30
5.1.6. Infeksi Intranatal
Berdasarkan hasil
penelitian kasus kematian janin dalam kandungan
berdasarkan infeksi intranatal, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.6.
Distribusi Infeksi Intranatal pada Kematian Janin Dalam Kandungan KJDK Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan
Tahun 2007 No
Infeksi Intranatal Jumlah
Persentase
1 2
Ketuban pecah dini Pemeriksaan vaginal
17 3
85,0 15,0
Jumlah 20 100,0
Infeksi intranatal yang merupakan faktor Janin penyebab terjadinya kematian janin dalam kandungan dikategorikan dengan 2 yaitu ketuban pecah
dini dan pemeriksaan vaginal. Dari 69 kasus kematian janin dalam kandungan, data tentang infeksi intranatal yang menjadi penyebab kematian janin dalam
kandungan sebanyak 20 kasus 29,0. Sebagian besar kelainan kongenital yang menyebabkan kematian janin dalam kandungan adalah ketuban pecah
dini sebanyak 17 kasus 85,0, dan pemeriksaan vaginal sebanyak 3 kasus 15,0.
5.1.7. Kelainan Insersi Tali Pusat
Berdasarkan hasil
penelitian kasus kematian janin dalam kandungan
berdasarkan insersi tali pusat , dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
31
Tabel 5.7. Distribusi Kelainan Insersi Tali Pusat pada Kematian Janin Dalam
Kandungan KJDK Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
No Kelainan Insersi Tali Pusat
Jumlah Persentase
1 2
Insersi tali pusat plasenta battledore
Insersi velamentosa -
1 -
100,0 Jumlah 1
100,0 Faktor
kelainan tali
pusat karena kelainan insersi tali pusat yang menyebabkan terjadinya kematian janin dalam kandungan dibagi menjadi 2
yaitu insersi tali pusat plasenta battledore dan insersi velamentosa. Dari 69 kasus kematian janin dalam kandungan, data tentang kelainan insersi tali
pusat yang menjadi penyebab kematian janin dalam kandungan sebanyak 1 kasus 1,4. Berdasarkan hasil penelitian, insersi velamentosa merupakan
penyebab kematian janin dalam kandungan 100.
5.1.7. Simpul Tali Pusat
Berdasarkan hasil
penelitian kasus kematian janin dalam kandungan
berdasarkan simpul tali pusat, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.8. Distribusi Simpul Tali Pusat pada Kematian Janin Dalam Kandungan
KJDK Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
No Simpul Tali Pusat
Jumlah Persentase
1 2
Peluntiran Pembuluh darah Simpul sejati
1 -
100,0 -
Jumlah 1 100,0
Universitas Sumatera Utara
32
Faktor kelainan
tali pusat karena simpul tali pusat yang menyebabkan
terjadinya kematian janin dalam kandungan dibagi menjadi 2 yaitu peluntiran pembuluh darah dan simpul sejati. Dari 69 kasus kematian janin
dalam kandungan, data tentang simpul tali pusat yang menjadi penyebab kematian janin dalam kandungan sebanyak 1 kasus 1,4. Berdasarkan
hasil penelitian, peluntiran pembuluh darah merupakan penyebab kematian janin dalam kandungan 100.
5.1.9. Lilitan Tali Pusat
Berdasarkan hasil
penelitian kasus kematian janin dalam kandungan
berdasarkan lilitan tali pusat, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.9.
Distribusi Lilitan Tali Pusat pada Kematian Janin Dalam Kandungan KJDK Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan
Tahun 2007 No
Lilitan Tali Pusat Jumlah
Persentase
1 2
Tali pusat menumbung Tali pusat terkemuka
3 -
100,0 -
Jumlah 3 100,0
Faktor kelainan
tali pusat karena lilitan tali pusat yang menyebabkan
terjadinya kematian janin dalam kandungan dibagi menjadi 2 yaitu tali pusat menumbung dan tali pusat terkemuka. Dari 69 kasus kematian janin dalam
kandungan, data tentang simpul tali pusat yang menjadi penyebab kematian janin dalam kandungan sebanyak 3 kasus 4,3. Berdasarkan hasil
penelitian, seluruh kematian janin dalam kandungan disebabkan karena tali pusat menumbung 100.
Universitas Sumatera Utara
33
5.2. Pembahasan 5.2.1. Umur Ibu