bermain cara membangun atau menyusun, dan bertanding atau berolah tangan Moeslichatoen, 2004:38. Kegiatan bermain dengan cara membangun atau
menyusun akan mengembangkan kreativitas anak. Di mana anak akan menggunakan imajinasinya membentuk sesuatu bangunan mengikuti daya
khayalnya. Dan kemampuan masing-masing anak sangat bervariasi. Bermain dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan ini adalah
bermain yang dapat meningkatkan perkembangan kognitif, sosial, bahasa, disiplin, moral, dan kreativitas anak. Permainan tersebut merupakan cara atau
strategi yang berpola terintegrasi dalam beberapa bidang pengembangan yaitu seni, bahasa, dan kognitif pada kegiatan menggambar bebas yang dilaksanakan.
Dengan melakukan kegiatan yang mengandung dan memanfaatkan imajinasi atau ekspresi diri peserta didik.
2.1.11 Kemampuan Menggambar Bebas
Pada Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Departemen Pendidikan Nasional, 2005:20 disebutkan bahwa bidang seni memiliki kompetensi dasar,
yaitu anak mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai mediabahan menjadi suatu karya seni.
Dengan beberapa hasil belajar yang diharapkan, salah satunya adalah anak dapat menggambar sederhana, dengan indikator sebagai berikut: menggambar bebas
dengan berbagai media kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan-bahan alam dengan rapi; menggambar bebas dari bentuk dasar titik. lingkaran, segitiga,
dan segi empat; menggambar orang dengan lengkap dan proposional; stempel
mencetak dengan berbagai media jarifinger painting, kuas, pelepah pisang, daun, bulu ayam dengan lebih rapi.
Implementasi kegiatan menggambar bebas muncul dengan pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang menarik minat anak. Dijelaskan dalam
Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Departemen Pendidikan Nasional, 2005:5, tema merupakan alatsarana untuk mengenalkan berbagai konsep pada anak secara
mudah dan jelas. Tema diberikan dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh dan memperkaya perbendaharaan kata anak. Pemilihan
tema dalam kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana, serta menarik minat anak
Kegiatan menggambar bebas dapat dikelompokkan dalam kegiatan bermain dengan cara membangun atau menyusun, misalnya dengan pensil
berwarna krayon dan kertas gambar untuk membangun rumah, kereta api, jembatan, tumbuh-tumbuhan atau hewan secara grafis. Anak menarik garis
lengkung atau lurus dengan bermacam pola yang diinginkan yang merupakan bangunan grafis dua dimensi Moeslichatoen, 2004: 40.
Penyaluran kreativitas anak dengan menggambar untuk menyalurkan perasaan dan bukan untuk menciptakan keindahan Moeslichatoen, 2004: 41.
Proses menciptakan gambar-gambar bentuk-bentuk atau pola-pola yang diinginkan inilah yang terpenting bukan pada hasil akhir. Menggambar
merupakan ekspresi segala sesuatu yang muncul dalam kesadaran anak pada saat itu. Gambar yang diekspresikan bersifat simbolik. Anak menggambar sesuatu
yang ada dalam ingatannya dan tidak memperhatikan proporsi, perspektif maupun
hubungan. Biasanya gambar yang dihasilkan tidak cermat dan tidak lengkap, cenderung mengikuti pola stereotip, dan bersifat transparan. Anak akan
menggambar benda-benda yang sudah dikenal rumah, binatang, pohon, orang dan lain-lain. Dan dalam menggambar anak menyukai warna-warna tetapi
seringkali penggunaannya kurang tepat. Tingkat perkembangan intelektual anak berpengaruh pada kualitas gambar yang dibuatnya.
Sementara itu, apa yang dimaksud dengan kemampuan, dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001:707-708 kemampuan memiliki arti
kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Terkait penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan ini, maka yang dimaksud dengan kemampuan menggambar bebas
adalah kecakapan anak dalam mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai mediabahan menjadi
suatu karya gambar. Kegiatan menggambar bebas yang dilaksanakan mengacu pada kurikulum yang berlaku. Dengan jadwal yang sudah baku dan dijabarkan
dalam satuan kegiatan mingguan dan satuan kegiatan harian. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan ekspresi bebas, yaitu suatu strategi belajar
mengajar yang berpusat pada peserta didik yang menjamin kebebasan peserta didik dalam berfantasi, berkreasi, dan membabarkannya. Proses pembelajaran
dirancang dengan pola pembelajaran yang terintregrasi pada bidang kognitif dan bidang bahasa. Melalui strategi pembelajaran ”pemberian motivasi” untuk
merangsang dan memberikan motif berekspresi kepada anak pada kegiatan bermain dengan cara membangun atau menyusun. Menggunakan media kertas
gambar, krayon, cat air, dan pensil. Anak menarik garis lengkung atau lurus untuk
membangun bermacam bentuk motifbagan yang merupakan bangunan grafis dua dimensi sesuai tema yang muncul dalam satuan kegiatan harian.
2.1.12 Teknik Evaluasi Karya