Penyakit Penyulit Ibu Kelainan Kongenital Infeksi Intranatal

28 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi ANC Ibu pada Kematian Janin Dalam Kandungan KJDK Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 No Frekuensi ANC Jumlah Persentase 1 2 4 kali ≥ 4 kali 63 6 91,3 8,7 Jumlah 69 100,0 Frekuensi ANC jumlah kunjungan ibu ke fasilitas kesehatan dengan kategori 4 kali dan ≥ 4 kali. Sebagian besar ibu dengan kejadian kematian janin dalam kandungan melakukan kunjungan ANC 4 kali sebanyak 63 orang 91,3, dan paling sedikit ibu melakukan kunjungan 4 kali sebanyak 6 orang 8,7.

5.1.4. Penyakit Penyulit Ibu

Berdasarkan hasil penelitian kasus kematian janin dalam kandungan berdasarkan penyakit penyulit ibu, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.4. Distribusi Penyakit Penyulit Ibu pada Kematian Janin Dalam Kandungan KJDK Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 No Penyakit Penyulit Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 6 7 8 Preeklampsia dan eklampsia Anemia Letak lintang Solusio plasenta Diabetes melitus Infeksi dalam kehamilan Ketuban pecah dini Rhesus iso-imunisasi 9 7 5 3 2 2 2 1 29,0 22,6 16,1 9,7 6,5 6,5 6,5 3,2 Jumlah 31 100,0 Universitas Sumatera Utara 29 Penyakit penyulit yang dialami ibu dengan kejadian kematian janin dalam kandungan dikategorikan dengan 8 jenis penyakit penyulit. Dari 69 kasus kematian janin dalam kandungan, data penyakitpenyulit pada ibu yaitu sebanyak 31 kasus 44,9. Sebagian besar penyakit penyulit yang menyertai ibu dengan kematian janin dalam kandungan adalah preeklampsia dan eklampsia sebanyak 9 orang 13,0, sedangkan paling sedikit adalah Rhesus–iso imunisasi sebanyak 1 kasus 1,4.

5.1.5. Kelainan Kongenital

Berdasarkan hasil penelitian kasus kematian janin dalam kandungan berdasarkan kelainan kongenital, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.5. Distribusi Kelainan Kongenital pada Kematian Janin Dalam Kandungan KJDK Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 No Kelainan Kongenital Jumlah Persentase 1 2 Deformitas Malformitas 11 2 84,6 15,4 Jumlah 13 100,0 Kelainan kongenital yang merupakan faktor Janin penyebab terjadinya kematian janin dalam kandungan dikategorikan dengan 2 yaitu deformitas dan malformitas. Dari 69 kasus kematian janin dalam kandungan, data tentang kelainan kongenital yang menjadi penyebab kematian janin dalam kandungan sebanyak 13 kasus 18,8. Sebagian besar kelainan kongenital yang menyebabkan kematian janin dalam kandungan adalah deformitas sebanyak 11 kasus 84,6, dan malformitas sebanyak 2 kasus 15,4. Universitas Sumatera Utara 30

5.1.6. Infeksi Intranatal

Berdasarkan hasil penelitian kasus kematian janin dalam kandungan berdasarkan infeksi intranatal, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.6. Distribusi Infeksi Intranatal pada Kematian Janin Dalam Kandungan KJDK Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 No Infeksi Intranatal Jumlah Persentase 1 2 Ketuban pecah dini Pemeriksaan vaginal 17 3 85,0 15,0 Jumlah 20 100,0 Infeksi intranatal yang merupakan faktor Janin penyebab terjadinya kematian janin dalam kandungan dikategorikan dengan 2 yaitu ketuban pecah dini dan pemeriksaan vaginal. Dari 69 kasus kematian janin dalam kandungan, data tentang infeksi intranatal yang menjadi penyebab kematian janin dalam kandungan sebanyak 20 kasus 29,0. Sebagian besar kelainan kongenital yang menyebabkan kematian janin dalam kandungan adalah ketuban pecah dini sebanyak 17 kasus 85,0, dan pemeriksaan vaginal sebanyak 3 kasus 15,0.

5.1.7. Kelainan Insersi Tali Pusat