Uji Normalitas Uji Linearitas

Setelah data diisi oleh setiap responden dan telah terkumpul seluruhnya, data tersebut diolah dengan menggunakan program SPSS versi 13.0. Pengolahan data penelitian dimulai dengan melakukan uji normalitas, uji linearitas, dan selanjutnya analisa dan interpretasi data.

I. Metode Analisa Data

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, maka teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah korelasi Pearson Product-Moment. Alasan peneliti menggunakan analisa ini adalah karena metode ini cocok digunakan untuk menghubungkan dua variabel Azwar, 2000. Keseluruhan analisa diolah dengan menggunakan fasilitas program komputer SPSS versi 13.0. Menurut Hadi 2000, besar kecilnya korelasi selalu dinyatakan dengan angka. Angka korelasi ini disebut koefisien korelasi. Koefisien korelasi selalu bergerak di antara 0.000 dan ± 1.000. Koefisien korelasi dari 0.000 sampai + 1.000 menunjukkan korelasi yang positif, sedang dari 0.000 sampai – 1.000 menunjukkan korelasi yang negatif, dan sebelum data-data yang terkumpul dianalisa secara statistik, maka terlebih dahulu akan dilakukan uji asumsi yang meliputi:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data penelitian telah terdistribusi secara normal dan tidak cenderung pada suatu titik tertentu. Uji normalitas sebaran data digunakan dengan menggunakan uji one-sample Kolmogorov-Smirnov. Tes Kolmogorov-Smirnov adalah suatu tes yang Universitas Sumatera Utara memperhatikan tingkat kesesuaian antara distribusi sernagkaian harga sampel skor yang diobservasi dengan suatu distribusi teoretis tertentu. Distribusi teoritis itu merupakan representasi dari apa yang diharapkan di bawah Ho. Tes ini menetapkan suatu titik dimana kedua distribusi itu yakni yang teoritis dan yang terobservasi memiliki perbedaan terbesar. Dengan melihat distribusi samplingnya dapat kita ketahui apakah perbedaan yang besar itu mungkin terjadi hanya karena kebetulan saja. Artinya distribusi sampling itu menunjukkan apakah perbedaan besar yang diamati itu mungkin terjadi apabila observasi-observasi itu benar-benar suatu sampel random acak dari distribusi frekuensi itu. Data dikatakan terdistribusi normal jika nilai p0.05. Siegel, 1992.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian, yaitu variabel bebas pemanfaatan layanan bimbingan karir dan variabel tergantung perencanaan karir memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan uji F ANOVA. Menurut Santoso, 2000, uji F bisa digunakan untuk: menguji apakah rata-rata lebih dari dua sampel berbeda secara signifikan ataukah tidak dan menguji apakah dua buah sampel mempunyai varians populasi yang sama ataukah tidak, dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data dikatakan linear jika p 0.05. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA dan INTERPRETASI DATA

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan analisa sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan gambaran umum subjek dan hasil utama penelitian.

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan berusia 40-60 tahun yang berada di kota Medan. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 114 orang dan diperoleh gambaran serta ciri-ciri subjek penelitian berdasarkan usia, jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan status pernikahan. 1. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia Secara terperinci, penyebaran subjek penelitian berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 11. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase 40 – 49 tahun 65 57 50 – 60 tahun 49 43 Total 114 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa subjek penelitian terbanyak berusia 40-49 tahun yaitu sebanyak 65 orang 57 dan sisanya berusia 50 – 60 tahun sebanyak 49 orang 43 . Universitas Sumatera Utara