Penelitian Terdahulu yang Relevan

yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standart kompetensi waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

2.7. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Hasil penelitian Herry terhadap siswa yang tinggal kelas dipropinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung dan Kalimantan Barat yang menunjukan bahwa 22 siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berisiko tinggal kelas nilai rata-rata rapornya kurang dari 6,00 Widyastono, 2002 : 2 Beberapa penelitian dinegara seperti Amerika Serikat menunjukan bahwa sekitar 25 siswa yang putus sekolah adalah anak yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa Munandar, 1999 : 20. Hasil penelitian Herry terhadap siswa SLTP di Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung dan Kalimantan Barat yang memiliki kemampuan dan kecerdasan istimewa, berisiko tinggal kelas karena nilai rata-rata rapornya untuk semua mata pelajaran pada caturwulan 1 dan 2 kurang dari 6,00 Widyastono, 2002 : 2. Hasil penelitian Yaumil sekitar 30 siswa SMU di Jakarta yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berprestasi dibawah potensinya Yaumil dalam Herry, 2002 : 2. Berdasarkan pada hasil-hasil penelitian diatas menunjukan bahan siswa yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa apabila tidak mendapatkan layanan khusus dalam pendidikannya akan beresiko tinggal kelas. Agar mereka dapat mewujudkan bakat-bakatnya secara optimal maka diperlukan layanan khusus dalam pendidikannnya yaitu melalui program akselerasi. 2.9.Kerangka Berpikir Penelitian Manajemen Pembelajaran Program Akselerasi dapat dilihat dengan kerangka berkpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian – bagian yang berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran Suryo Subroto, 2004 : 18. Masukannya adalah bahan mentah yang berasal dari luar sistem yaitu input siswa yang mempunyai kecerdasan dan bakat istimewa yang di olah dalam suatu proses. Di dalam proses harus diperhatikan tentang masukan instrumental yaitu guru, sarana dan prasarana, dan lingkungan. Mutu lulusan atau output akan sangat tergantung kepada mutu masukan, masukan instrumental dan proses itu sendiri. Sedangkan di dalam proses pembelajaran juga harus memperhatikan manajemen pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Manajemen pembelajaran yang perlu diperhatikan adalah perencanaan pembelajaran program akselerasi yang meliputi persiapan penyelenggaraan, penerimaan murid, guru, kurikulum, sarana dan prasarana. Pelaksanaan pembelajaran program akselerasi yang meliputi kegiatan pembelajaran, tanggung jawab kepala sekolah, dan bimbingan konseling. Dilakukan evaluasi pembelajaran program akselerasi yang dimaksudkan untuk mengetahui sudah sampai seberapa jauh penyelenggaraan program akselerasi mencapai tujuannya dan hambatan- hambatan apa yang dirasakan dalam pelaksanaan pembelajaran program akselerasi untuk dapat dipakai sebagai pijakan perencanaan selanjutnya replanning penyelenggaraan pembelajaran program akselerasi yang berikutnya. Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan pada gambar 2.1 berikut ini. Perencanaan pembelajaran program akselerasi Pelaksanaan pembelajaran program akselerasi Evaluasi pembelajaran program Bagan Kerangka Berpikir Penelitian Gambar 2.1 Input Out put Proses 45

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Sebagaimana dikemukakan oleh FX Sudarsono 1988 salah satu pendekatan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pendekatan kuatitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif mempunyai konsekuesi bahwa seorang penelitian harus bekerja dengan angka – angka sebagai perwujudan dari semua gejala yang diamati sehingga memungkinkan digunakan tenik analisis statistik. Pendekatan kualitatif mempunyai konsekuensi seorang peneliti tidak lagi bekerja dengan angka – angka sebagai perwujudan dari gejala diamati, namun penjelasan – penjelasan dalam bentuk kata – kata atau kalimat. Oleh karena itu sebagai konsekuensinya dalam pendekatan kualitatif, teknik analisis data yang digunakan bukan lagi dengan teknik statistik seperti dalam pendekatan penelitan kuantitatif tetapi dengan teknik analisis data non statistik atau analisis dengan prinsip logika Sehubungan dengan pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif diatas, maka dalam penelitian ini dipilih dan di tetapkan dengan menggunakan pendekatan kulitatif. Pendekatan ini dipilih dalam pendekatan penelitian kulaitatif. Pendekatan ini dipilih karena dalam pendekatan penelitian kualitatif gejala – gejala, informasi – informasi atau keterangan – keterangan dari hasil pengamatan selama berprosesnya penelitian mengenai : “ Manajemen pembelajaran program