Ekosistem Terumbu Karang dan Ikan Karang Aspek Sosial Yang Berhubungan Dengan Terumbu Karang

3.3. Metode Pengambilan Contoh 3.3.1. Karakeristik Lingkungan Perairan Terumbu Karang Pengamatan terhadap karakteristik lingkungan perairan dilakukan pada masing-masing kawasan terumbu karang yang dijadikan lokasi pengamatan. Penentuan lokasi pengambilan sampel lingkungan perairan dilakukan dengan petimbangan bahwa masing-masing lokasi pengambilan sampel dapat mewakili karakteristik lingkungan perairan ekosistem terumbu karang yang diamati. Lokasi sampling meliputi 19 sembilan belas lokasi ekosistem terumbu karang yang juga merupakan stasiun pengambilan sampel terumbu karang dan ikan karang. Karakteristik lingkungan perairan yang diamati yaitu kondisi fisika-kimia perairan Waktu pengukuran kondisi fisika-kimia perairan bersamaan dengan waktu pengambilan data terumbu karang dan ikan karang yang diambil secara in situ.

3.3.2. Ekosistem Terumbu Karang dan Ikan Karang

Untuk mengetahui kondisi terumbu karang secara baik guna penentuan lokasi pengamatan, maka digunakan citra satelit Landsat. Hasil analisis citra satelit kemudian disesuaikan dengan kondisi di lapangan untuk mendapatkan lokasi yang representatif bagi pengamatan kondisi terumbu karang. Pengamatan terumbu karang menggunakan metode Line Intercept Transect LIT, roll meter sepanjang 50 meter dibentangkan sejajar garis pantai untuk kedalaman yang ditentukan, selanjutnya pipa paralon yang berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 1x1 meter diletakan sepanjang LIT, dengan jarak 1 meter antar bujur sangkar, kemudian dengan menggunakan underwater camera dilakukan pemotretan pada setiap lokasi peletakan bujur sangkar pipa paralon. Hanya koloni karang dan tipe substrat serta biota yang berada dalam bujur sangkar dan menyinggung roll meter yang akan dimasukan sebagai data dan kemudian dianalisis dengan software CPCE Coral Point Count with Excel extension. Sedangkan metode yang digunakan untuk pengamatan ikan karang khususnya ikan indikator adalah metode sensus visual ikan karang coral reef fish visual census. Metode ini didukung oleh metode Line Intercept Transect LIT, setelah transek diletakan dibiarkan selama 10 sampai 20 menit, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pendataan ikan indikator. Ikan indikator yang menjadi fokus pengamatan adalah ikan-ikan herbivor. Posisi lintang – bujur lokasi sampling atau masing – masing stasiun pengamatan ditentukan dengan menggunakan GPS Global Positioning System.

3.3.3. Aspek Sosial Yang Berhubungan Dengan Terumbu Karang

Pemilihan lokasi sampel untuk pengamatan faktor sosial-ekonomi ditentukan dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut memiliki; masyarakat yang memanfaatkan ekosistem terumbu karang, masyarakat yang kehidupannya tergantung pada ekosistem terumbu karang, dan masyarakat yang setiap saat memanfaatkan terumbu karang. Pengambilan sampel dilakukan dalam dua tahap two-stage sampling, yaitu tahap pertama menentukan perkampungan pesisir yang didasarkan pada lokasi yang secara nyata berhubungan dengan ekosistem terumbu karang di Teluk Kotania, sedangkan pada tahap kedua penentuan kepala keluarga KK sebagai responden dilakukan secara random sampling dengan membedakan rumah tangga petani-nelayan, nelayan, usaha jasa, dan responden kelompok pakar stakeholders dilakukan secara purposive. Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuisioner terstruktur kepada responden KK, wawancara mendalam indepth interview terhadap stakeholders. Data sekunder diambil dari Kantor DesaDusun dan Pemda Kabupaten Seram Bagian Barat. Kelompok stakeholders yang menjadi target penelitian terdiri atas; tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pemerintah desadusun. Menurut Kroelinger 2001, ukuran minimal untuk sebuah penelitian sosial jumlah 30 sampel telah dapat mewakili populasi untuk menarik kesimpulan. Tujuan dilakukanya sampling dalam suatu penelitian, dimaksudkan untuk mereduksi biaya dalam usaha mengumpulkan informasi dari populasi Magnani, 1997. Karena itu dengan metode penarikan sampling apapun, tidak ada yang lebih baik daripada jika seorang peneliti harus mengumpulkan semua informasi yang ada pada populasi. 3.4. Metode Analisa Data 3.4.1. Analisis Kondisi Ekosistem Terumbu Karang