Perumusan Alternatif Strategi HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.11 Analisis Matriks EFAS Industri Kecil Kerajinan Genteng di Kabupaten Kebumen Faktor Strategis Eksternal Bobot Rata- rata Skor Rata- Rata Skor Terbobot Peluang Kondisi perekonomian mendukung 0.072 3.820 0.275 Pola konsumsi masyarakat akan genteng meningkat 0.072 3.978 0.288 Jumlah penduduk meningkat 0.076 3.921 0.297 Teknologi yang semakin modern 0.086 4.135 0.355 Kemudahan akses perbankan 0.081 4.337 0.351 Pangsa pasar yang masih luas 0.076 4.270 0.325 Pemberian jasa pelatihan dari dinas terkait 0.080 3.787 0.304 2.193 Ancaman Fluktuasi harga bahan baku dan penolong 0.089 4.292 0.381 Adanya produk subtitusi 0.071 3.146 0.225 Produk mudah ditiru 0.074 3.157 0.233 Adanya pendatang baru 0.059 2.169 0.127 Regenerasi tenaga kerja produktif sulit 0.096 4.640 0.445 Adanya pesaing dari daerah lain 0.068 2.730 0.187 1.598 Sumber: Data Primer Diolah

4.3 Perumusan Alternatif Strategi

Dalam perumusan alternatif strategi pengembangan usaha pada industri kecil kerajinan genteng di Kabupaten Kebumen dalam tahap pencocokan dapat memanfaatkan dua alat analisis, yaitu matriks IE dan matriks SWOT.

4.3.1 Matriks IE

Berdasarkan hasil analisis matriks IE yang disusun dengan cara memplotkan total bobot skor rata-rata dari matiks IFAS 2,990 pada sumbu-x dan EFAS 3,791 pada sumbu-y, didapatkan posisi industri kecil kerajinan genteng di Kabupaten Kebumen berada pada kuadran II yaitu memiliki kemampuan internal rata-rata dan eksternal yang tinggi. Pada kondisi tersebut industri kecil kerajinan genteng di Kabupaten Kebumen masih mengejar pertumbuhan dalam, penjualan, asset, profit, atau kombinasi dari ketiganya. Oleh karena itu, strategi paling baik dikendalikan dengan strategi pertumbuhan growth strategy. Strategi yang biasa digunakan oleh perusahaan yang terletak pada kuadran ini adalah dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, meningkatkan kualitas produk atau meningkatkan pasar yang lebih luas. Strategi pertumbuhan pada tingkat korporat dibagi menjadi dua, yaitu konsentrasi pada suatu industri atau diversifikasi ke industri lain. Berdasarkan penelitian perusahaan yang memiliki kinerja yang baik, cenderung mengadakan konsentrasi. Industri kecil kerajinan genteng di Kabupaten Kebumen memilih strategi konsentrasi karena kondisi kinerja perusahaan cukup baik. Oleh karena itu, strategi konsentrasi bisa didapat melalui integrasi horizontal. Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal adalah suatu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun di lokasi yang lain, dan meningkatkan jenis produk. Adapun hasil matriks IE pada industri kecil kerajinan genteng di Kabupaten Kebumen ditunjukkan oleh Gambar 4.3. Total rata-rata tertimbang IFAS Kuat Rata- rata Lemah 3,0- 4,0 3,0 2,0- 2,99 2,0 1,00 1,99 1,0 Gambar 4.3. Matrik IE Sumber: Data primer, diolah

4.3.2 Matriks SWOT

Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks IFAS dan EFAS, empat strategi utama yang disarankan yaitu strategi SO Strength and Opportunities, WO Weakness and Opportunities, ST Strength and Threats dan WT Weakness and Threats. Adapun hasil analisis matriks SWOT pada industri kecil kerajinan genteng di Kabupaten Kebumen dapat dilihat pada Tabel 4.12. Alternatif strategi yang dirumuskan menggunakan matriks SWOT dibuat tidak bertolak belakang dengan alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks IE. Beberapa alternatif strategi yang dirumuskan untuk pengembangan usaha pada industri kecil kerajinan genteng di Kabupaten Kebumen berdasarkan analisis matriks SWOT adalah: Tinggi 4,0 3,0 – 4,0 3,0 3,0 Menengah 2,0 – 2,99 2,0 Rendah 1,0 – 1,99 1,0 VI IV V III I II

2.99, 3.791