Penilaian pada kegiatan menggambar bebas yang dilaksanakan pada penelitian tindakan kelas ini berdasarkan pada penilaian pada proses kerja dan
penilaian hasil akhir. Penilaian pada proses kerja kegiatan menggambar tidak dengan pengertian, bahwa gambar yang dihasilkan peserta didik benar atau salah.
Tetapi ditekankan pada kesungguhan, kedisiplinan, keberanian, dan kemurnian originalitas gambar yang dihasilkan oleh peserta didik. Disamping itu juga
penilaian hasil karya untuk memotivasi peserta didik agar senang dengan kegiatan menggambar bebas.
2.2 Kerangka Pemikiran
Pemecahan permasalahan yang akan dikembangkan mengacu pada konsep pendidikan seni berbasis anak dapat dijabarkan sebagai berikut: bahwa pendidikan
seni berorientasi pada anak menghasilkan konsep pendidikan seni berbasis anak peserta didik, diberikan pada usia PAUD sampai dengan anak usia kelas 3 SD.
Mengingat kisaran usia anak peserta didik tersebut dan usia anak TK termasuk di dalamnya, maka pendidikan seni yang diberikan pada TK hendaknya mengacu
pada pendekatan ekspresi bebas. Dengan prinsip berikan kebebasan berekspresi pada anak, ini sesuai apa yang diungkapkan oleh Franz Cizek ”Bapak”
pendekatan ekspresi bebas, yang dikembangkan oleh Herbert Read dan Viktor Lowenfeld, serta Frobell. Selain prinsip berikan kebebasan berekspresi pada anak,
juga mengacu pada metode bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Karena di TK memiliki kurikulum sebagai acuan proses belajar mengajar maka
pendekatan ekspresi bebas yang terarahlah yang tepat untuk digunakan dalam
meningkatkan kemampuan menggambar bebas pada peserta didik TK pada umumnya, dan TK Negeri Pembina Kercamatan Jaten Kabupaten Karanganyar
pada khususnya. Penerapan pendekatan ekspresi bebas secara terarah untuk meningkatkan
kemampuan menggambar bebas pada peserta didik TK Negeri Pembina Kercamatan Jaten Kabupaten Karanganyar dapat dilakukan dengan strategi
pembelajaran ”pemberian motivasi” melalui cara antara lain: 1 Bercerita berdialog dengan anak untuk membangkitkan perhatian dan rangsangan lahirnya
motif yang dapat dijadikan dasar dalam berkarya, 2 Memberikan anak pengalaman kontak langsung dengan alam secara sadar, dan 3
Mendemontrasikan proses menciptakan karya seni rupa yang akan diajarkan. Penerapan strategi belajar mengajar dengan pendekatan ekspresi bebas
melalui strategi pembelajaran ”pemberian motivasi” tiga cara ini, juga merupakan strategi pembelajaran yang berpola terintregrasi dengan menyajikan konsep dari
berbagai bidang studi di dalam sebuah unit proses pembelajaran. Yaitu: 1 dalam bidang seni: peserta didik dapat menggambar bebas dengan berbagai media
krayon, cat air dengan rapi, dan mewarnai bentuk gambar sederhana dengan rapi; 2 dalam bidang bahasa: peserta didik dapat bercerita tentang gambar yang
tersedia atau yang dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas; dan 3 dalam bidang kognitif: peserta didik dapat memahami konsep-konsep sains sederhana
yaitu mencoba dan menceritakan tentang apa yang terjadi jika warna dicampur. Secara ringkas dapat digambarkan kerangka pemikiran pemecahan
masalah tersebut di atas, sebagai berikut:
Gambar 3. Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis Tindakan