1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan pertanyaan penelitian seperti berikut :
1. Bagaimana pengetahuan dan sikap masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo
mengenai penyakit jantung koroner PJK.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Menilai pengetahuan dan sikap masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo mengenai penyakit jantung koroner PJK.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat di Kelurahan Tanjung
Rejo mengenai penyakit jantung koroner PJK. 2.
Mengetahui sikap responden terhadap pengetahuan mengenai PJK.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Peneliti dapat mempelajari proses melakukan penelitian dengan turun ke
lapangan. 2.
Sumber referensi untuk institusi pendidikan. 3.
Referensi bagi puskesmas dalam menyusun strategi pemulihan terhadap resiko PJK.
4. Sebagai referensi dan menggiatkan peran petugas lainnya dalam upaya
menurunkan angka kejadian dan kematian penyakit jantung koroner 5.
Menyadarkan masyarakat bahwa pentingnya pengetahuan mengenai PJK dan mengaplikasikan pengetahuan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan dan Sikap 2.1.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindaran terhadap suatu objek tertentu. Pengindaran terjadi melalui pancaindra
manusia, yakni : indra penglihatan, penciuman, rasa, raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni :
a. Tahu know
Tahu artinya sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
b. Memahami comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secar benar tentang objek yang diketahui, dan daoat menginterpretasi materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan
sebagainya terhadap objek yang dipelajari. c.
Aplika si application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,
prinsip, dan sebagainya dalam konteks situasi yang lain.
Universitas Sumatera Utara
d. Analisis analysis
Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat
menggambarkan membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
e. Sintesis synthesis
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan denagn wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut di atas.
2.1.2.Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Newcomb salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan
bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas, akan tetapi merupakan ‘pre-disposisi’ tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka tingkah laku
terbuka. Lebih dapat dijelaskan lagi bahwa sikap merupakan reaksi terhadap objek di
Universitas Sumatera Utara
lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yakni :
a. Menerima receiving
Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperlihatkan stimulus yang diberikan objek
b. Merespons responding
Memberikan jawapan apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha
untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah, berarti orang yang menerima ide tersebut.
c. Menghargai valuing
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap ketiga.
d. Bertanggung jawab responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau
pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat
responden Notoatmodjo,2007.
2.2. Penyakit Jantung Koroner 2.2.1. Definisi