c. Openness
Tipe kepribadian ini mengindikasikan keterbukaan dan ketertarikan pada budaya.
d. Agreeableness
Tipe ini menggambarkan bagaimana kita cenderung berinterkasi dengan orang lain.
e. Conscientiousness
Tipe kepribaian ini menggambarkan bagaimana terorganisir dan persistennya kita dalam mencapai tujuan kita.
Skor tinggi pada salah satu faktor menunjukkan bahwa individu mempunyai kepribadian yang lebih dominan pada faktor tersebut dan begitu pula sebaliknya.
C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi dan Sampel Penelitian
Masalah populasi dan sampel yang dipakai dalam penelitian merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah objek, gejala atau
kejadian yang diselidiki terdiri dari semua individu untuk siapa kenyataan- kenyataan yang diperoleh dari sampel penelitian itu hendak digeneralisasikan
Hadi, 2000. Karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Dewasa madya berusia 40-60 tahun Hurlock, 1980.Pemilihan rentang usia
ini disebabkan karena pada masa dewasa madya, individu telah mengalami
Universitas Sumatera Utara
banyak peristiwa dan pengalaman dalam hidupnya. Pengalaman hidup yang beragam akan semakin memperkaya makna hidup seseorang.
b. Bertempat tinggal di kota Medan.
2. Sampel Penelitian Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi,
maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian, atau yang dikenal dengan nama sampel. Selanjutnya
hasil penelitian ini diharapkan dapat digeneralisasikan kepada populasinya. Sebagaimana menurut Hadi 2000 syarat utama agar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan maka sebaiknya sampel penelitian harus benar–benar mencerminkan keadaan populasinya atau dengan kata lain harus benar-benar
representatif. Jumlah sampel yang direncanakan dalam penelitian ini adalah 100 orang.
3. Teknik Pengambilan Sampel Adapun upaya untuk memperoleh sampel penelitian dalam penelitian ini,
digunakan teknik incidental sampling dimana hanya grup-grup yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai yang diselidiki Hadi, 2000.
D. Lokasi Penelitian
Peneliti mengadakan penelitian di kota Medan. Hal ini mengingat keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya penelitian.
Universitas Sumatera Utara
E. Alat Ukur Penelitian
Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penskalaan model Likert. Penskalaan ini merupakan model penskalaan pernyataan sikap yang
menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai sikap Azwar, 2005.
Prosedur penskalaan model Likert ini didasari oleh dua asumsi: 1.
Setiap pernyataan yang ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan yang favorabel atau pernyataan yang unfavorabel.
2. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus
diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh responden yang mempunyai sikap negatif.
Hadi 2000 mengemukakan bahwa skala psikologis mendasarkan diri pada laporan–laporan pribadi. Selain itu skala psikologis memiliki kelebihan dengan
asumsi sebagai berikut: 1.
Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 2.
Apa yang dikatakan oleh subjek tentang kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
3. Interpretasi subjek tentang pernyataan–pernyataan yang diajukan sama dengan
apa yang dimaksud oleh peneliti. Selain itu metode skala psikologis digunakan dalam penelitian atas dasar
pertimbangan: 1.
Metode skala psikologis merupakan metode yang praktis. 2.
Dalam waktu yang relatif singkat dapat dikumpulkan data yang banyak.
Universitas Sumatera Utara
3. Metode skala psikologis merupakan metode yang dapat menghemat tenaga
dan ekonomis. Skala ini menggunakan skala model Likert. Skala ini terdiri dari
pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu: Sangat Tidak Sesuai STS, Tidak Sesuai TS, Sesuai S dan Sangat Sesuai SS. Skala disajikan dalam
bentuk pernyataan favourable mendukung dan unfavourable tidak mendukung. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1-4, bobot penilaian untuk pernyataan
favourable yaitu STS = 1, TS = 2, S = 3 dan SS = 4. Sedangkan bobot untuk pernyataan unfavourable yaitu STS = 4, TS = 3, S = 2 dan SS = 1. Untuk lebih
jelasnya, cara penilaian skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2. Gambaran Penilaian Skala Likert Pada Penelitian BENTUK PERNYATAAN
SKOR 1
2 3
4 Favourable
STS TS
S SS
Unfavourable SS
S TS
STS
1. Skala Sumber Nilai Makna Hidup Skala sumber nilai makna hidup digunakan untuk mengetahui pada sumber-
sumber apakah subjek dapat menemukan makna hidupnya. Skala ini disusun berdasarkan tri-nilai sumber makna hidup dalam Bastaman, 2007 yaitu:
a. Nilai-nilai kreatif yaitu kegiatan berkarya, bekerja, mencipta dan
melaksanakan tugas sebaik-baiknya serta penuh tanggung jawab. b.
Nilai-nilai penghayatan yaitu keyakinan dan penghayatan akan nilai-nilai kebenaran, kebajikan, keindahan, keimanan, dan keagamaan, serta cinta kasih.
Universitas Sumatera Utara
c. Nilai-nilai bersikap yaitu menerima dengan penuh ketabahan, kesabaran, dan
keberanian segala bentuk penderitaan yang tidak mungkin dielakkan lagi, seperti sakit yang tidak dapat disembuhkan, kematian, setelah segala upaya
dan ikhtiar dilakukan secara maksimal.
Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Sumber Nilai Makna Hidup Sebelum Uji Coba.
Sumber Makna
Hidup Aspek Sumber Makna Hidup
F UF
Total
Nilai kreatif 1. kegiatan berkarya dan
mencipta 1,8,20,
27,35,45 10,37
8 2. kegiatan bekerja dan
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-
baiknya 2,9,21, 28,
36, 41,49 11,18,
22,39,47 12
Nilai penghayatan
1. keyakinan dan penghayatan akan nilai kebenaran
3,12 16
3 2. keyakinan dan penghayatan
akan nilai kebajikan dan cinta kasih
4,13,23, 29, 42
17,30 7
3. keyakinan dan penghayatan akan nilai keindahan.
5,14,24, 31 38
5 4. keyakinan dan penghayatan
akan nilai keimanan dan keagamaan
6,15,25, 46 43
5
Nilai bersikap
Menerima dengan penuh ketabahan, kesabaran, dan
keberanian segala bentuk penderitaan yang tidak mungkin
dielakkan. 7,26,32,
34,40, 44,48
19,33,50 10
35 15
50
Universitas Sumatera Utara
2. Skala Faktor Kepribadian Big Five Skala faktor kepribadian Big Five digunakan untuk mengetahui profil
kepribadian dari subjek. Skala ini disusun berdasarkan defenisi yang dibuat oleh Costa dan McCrae dalam Pervin, 2005, yaitu:
a. Neuroticism Menilai penyesuaian versus ketidakstabilan emosi. Mengidentifikasi individu
yang rentan terhadap distress, ide-ide yang tidak realistis, keinginan yang berlebih, dan respon coping yang maladaptif.
b. Extraversion Menilai kuantitas dan intensitas dari interaksi interpersonal, tingkat keaktifan,
kebutuhan akan stimulasi, dan kapasitas untuk kesenangan. c. Openness
Menilai pencarian yang proaktif dan menghargai pengalaman, toleransi dan mengeksplorasi hal-hal yang tidak familiar.
d. Agreeableness Menilai kualitas dari orientasi interpersonal seseorang yang bervariasi
menurut suatu continuum dari merasa kasihan samapai antagonis dalam pikiran, perasaan, dan perbuatan.
e. Conscientiousness Menilai tingkat keteraturan, ketahanan,dan motivasi individu dalam perilaku
yang berorientasi pada tujuan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Distribusi Aitem-aitem Skala Faktor Kepribadian Big Five Sebelum Uji Coba.
Faktor kepribadian
Aspek-aspek faktor kepribadian
F UF
Total
Neuroticism 1. mengidentifikasi individu
yang rentan terhadap distress
1,40,54, 70
21 5
2. ide-ide yang tidak realistis 2,41,75
22,60 5
3. keinginan yang berlebihan 3,42,85
23,61 5
4. respon coping yang maladaptif
4,43,55, 87
24 5
Extraversion 1. kuantitas dan intensitas
dari interaksi interpersonal 5,44
62,79,90 5
2. tingkat keaktifan 6,45,76
25,95 5
3. kebutuhan akan stimulasi 7,46,88
26,98 5
4. kapasitas untuk bersenang-senang
8,47 27,63,
101 5
Openness 1. pencarian pengalaman
yang proaktif dan menghargai pengalaman
9,48,56, 77
28,57, 64,80
8
2. toleransi dan mengeksplorasi hal-hal yang
tidak familiar 10,49,89
29,52, 58,65,91
8
3. Kreatif dan original 11,50
30 3
4. imaginatif 12
31 2
Agreeableness 1. mudah terharu dan
merasa simpati terhadap penderitaan orang lain
13,78 32
3
2. Mudah percaya pada orang lain
14,73 33,53,
81,97 6
3. suka menolong 15
34,66 3
4. pemaaf 16
35,67,92 4
5. jujur, apa adanya 17,72
36,83 4
Conscientiousness 1. keteraturan dalam
bekerja 18,74, 93
37,68,99 6
2. ketahanan dalam bekerja 19,86,
100 38,82,96
6 3. motivasi dalam bekerja
20,51,59, 71,84,94
39,69 8
Universitas Sumatera Utara
54 47
101
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Hal-hal yang dilakukan saat melakukan uji coba alat ukur ini adalah: 1.
Validitas Azwar 2005 mendefinisikan validitas tes atau validitas alat ukur adalah
sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudkannya untuk diukur, artinya derajat fungsi mengukurnya suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes. Skala
sumber makna hidup dan skala faktor kepribadian Big Five dalam penelitian ini menggunakan validitas isi.
Cara menguji validitas isi ialah dengan analisis rasional melalui konsultasi dengan dosen konsentrasi bidang psikologi umum dan eksperimen, sehingga
diperoleh aitem-aitem mana yang layak dan tidak layak untuk diuji coba sebagai alat ukur. Adapun cara-cara untuk menguji validitas isi yaitu dengan membuat
blueprint berdasarkan teori. 2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu untuk membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak
memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai
dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih item yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2000.
Pengujian daya beda butir pernyataan ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap butir penyataan dengan suatu
Universitas Sumatera Utara
kriteria yang relevan yaitu skor total tes itu sendiri. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien item total yang dikenal dengan indeks daya beda butir
pernyataan Azwar, 2000. Uji daya beda butir pernyataan ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu skala sikap. Setiap butir pernyataan pada
skala ini akan dikorelasikan dengan skor total skala. 3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dari suatu alat ukur dapat dipercaya. Uji reliabilitas untuk kedua skala dalam penelitian menggunakan
pendekatan konsistensi internal hanya diperlukan satu kali pengukuran pada sekelompok subjek. Formula reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah koefisien reliabilitas apha dari Cronbach. Perhitungan selanjutnya dilakukan dengan menggunakan fasilitas
komputerisasi SPSS 13.0 for windows.
G. Hasil Uji Coba Alat Ukur