responden  sejumlah  89  dengan  persentase  100  orang  menyatakan  saat  ini baik bahan baku dan bahan baku penolong semakin naik harganya daripada
tahun  sebelumnya.  Ketidakstabilan  mengganggu  dalam  menentukan  harga yang  ditetapkan  pada  produk  genteng.  Menurut  salah  satu  responden  yaitu
Bapak Irun mengatakan: Saat  ini  harga  bahan  baku  meningkat  dari  tahun  sebelumnya,  bahan
baku  keweh  harganya  berkisar  antara  Rp.  220,00  –  Rp.  250,00,  tahun sebelumnya berkisar Rp. 200,00, sedangkan bahan baku kayu bakar saat
ini  mencapai  Rp.  1.300.000,00  truk,  tahun  sebelumnya  sekitar  Rp. 1.100.000,00,    padahal  untuk  setiap  kali  pembakaran  para  pengusaha
genteng  bisa  menghabiskan  kayu  bakar  sekitar  5  truk  ww.  Tgl  15-03- 2013 di rumah.
2.  Sosial, Budaya dan Demografi
Perubahan sosial, budaya dan demografi memberikan pengaruh terhadap kemampuan  suatu  usaha.  Setiap  perubahan  yang  terjadi  dapat  menjadi
sebuah peluang maupun penghalang bagi pengembangan suatu usaha di masa yang  akan  datang.  Terkait  lingkungan  penduduk  sekitar  lokasi  usaha,
penduduk  usia  produktif  sekarang  jarang  ditemui  di  sekitar  lokasi  usaha. Tenaga  kerja  usia  produktif  sangat  sulit  untuk  ke  depannya,  berdasarkan
hasil  penelitian  bahwa  sejumlah  86  responden  dengan  persentase  96,63 menyatakan  regenerasi  tenaga  kerja  produktif  nantinya  sulit  ditemui,
sedangkan  3,37  menyatakan  tenaga  kerja  kedepannya  masih  mudah diperoleh  lihat lampiran 4. Hal tersebut dikemukakan oleh Bapak Satimin:
Saat ini kendala  yang dihadapi industri genteng yaitu masalah modal dan tenaga kerja, saat ini mencari tenaga kerja produktif sulit, karena
anak  muda  yang  mempunyai  pendidikan  tinggi    tidak  ada  yang  mau bekerja  di  industri  genteng,  mereka  lebih  suka  merantau  ke  kota
dengan  gaji  yang  tinggi,  fasilitas  bagus  ww.Tgl  15-03-2013,  di rumah
Tenaga kerja yang sulit merupakan ancaman besar bagi industri kecil kerajinan  genteng  di  Kabupaten  Kebumen.  Konsumsi    masyarakat
Kabupaten  Kebumen  terhadap  genteng  masih  mempercayai  bahwa penggunaan  genteng  itu  lebih  baik  dan  tahan  lama.  Selain  budaya,  faktor
demografi  juga  berpotensi  terhadap  penciptaan  pasar  bagi  setiap  bidang usaha di suatu wilayah, yaitu tingkat pertumbuhan jumlah penduduk.
Salah  satu  wilayah  di  Indonesia  yang  mengalami  peningkatan  jumlah penduduk setiap tahunnya adalah Kabupaten Kebumen, dimana tercatat pada
tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Kebumen mencapai
1.258.947
jiwa dengan  tingkat  pertumbuhan  penduduk  sebesar  0,06  persen  dari  tahun
sebelumnya.  Semakin  meningkatnya  jumlah  penduduk  menyebabkan kebutuhan akan bangunan rumah  juga ikut meningkat, sehingga berpengaruh
terhadap  peningkatan  permintaan  produk  genteng.  Berdasarkan  hasil penelitian  bahwa  sejumlah  100  responden  menanggapi  baik  adanya
peluang  pertumbuhan  penduduk.  Data  jumlah  penduduk  Kabupaten Kebumen tahun 2007 – 2011 ditujukan pada Tabel 4.7.
Tabel 4.9 Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Kabupaten Kebumen
tahun 2007 – 2011
Tahun Jumlah Penduduk
Orang Laju Pertumbuhan
2007 1.231.872
2008 1.241.437
0,0077 2009
1.250.856 0,0076
2010 1.258.947
0,006 2011
1.258.947
Sumber : Kebumen Dalam Angka 2011
3.      Politik, Pemerintah dan Hukum