.3.2 Gareng
Berikut adalah sungginganpewarnaan pada Gareng yang dikaji oleh Penulis meliputi Gareng gaya Surakarta koleksi museum Radya Pustaka Solo,
Gareng gaya Yogyakarta koleksi museum Sono Budoyo, Gareng Madya Surakarta
161
dan Gareng gaya Yogyakarta koleksi museum Wayang Kekayon Yogyakarta dan Gareng gaya pesisiran koleksi Ki Sudiharjo Jepara.
Gareng gaya Surakarta koleksi museum RPS warna-warna yang digunakan adalah hitam, putih, merah, biru, kuning, warna kuning kecoklatan. Warna hitam
pada rambut dan warna tubuh, warna kuning kecoklatan pada warna wajah dan atribut berupa kalung Gambar : 4.115, gelang tangan Gambar : 4.116 dan
sebagian ornament pada sarung, warna putih pada mata, gigi, sunggingan pada sabuk, selain warna putih sunggingan pada sabuk juga terdapat warna merah,
kuning, biru dan coklat Gambar : 4.117, warna merah pada bola mata, bibir, senjata dan sebagian ornament pada sarung.
Warna hitam menjadi dominasi pada pewarnaan Gareng gaya Surakarta. Namun diimbangi dengan warna komplementer pada busananya, sehingga
membuat pewarnaan ini terlihat mencolok, meski warna wajah yang berwarna coklat tampak tidak terlalu mencolok. Dalam pewarnaan Gareng gaya Surakarta
ini tidak menggunakan pradaemas yang biasa digunakan pada sunggingan wayang kulit purwa. Untuk mengganti warna perada, digunakan warna kuning
kecoklatan seperti yang tampak pada warna wajah dan atribut.
Gambar : 4.115 Ornament dan Sunggingan Pada Kalung Gareng RPS
Gambar Diolah oleh Penulis
162
Gambar : 4.116 Sunggingan Pada Gelang Gareng RPS
Gambar diolah oleh Penulis
Gambar : 4.117 Sunggingan pada sabuk dan senjata Gareng RPS
Gambar diolah oleh Penulis Pewarnaan kedua adalah Gareng gaya Yogyakarta koleksi museum SBY.
Warna-warna yang digunakan pada Gareng gaya Yogyakarta koleksi museum SBY adalah warna coklat, hitam, putih, merah dan kuning. Warna hitam terdapat
pada tubuh, rambut, kumis-kumisan, alis mata, dan pada outline-outline. Warna merah terdapat pada sabuk, bibir, sunggingan pada mata, gelang tangan dan
sunggingan pada anting Gambar : 4.5. Warna putih pada sunggingan mata dan
163
warna hitam putih terdapat pada motif segitiga pada kain. Pada atribut seperti kalung, gelang, anting dan cincin menggunakan warna merah putih.
Secara keseluruhan warna-warna Gareng gaya Yogyakarta didominasi oleh warna hitam, sehingga membuat pewarnaan ini tidak terlalu menyala. Warna-
warna lain seperti perada tidak dipakai di sini. hal ini sangat berbeda dengan gagrak Yogyakarta lainnya yang cenderung menggunakan warna perada sehingga
terkesan mewah dan mahal. Pewarnaan pada sarung saja sangat sederhana, hanya ada warna hitam putih pada motif segitiga dan warna merah dan kuning pada
uncal dan sabuk Gambar : 4.118.
Gambar : 4. 118 Busana Gareng gaya Yogyakarta koleksi museum SBY
Gambar diolah oleh Penulis
Gambar : 4.119 Sunggingan pada wajah Gareng SBY
Gambar Diolah oleh Penulis
164
Gambar : 4. 120 Sunggingan Pada Anting dan Kalung Gareng SBY
Gambar Diolah oleh Penulis Selanjutnya pewarnaan Gareng gaya Yogyakarta koleksi museum WKY.
Warna-warna yang digunakan pada Gareng gaya Yogyakarta koleksi museum WKY adalah warna emasperada, warna coklat, hitam, putih, merah, dan biru.
Warna hitam tedapat pada rambut, kumis-kumisan, alis mata, dan pada outline- outline. Warna merah terdapat pada sabuk, bibir, sunggingan pada mata, gelang
tangan dan sunggingan pada anting. Warna putih pada sunggingan mata dan motif kawung pada kain. Warna coklat terdapat pada leontin kalung dan warna perada
terdapat pada warna tubuh dan pada dasaran kain. Berbeda dari sungginganpewarnaan Gareng gaya Yogyakarta koleksi museum WKY yang
lebih banyak mengunakan warna perada, Gareng gaya Madya Surakarta ini lebih banyak menggunakan warna biru. Atribut yang dipakai adalah gelang, kalung, dan
165
cincin. Kalung berwarna merah, kuning, hitam, sedangkan sarung berwarna dasar hitam dengan ornament berwarna kuning lihat Gambar : 4.121
Secara keseluruhan warna-warna Gareng gaya Yogyakarta WKY ini didominasi oleh warna peradaemas, sehingga membuat pewarnaan ini terkesan
mewah dan menarik. Warna-warna lain seperti biru dan merah sangat sedikit dipakai. Hanya ada pada ornament sabuk, sehingga membuat pewarnaan ini
kurang mencolok. Sedangkan pada gareng gaya Madya Surakarta WKY ini didominasi warna biru sehingga membuat pewarnaan Gareng gaya ini terlihat
mencolok.
Gambar : 4.121 Sunggingan pada Sarung Gareng WKY
Gambar diolah oleh Penulis
Gambar : 4.122 Sunggingan pada Wajah Gareng WKY
Gambar Diolah oleh Penulis
166
Gambar : 4.123 Sunggingan pada Kalung dan Anting Gareng WKY
Gambar Diolah oleh penulis Pewarnaan keempat yaitu Gareng gaya Pesisiran koleksi Sudiharjo Jepara.
Pada Gareng gaya Pesisiran koleksi Ki Sudiharjo ini warna perada lebih banyak digunakan, sehingga membuat pewarnaan ini terlihat menyala. Warna-warna
lainnya pun sangat sederhana dan tidak terlalu mencolok. Namun dengan adanya warna emasperada memberikan kesan indah dan mewah. Warna emas pada tubuh
tampak sangat menonjol. Warna-warna yang digunakan pada Gareng gaya ini adalah warna hitam,
putih, merah, emasprada, hijau dan biru. Warna hitam terdapat pada rambut, garis-garis outline dan juga pada dasaran kain sarung, warna putih pada wajah,
dan motif kawung pada kain sarung Gambar : 4.124, warna merah tampak pada sunggingan sabuk, selain merah sunggingan pada sabuk juga berwarna hijau dan
putih Gambar : 4.125, sedangkan warna perada terdapat pada warna tubuh, dan warna biru pada anting dan pada leontin kalung, sedangkan talinya berwarna
merah Gambar : 4.126. Warna-warna yang digunakan Gareng gaya ini lebih
167
sedikit jika dibandingkan warna-warna yang ada pada Gareng gaya Surakarta, selain itu pada tiap sunggingan terdapat arsiran.
Gambar : 4.124 Sunggingan pada Busana Gareng Pesisiran
Gambar Diolah oleh Penulis
Gambar : 4.125 Sunggingan pada Sabuk Gareng Pesisiran
Gambar diolah oleh penulis
Gambar : 4.126 Sunggingan Pada Anting dan Kalung Gareng Pesisiran
Gambar diolah oleh Penulis
168
Gambar : 4.127 Sunggingan pada Wajah Gareng Pesisiran
Gambar Diolah oleh Penulis Secara keseluruhan, keempat Gareng dari berbagai versi di atas memiliki
persamaan sekaligus perbedaan dalam pewarnaansunggingan. Perbedaan yang menonjol tampak pada wajah Gareng gaya Pesisiran, Gareng gaya surakarta dan
Gareng gaya Yogyakarta koleksi museum Wayang kekayon. Wajah Gareng gaya Pesisiran berwarna putih, wajah Gareng gaya Surakarta berwarna coklat
kekuningan, sedangkan Gareng gaya Yogyakarta berwarna prada. Warna putih pada wajah Gareng gaya Pesisiran ini sama dengan warna wajah pada Gareng
gaya Yogyakarta koleksi museum Sono Budoyo. Seperti halnya sunggingan pada Semar, sunggingan pada Gareng juga lebih banyak menggunakan warna
komplementer seperti merah dan hijau, kuning dan biru. Pada Gareng gaya Yogyakarta koleksi museum WKY warna komplementer sangat sedikit
digunakan, yaitu warna merah dan biru pada sabuk saja. Perwarnaan Gareng gaya ini didominasi warna perada. Sehingga membuat Gareng gaya ini terkesan lebih
mewah dibanding Gareng gaya lainnya.
169
4.2.3.3 Petruk