ditemukan pada budaya lain. Hal ini berarti perubahan usia adalah proses pematangan intrinsic McCrae, 2002.
Costa, Terracciano, dan McCrae 2001 meneliti tentang perbedaan jenis kelamin pada 26 budaya. Di Amerika Serikat, wanita khususnya mempunyai skor
lebih tinggi dibandingkan lelaki dalam faktor N dan A, begitu juga beberapa facet tertentu dari E dan O contohnya, kehangatan dan keterbukaan terhadap
keindahan Lelaki biasanya lebih tinggi dalam facet tertentu pada E dan O, yaitu Asertivitas dan keterbukaan terhadap ide. Sedikit perbedaan jenis kelamin
ditemukan pada faktor C dalam McCrae, 2002
C. Hubungan antara Sumber Makna Hidup dan Faktor Kepribadian Big
Five
Sumber-sumber makna hidup tentunya akan berbeda dari satu individu dengan individu lainnya. Hal ini sesuai dengan karakteristik makna hidup yang
sifatnya unik dan personal. Sumber makna hidup dibentuk oleh budaya, etnis, faktor sosiodemografis, dan tahap perkembangan Reker dalam Edwards, 2007.
Makna hidup sendiri dipengaruhi oleh faktor usia, dukungan sosial, dan kepribadian. Lukas 1985 menyatakan dalam prakteknya ia menemukan korelasi
yang kuat antara orientasi makna hidup dan tingkat kedewasaan. Hubungan antara makna hidup dengan dukungan dan kepribadian diteliti oleh Heather, dkk dalam
penelitian mereka mengenai makna hidup pada penderita kanker Heather, 2003. Kepribadian adalah karakteristik-karakteristik dari orang tersebut yang
bertanggung jawab atas pola yang konsisten dari merasa, berpikir, dan
Universitas Sumatera Utara
berperilaku. Kepribadian menentukan bagaimana individu melihat dan bereaksi terhadap kejadian-kejadian dalam hidupnya. Bermakna atau tidaknya suatu
kejadian dalam hidupnya dipengaruhi oleh cara individu memandang kejadian itu. Dari beberapa pendekatan kepribadian, atau Five Factor model yang
dikembangkan oleh Costa McCrae merupakan salah satu pendekatan yang sederhana dan deskriptif dalam menggambarkan kepribadian manusia. Menurut
pendekatan ini, ada 5 faktor kepribadian yaitu Neuroticism, Extraversion, Openness to Experience, Agreeableness, dan Conscientiousness.
Penelitian tentang hubungan antara makna hidup dengan kepribadian telah banyak diteliti oleh para ahli. Halama dalam penelitiannya yang berjudul
“Hubungan antara makna hidup dan The Big Five Personality Trait pada dewasa muda dan lansia” menghubungkan antara skor yang didapat dari kuesioner NEO-
FFI dengan dua pengukuran makna hidup yang berbeda yaitu Reker’s Personal Meaning Index PMI dan Halama’s Life Meaningfulness Scale LMS. Penelitian
tentang hubungan antara makna hidup dengan kepribadian juga dilakukan oleh Steger, dkk. Berbeda dari Halama yang meneliti tentang hubungan adanya makna
hidup presence of meaning dengan kepribadian, Steger justru meneliti pencarian makna hidup search for meaning dengan kepribadian. Hasilnya, orang yang
sedang mencari makna hidup tinggi dalam skor Neuroticism, Openness, dan Agreeableness Steger, 2006.
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa ada hubungan antara makna hidup dengan kepribadian. Peneliti ingin melihat apakah ada hubungan antara ketiga
Universitas Sumatera Utara
sumber makna hidup dengan faktor-faktor yang terdapat dalam teori kepribadian Big Five.
D. PARADIGMA