membangun bermacam bentuk motifbagan yang merupakan bangunan grafis dua dimensi sesuai tema yang muncul dalam satuan kegiatan harian.
2.1.12 Teknik Evaluasi Karya
Memberikan evaluasi atau menilai karya seni rupa menggambar, melukis, patung dan lain-lain pada anak tidak hanya berdasarkan hasil karya anak saja,
melainkan penilaian kegiatan berkarya seni tersebut dapat dilakukan dalam dua penilaian, yaitu penilaian pada proses kerja dan penilain hasil akhir Margana
dalam Widiyastuti, 2006. Penilaian proses kerja meliputi kesungguhan atau usaha yang dilakukan, kelancaran membuat rancangan, kelancaran menggunakan alat
dan bahan, dan kesesuaian langkah-langkah pembuatan karya. Penilaian hasil akhir meliputi kreativitas, originalitas kemurnian, komposisi, dan penguasaan
teknik berkarya. Penilaian pada hasil karya saja tidak cukup karena bisa berdampak negatif
pada anak-anak. Gabungan dari kedua jenis penilaian tersebut akan cenderung berdampak positif. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kecenderungan guru
pendidik dalam pemberian nilai baik hanya pada anak-anak yang berbakat saja. Namun kadangkala ada pula anak yang berbakat tetapi kurang dalam berusaha
sehingga hasil gambarnya tidak memuaskan ataupun sebaliknya ada anak yang tidak berbakat tetapi berusaha dengan sungguh-sungguh sehingga hasil
gambarnya memuaskan. Dalam memberi nilai pada hasil karya anak bukan saja dihubungkan antara
ketetapan gambar dengan keadaan obyek yang sesungguhnya. Di dalam
pemberian nilai sebuah karya gambar anak tidak ada pengertian bahwa gambar yang dihasilkan anak tersebut benar atau salah. Penilaian kegiatan menggambar
lebih ditekankan pada kesungguhan, kedisiplinan, keberanian, dan kemurnian originalitas gambar yang dihasilkan oleh anak Margana dalam Widiyastuti,
2006. Pemberian nilai yang salah atau nilai yang cenderung rendah pada hasil gambar anak, memberikan kecenderungan yang berdampak anak akan cenderung
frustasi dan tidak senang pada kegiatan menggambar. Penilaian hasil karya seni ini sekaligus berfungsi untuk memotivasi anak agar senang dengan kegiatan seni
rupa, seperti menggambar, melukis, patung dan lain-lain. Rambu-rambu dalam memberi nilai atau mengevaluasi karya seni rupa
anak yaitu sebuah karya seni dilihat dari aspek-aspek seperti: 1 originalitas atau kemurnian hasil karya seni, 2 kreativitas, 3 penguasaan teknik berkarya, dan 4
tema Margana dalam Widiyastuti, 2006. Keoriginalitasan atau keaslian sebuah karya anak dapat dilihat berdasarkan tingkat usianya. Aspek kreativitas dapat
dilihat sejauhmana bentuk-bentuk yang ditampilkan pada karya seperti komposisi warna, garis, bidang, dan bagaimana sebuah tema digarap. Penguasaan teknik
dalam berkarya perlu mendapatkan perhatian dalam menilai sebuah karya. Untuk memudahkan juri menilai dalam suatu lomba menggambar atau melukis pada
anak-anak maka diperlukan suatu tema yang memayungi dan ditetapkan dalam lomba tersebut. Tema tersebut tentunya juga digunakan oleh guru dalam
memberikan tugas pada anak di sekolah, sehingga memudahkan guru dalam memberikan nilai.
Penilaian pada kegiatan menggambar bebas yang dilaksanakan pada penelitian tindakan kelas ini berdasarkan pada penilaian pada proses kerja dan
penilaian hasil akhir. Penilaian pada proses kerja kegiatan menggambar tidak dengan pengertian, bahwa gambar yang dihasilkan peserta didik benar atau salah.
Tetapi ditekankan pada kesungguhan, kedisiplinan, keberanian, dan kemurnian originalitas gambar yang dihasilkan oleh peserta didik. Disamping itu juga
penilaian hasil karya untuk memotivasi peserta didik agar senang dengan kegiatan menggambar bebas.
2.2 Kerangka Pemikiran