Aneka Bentuk Tokoh Wayang Bagong

43 Panjang Mas tetap mempertahankannya. Namun, pada zaman kemerdekaan Bagong bukan lagi milik Yogyakarta saja. Para dalang aliran Surakarta pun kembali menampilkan empat orang panakawan dalam setiap pementasan mereka. Bahkan, peran Bagong cenderung lebih banyak daripada Gareng yang biasanya hanya muncul dalam gara-gara saja.

2.3.1.4.2 Aneka Bentuk Tokoh Wayang Bagong

Dalam seni kriya Wayang Kulit Purwa, tokoh Wayang Bagong dilukiskan dalam beberapa wanda. Di antara wanda Bagong adalah: Wanda Gembor dengan bibir lebih lebar dan terbuka. Dibandingkan dengan wanda lainnya, Bagong wanda Gembor merupakan wanda yang paling tua dan paling besar ukurannya. Hampir sebesar Semar. Sikap tubuhnya agak membungkuk dan kepalanya agak menunduk. Wanda Gilut, yakni yang bibir bawahnya lebih tebal. Tubuh Bagong wanda Gilut agak pendek, tetapi kepalanya mendongak dan dadanya membusung. Ciri lainnya, Bagong pada wanda Gilut ini mengenakan keris berwarangka sandang walikat. Wanda Ngengkel, sikap tubuhnya lebih tegak dan kepalanya agak mendongak. Yang terakhir, disebut Wanda Blungkang, yang gundul rambutnya, dan bibir bawahnya panjang. Pada tahun 1987 Ir. Haryono Haryoguritno, seorang pakar seni kriya Wayang Kulit Purwa gagrak Surakarta, menciptakan wanda baru bagi Bagong, yakni Bagong wanda Bloon. Wanda baru itu diciptakan sebagai pasemon terhadap keadaan zaman, saat generasi muda yang kurang peduli pada keadaan di sekitarnya httpwww.bagong.org240910. 44 a b c Gambar : 2.4 a. Raja Gaya Surakarta b. Bagong Gaya Kyai Inten Yogyakarta c. Gambar Grafis Wayang Kulit Purwa Gagrak Cirebon Sumber : http;4.bp.blogspot.com 45

BAB III METODE PENELITIAN

3.I Pendekatan Penelitian Penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode ilmiah. Metode adalah suatu cara kerja untuk memahami suatu objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan Koentjaraningrat,1987 : 14. Dalam penelitian ini supaya tujuan yang diharapkan tercapai maka harus ditetapkan metode penelitian yang tepat. Sesuai dengan pokok permasalah yang dikaji, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang mempunyai sifat deskriptif. Artinya permasalahan yang dibahas dalam penelitian tidak berkenaan dengan angka-angka, tetapi bertujuan menggambarkan atau menguraikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan keadaan atau status fenomena Moleong, 1994: 103. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan dalam suatu penelitian yang tidak menggunakan perhitungan angka-angka melainkan menggunakan rangkaian kalimat-kalimat. Penelitian ini mengkaji mengenai keanekaragaman panakawan wayang kulit purwa dari berbagai versi yang terdiri atas serangkaian subsistemkomponen yang memiliki keterkaitan hubungan fungsional sebagai suatu sistem. Sehingga untuk mengkaji, mendeskripsikan dan menganalisis keterkaitan itu maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.