Manifestasi Klinis Penyakit Jantung Koroner 1. Definisi

Dalam keadaan normal arteri koronaria dapat mengalirkan darah hampir 10 dari curah jantung per menit yaitu kira-kira 50-75ml darah per 100 gram miokard. Dalam keadaan stress atau latihan maka timbul aliran cadangan koroner coronary flow reserve dimana aliran koroner bisa sampai 240ml per 100 gram miokard. Pada keadaan stenosis maka aliran cadangan koroner dapat mempertahankan aliran basal basal flow di sebelah distal stenosis. Pada stenosis 70 atau lebih tetap saja aliran distal stenosis distal flow tidak mencukupi pada saat stress atau latihan, sehingga menyebabkan iskemia. Kolateral adalah lintasan vaskularisasi vascularization pathway antara pembuluh arteri besar dengan cabang-cabangnya. Pembuluh prekolateral terdapat pada jantung terutama pada septum, apeks, crux kordis, dinding atrium paling banyak pada subendokard. Dengan timbulnya stenosis akibat arteriosklerosis maka pembuluh darah prekolateral akan dirangsang untuk melebar. Ada 2 jenis kolateral ; yaitu kolateral intrakoroner dan interkoroner. Intrakoroner adalah anastomosis antara proksimal dan cabang distal pembuluh yang sama. Sedangkan kolateral interkoroner adalah anastomosis pembuluh koroner yang lain ke pembuluh koroner yang stenosis Kusmana D. dan Hanafi M., 1996.

2.2.5. Manifestasi Klinis

Secara umum orang yang menderita PJK menujukkan gejala-gejala lemas, nyeri di dada kiri yang kemudian menjalar ke lengan kiri dan leher yang disertai kembung di perut. Jika Anda merasa masuk angin dengan disertai beberapa gejala tersebut, segera bawa ke dokter. Jangan remehkan masuk angin karena bisa jadi itu merupakan gejala jantung koroner, papar Djoko Siswono, 2005. Manifestasi klinis penyakit jantung koroner PJK bervariasi tergantung pada derajat aliran darah arteri koroner. Bila aliran koroner masih mencukupi kebutuhan jaringan, tidak akan timbul keluhan atau manifestasi klinis. Dalam keadaan normal, dimana arteri koroner tidak mengalami penyempitan atau spasme, peningkatan kebutuhan jaringan otot miokard dipenuhi oleh peningkatan aliran darah sebab aliran darah koroner dapat ditingkatkan samapi 5 kali dibandingkan saat istirehat, yaitu dengan cara meningkatkan frekuensi denyut jantung dan isi sekuncup seperti pada Universitas Sumatera Utara saat melakukan aktifitas fisik bekerja atau olahraga. Mekanisme pengaturan aliran koroner mengusahakan agar pasok maupun kebutuhan jaringan tetap seimbang agar oksigenasi jaringan terpenuhi, sehingga setiap jaringan mampu melakukan fungsi secara optimal Kusmana D. dan Hanafi M., 1996. Gejala yang khas adalah dada terasa sakit atau nyeri dan seperti dutusuk benda tajam. Biasanya rasa sakit ini berlangsung sampai 20 menit. Rasa ini, nyeri, harus benar-benar diidentifikasi untuk mengetahui apakah rasa itu disebabkan oleh kelainan jantung atau oleh gangguan otot atau gangguan pada fungsi pernapasan.Nyeri dada jantung biasanya seperti dada ditindih benda berat dan terasa sakit pada tulang dada atau yang disebut dengan sternum. Rasa nyeri ini bisa menjalar hingga ke leher dan punggung bagian kanan dan kiri. Sakit dada juga terjadi karena si pasien melakukan aktivitas seperti bekerja terlalu berat, jelasnya Patu I., 2009. Gejala-gejala penyakit jantung koroner adalah seperti dada terasa sakit dan menekan, pusing kepala berkepanjangan, dan merasa sekujur tubuhnya terbakar tanpa sebab yang jelas. Selain itu, terdapat juga keluhan di sekitar tulang dada dan leher. Tapi kebanyakan orang yang menderita penyakit jantung koroner tidak mengalami beberapa gejala tersebut. Tiba-tiba saja jantung si penderita bermasalah dan dalam kondisi kronis AsianBrain.com Content Team, 2008.

2.2.6. Diagnosa dan Pemeriksaan