Penilaian Kondisi Ekosistem Terumbu Karang

bangunan masih sering dilakukan oleh masyarakat walaupun secara diam-diam. Hal ini tentu memperburuk kondisi ekosistem terumbu karang dan merupakan salah satu faktor utama degradasi terumbu karang dengan skala yang tinggi di perairan Pulau Osi. Beberapa perkampungan seperti Pohon Batu, Pelita Jaya, Resetlemen, Kotania Atas, Wael dan Loupessy serta Taman Jaya memiliki karakteristik yang hampir sama yaitu memiliki mata pencaharian campuran mix bukan sebagai nelayan saja atau petani saja karena sebagian masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan sebagian lagi sebagai petani dan pedagang, ada yang menjadikan mata pencaharian nelayan sebagai mata pencaharian sampingan dan begitupun sebaliknya. Pada waktu-waktu tetentu masyarakat dapat melakukan aktifitas sebagai nelayan dan pada waktu yang lain mereka melakukan aktifitas sebagai petani, pedagang atau yang lainnya. Dengan demikian, dari segi mata pencaharian utama masyarakat maka dapat di golongkan dalam tiga kelompok yaitu nelayan, petani, campuran petani-nelayan, dan pedagangwiraswasta. Pohon Batu, Pelita Jaya, Kotania Bawah, Loupessy, Wael dan Taman Jaya memiliki ekosistem mangrove yang tumbuh disepanjang pesisir pantai begitupun dengan ekosistem terumbu karang, namun terumbu karang mengalami tekanan yang tinggi akibat aktifitas pemanfaatan oleh masyarakat, sehingga terumbu karang ditemukan dalam bentuk koloni-koloni kecil. Resetlemen dan Kotania Atas merupakan perkampungan yang tidak terletak pada pesisir pantai, namun sebagian kecil masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan sering beraktifitas di areal ekosistem terumbu karang di Teluk Kotania.

4.5. Penilaian Kondisi Ekosistem Terumbu Karang

Dalam penelitian ini, pengamatan kondisi terumbu karang dilakukan terhadap komponen-komponen penyusun terumbu karang yang di kategorikan atas tiga komponen penyusun yaitu : 1. Komponen karang hidup yang terdiri 8 bentuk koloni yaitu : Branching, Massive, Columnar, Encrusting, Foliaceous, Table, Explanate dan Solitary. 2. Komponen abiotik yang terdiri atas patahan karang, pasir, karang mati dan mix campuran antara pasir, karang mati dan patahan karang 3. Komponen bi Gorgonian dan Dari 19 stasiun bahwa terumbu karan spesies dengan 6 sam stasiun 9 dan stasiun stasiun 17. Persentasi sampai 83.51, nilai terdapat pada stasiun ditampilkan pada Gam Gambar 9. Gra Grafik diatas persentasi terumbu ka memiliki persentasi terdapat pada stasiun kawasan prioritas dal sekitar ekosistem terum aktifitas sosial yang sa 10 20 30 40 50 60 70 80 90 S T .1 26.51 P e rs e n tas i biotik lain yang terdiri dari Soft Coral, dan Echinoderm siun pengamatan terumbu karang di Teluk K ang yang terdapat di kawasan ini berkisar antar sampai 13 famili. Kelimpahan spesies tertinggi di siun 10, sedangkan kelimpahan spesies terenda ntasi terumbu karang di Teluk Kotania berkisar nilai persentasi tertinggi dimiliki oleh stasiun 10 siun 8. Persentasi tutupan karang setiap stasi ambar 9. rafik Persentasi Tutupan Karang tas menunjukan bahwa terdapat 9 stasiun karang lebih besar dari 50, dan terdapat 10 si dibawah 50. Pada umumnya tutupan k un-stasiun yang dekat dengan aktifitas penduduk dalam kegiatan penangkapan berbagai biota y terumbu karang. Hal ini mengindikasikan bahw sangat tinggi di sekitar ekosistem terumbu kar S T .1 S T .2 S T .3 S T .4 S T .5 S T .6 S T .7 S T .8 S T .9 S T .1 S T .1 1 S T .1 2 S T .1 3 S T .1 4 S T .1 5 S T .1 6 S T .1 7 26.51 22.42 76.48 52.89 73.28 55.89 81.17 12.17 70.23 83.51 75.01 16.71 25.89 50.63 14.44 18.76 24.8 Stasiun oral, Sponge, Algae, Kotania didapati ntara 26 sampai 67 ggi di temukan pada ndah dimiliki oleh sar antara 12.17 un 10 dan terendah asiun pengamatan un yang memiliki t 10 stasiun yang karang terendah nduduk dan menjadi a yang terdapat di bahwa telah terjadi karang yang secara S T .1 7 S T .1 8 S T .1 9 24.8 17.68 21.96 langsung mempengaruhi kondisi resiliensi ekologi terumbu karang. Berdasarkan kriteria kelas persentasi tutupan karang menurut KLH 2001, maka terumbu karang di Teluk Kotania memiliki kelas buruk sampai sangat baik, dimana kategori sangat baik ditempati oleh St.3, St.7, St.10 dan St.11, sedangkan St.4, St.5, St.6, St.9 dan St.14 dikategorikan sebagai kelas baik. Sementara itu, kategori sedang dimiliki oleh St.1 dan St.13, sedangkan untuk kategori buruk ditemukan di 8 stasiun; St.2, St.8, St.12, St.15, St.16, St.17, St.18, dan St.19. Persentasi komponen tutupan karang hidup jika dilihat dari bentuk koloni dari setiap stasiun dapat dilihat pada lampiran. Koloni branching mendominasi hampir di setiap stasiun pengamatan. Persentase branching tertinggi terdapat pada St.10 43.21 dan terendah terdapat di St.15 1.41, koloni massive tertinggi di St.9 31.54 dan terendah di St.12 0.23, columnar tertinggi dan terendah masing-masing dimiliki oleh St.4 32.14 dan St.19 0.28, persentasi encrusting tertinggi ada pada St.3 47.86 dan terendah dimiliki oleh St.4, St.8, S7.13, St.17, St.18, St.19 0, Foliaceous memiliki persentasi tertinggi pada St.5 31.49 dan terendah 0 terdapat pada St.3, St.4, St.8, St.9 dan St.15, Table memiliki persentase tertinggi di St.7 11.34 dan terendah dengan nilai 0 terdapat pada St.1, St,3, St.4, St.8, St.15, St.17, St.18 dan St.19, selanjutnya untuk Explanate nilai persentasi tertinggi terdapat di St.7 3.35 dan terendah pada St.1, St.2, St.3, St.6, St.9, St.10, St.12, St.13, St.17, St.18, St.19, kemudian untuk koloni solitary persentasi tertinggi ada pada St.17 3.74 dan terendah ditempati St.3, St.4, St.5, St.11, St.13, St.15, serta St.19. Gambaran persentasi bentuk koloni karang dari setiap stasiun dapat dilihat pada Gambar 11 berikut. Gambar 10. G Dari grafik te columnar menyebar di koloni karang lain han sebaran dari besar sa dan solitary. Distribusi ekologis tingkat resil umumnya sering me penurunan persentasi pengaruh aktivitas sos karang di Teluk Kotani Komponen abi –79.99 dengan pe terbesar berada pada Sedangkan untuk kom 6.71 St.13 - 33.76 Persentasi komponen Gambar 12. 20 40 60 80 100 S T .1 P e rs e n ta se Grafik persentasi tutupan koloni karang hidup tersebut terlihat jelas bahwa bentuk branching r di setiap stasiun pengamatan sedangkan untuk hanya menyebar di 5 sampai 11 stasiun saja de sampai kecil berturut-turut yaitu; foliaceous, t ibusi bentuk koloni karang ini mengindikasika esiliensinya masih baik, namun pada beberap menjadi lokasi utama aktivitas masyarakat m asi koloni karang. Kondisi ini mempresenta sosial masyarakat terhadap kehidupan ekosi otania. abiotik mempunyai kisaran persentasi penutupa persentasi rata-rata sebesar 42.58. Persent ada stasiun 8 79.99 dan terendah di sta komponen biotik lain persentasi penutupan 33.76 St.1 dengan persentasi rata-rata tut ponen abiotik dan biotik lain di ilustrasikan pada S T .1 S T .2 S T .3 S T .4 S T .5 S T .6 S T .7 S T .8 S T .9 S T .1 S T .1 1 S T .1 2 S T .1 3 S T .1 4 S T .1 5 S T .1 6 S T .1 7 S T .1 8 S T .1 9 Stasiun Penelitian dup hing, massive dan untuk empat bentuk dengan dominansi ous, table, explanate sikan bahwa secara rapa stasiun yang menunjukan laju ntasikan besarnya kosistem terumbu upan sebesar 7.7 sentasi penutupan stasiun 3 7.7. n berkisar antara tutupan 14.26. da Gambar 11 dan Solitary Explanate Table Foliaceous Encrusting Columnar Massive Branching Gambar 11. Grafik Gambar 12. Grafik p Pada Gambar diatas yang mendominasi di setia sampai 68.11St.15, ke 0St.6 dan St.19 sampa sampai 18.15St.19 serta St.11, St.12, dan St.15 sam lain, soft coral merupaka tertinggi dengan kisaran 0 oleh algae dengan persent 13.62 St.1, gorgonian de St.13, St.14, St.16, dan S 20 40 60 80 S T .1 S T .2 S T .3 S T .4 P e rs e n ta se 10 20 30 40 S T .1 S T .2 S T .3 S T .4 P e rs e n ta se persentasi tutupan komponen abiotik k persen tutupan komponen biotik lain tas, terlihat jelas bahwa pasir adalah kompone tiap stasiun pengamatan dengan persentasi 3.06 kemudian diikuti oleh campuran dengan pai 29.25 St.13, ruble dengan persentasi erta karang mati dengan persentasi 0St.1, sampai 9.49St.13. Sedangkan untuk kompone kan komponen biotik lain yang memiliki 0St.17 sampai 24.25St.16, selanjutny entase 0St.2, St.5, St.7, St.8, St.10, St.12 dengan persentasi 0St.1, St.4, St.7, St.9, St St.19 sampai 11.58St.18, disusul kemudi S T .5 S T .6 S T .7 S T .8 S T .9 S T .1 S T .1 1 S T .1 2 S T .1 3 S T .1 4 S T .1 5 S T .1 6 S T .1 7 S T .1 8 S T .1 9 Stasiun Penelitian Mix Km Ruble Pasir S T .5 S T .6 S T .7 S T .8 S T .9 S T .1 S T .1 1 S T .1 2 S T .1 3 S T .1 4 S T .1 5 S T .1 6 S T .1 7 S T .1 8 S T .1 9 Stasiun Penelitian Echinoder m Gorgonian Algae ponen abiotik 3.06St.5 n persentasi 0St.15 .1, St.5, St.7, ponen biotik ki persentasi utnya disusul t.12 sampai St.11, St.12, mudian oleh ble asir der nian Sponge dengan persentasi 0St.4, St.5, St.7, St.8, St.11, St.12, St.15, St.17, St.18, St.19 sampai 13.6St.St.2 dan Echinoderm yang memiliki persentasi 0St.1, St.2, St.4, St.5, St.6, St.8, St.9, St.10, St.11, St.12, St.13, St.14, St.15, St.16, St.18, St.19 sampai 1.14St.7. Berdasarkan uraian diatas, komponen abiotik yang menonjol kehadiranya sebagai penyusun terumbu tersebut, ternyata pasir dan campuran pasir, karang mati, rublepatahan karang, karang hidup sangat tinggi nilai persen penutupannya dibandingkan dengan karang mati dan rublepatahan karang. Sementara itu untuk komponen karang hidup terlihat jelas Gambar 10 karang hidup dengan bentuk tumbuh koloni sebagai karang branching dan karang columnar sangat menonjol nilai persen penutupannya dibandingkan dengan karang massive, foliaceous, encrusting, table, explanate dan solitary. Untuk komponen biotik lain yang tidak dominan, ternyata soft coral memiliki nilai persen penutupan lebih besar dibandingkan dengan gorgonian, algae, sponge dan echinodermata. Uraian tersebut menunjukan bahwa komponen abiotik dan karang hidup merupakan komponen penyusun terumbu yang sangat dominan di Teluk Kotania, jika dibandingkan dengan komponen biotik lainnya. Dengan penjelasan diatas, maka dapat dikatakan bahwa terumbu karang di Teluk Kotania dibentuk dan tersusun oleh endapan-endapan massif yang sesungguhnya berasal dari komponen karang hidup serta biota-biota bentik lainnya terutama yang mengandung bahan kapur. Kenyataan ini didukung oleh pendapat Tomascik 1991, yang menyatakan bahwa terumbu karang terbentuk dari endapan-endapan massif yang terdiri dari CaCO 3 terutama yang dihasilkan oleh karang dengan bantuan zooxanthellae yang berada pada polip karang dan juga sumbangan dari algae berkapur serta organism-organisme lain. Kisaran rata-rata persen tutupan komponen karang hidup atau biotik sebesar 43.17, komponen abiotik 42.57 dan komponen biotik lain sebesar 14.26. Meskipun nilai persen tutupan rata-rata komponen biotik sedikit lebih tinggi dari komponen abiotik namun komponen abiotik mendominasi 10 stasiun dari 19 stasiun penelitian. Gambar 13. Grafik Gambar 13 menunjuk dominan kehadiranya di t abiotik lebih dominan diba lain, akan tetapi pada stasi karang hidup relative lebi dibandingkan dengan kompone nilai persen penutupan kom gambar tersebut menunjuka komponen biotik yang tingg serta komponen biotik lain dengan komponen abiotik y rendah serta komponen biot Persen penutupan tersebut, bila diamati lebih jelas bahwa persen tutupan pesisir Pulau Seram dan pe tinggi jika dibandingkan Tatumbu. Namun terdapat memiliki nilai persen tutupa persen tutupan komponen terutama stasiun 1 dan are lebih tinggi dibandingkan pulau-pulau di dalam Teluk 20 40 60 80 100 S T .1 S T .2 S T .3 S T .4 P e rs e n tas e ik persentasi tutupan terumbu karang nunjukan bahwa komponen abiotik dan karang hi i tiap stasiun pengamatan. Secara umum, ko dibandingkan dengan komponen karang hidup da asiun 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, dan stasiun 14 ko lebih dominan dengan persen penutupan le mponen abiotik maupun komponen biotik lain. komponen penyusun terumbu seperti yang ter jukan suatu pola yang spesifik. Pada stasiun inggi selalu diikuti oleh komponen abiotik ya in yang umunya relatif rendah. Sebaliknya pa k yang tinggi, selalu diikuti oleh komponen bi biotik lain umumnya juga rendah. n komponen penyusun terumbu yang diil bih cermat pada setiap stasiun penelitian maka upan karang hidup pada beberapa stasiun yang t perairan Pulau Osi serta perairan Pulau Marse n dengan Pulau Buntal, Pulau Burung se at beberapa stasiun juga pada daerah yang sa utupan karang hidup yang rendah. Pada sisi ponen biotik lain di areal terumbu karang Pulau areal terumbu karang Pulau Tatumbu stasiun n dengan di sepanjang pesisir Pulau Seram da uk Kotania. S T .4 S T .5 S T .6 S T .7 S T .8 S T .9 S T .1 S T .1 1 S T .1 2 S T .1 3 S T .1 4 S T .1 5 S T .1 6 S T .1 7 S T .1 8 S T .1 9 Stasiun Penelitian Karang hid Abiotik Biotik Lain hidup selalu , komponen dup dan biotik 14 komponen lebih besar in. Fluktuasi terlihat pada siun dengan yang rendah pada stasiun biotik yang diilustrasikan ka tergambar g terletak di arsegu lebih serta Pulau sama masih si yang lain ulau Marsegu 16 adalah dan gugus g hidup Lain

5. HASIL DAN PEMBAHASAN