Diagnosis dismenorea primer Gambaran klinik Penanganan

e. Vasopressin Kadar vasopressin pada wanita dengan dismenorea primer sangat tinggi dibandingkan dengan wanita tanpa dismenorea. Pemberian vasopressin pada saat menstruasi menyebabkan meningkatnya kontraksi uterus, menurunnya aliran darah pada uterus, dan menimbulkan nyeri. Namun, hingga kini peranan pasti vasopressin dalam mekanisme terjadinya dismenorea masih belum jelas Winkjosastro,1999. f. Faktor hormonal Umumnya kejang yang terjadi pada dismenorea primer dianggap terjadi akibat kontraksi uterus yang berlebihan. Peningkatan prostaglandin pada endometrium yang mengikuti turunnya kadar progesterone pada fase luteal akhir menyebabkan peningkatan tonus miometrium dan kotraksi uterus Winkjosastro,1999. Dismenorea primer timbul setelah hari pertama atau hari kedua dari menstruasi, nyeri bersifat kolik atau kram dan dirasakan pada abdomen bawah Baradera, 2002.

3. Diagnosis dismenorea primer

a. Dismenorea primer sering ditemukan pada usia muda. b. Nyeri sering timbul segera setelah mulai timbul haid teratur. c. Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastic. d. Kelelahan dan nyeri kepala. e. Nyeri haid timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau hari kedua haid. Universitas Sumatera Utara f. Pada pemeriksaan ginekologik jarang ditemukan kelainan genitalia. g. Cepat memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa Baziad, 2003.

4. Gambaran klinik

Menurut Rayburn 2002, gambaran klinik dismenorea primer ditemukan dengan gejala-gejala sebagai berikut : a. Kram pada perut bagian bawah terutama 2 hari pertama haid, dan bisa menjalar ke punggung. b. Rasa mual dan muntah. c. Diare. d. Lesu. e. Sakit kepala adalah salah satu gejala yang menyertainya. Menurut Price 1995, Gejala utama dismenorea primer adalah nyeri, dimulai pada saat permulaan menstruasi. Nyeri dapat tajam, tumpul, siklik, atau menetap. Dapat berlangsung dalam beberapa jam sampai 1 hari. Kadang-kadang gejala dapat lebih lama tapi jarang melebihi 72 jam. Gejala-gejala sistemik yang menyertainya berupa mual, diare, sakit kepala, dan perubahan emosional.

5. Penanganan

a. Penerangan dan nasehat Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenorea adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Harusnya diberikan penjelasan dan diskusi mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan penderita. Nasehat-nasehat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga Universitas Sumatera Utara mungkin berguna. Kadang-kadang diperlukan psikoterapi Winkjosastro, 1999. b. Pemberian obat analgesic Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesic yang dapat diberikan sebagai terapi simptomatik. Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat di tempat tidur dan kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi penderitaan Winkjosastro, 1999. c. Terapi hormonal Terapi hormonal telah banyak digunakan dalam pengobatan dismenorea primer. Tujuannya adalah untuk menghasilkan siklus haid anovulatorik, sehingga nyeri haid dapat dikurangi. Pemberian progestogen mengurangi sintesis prostaglandin di endometrium Baziad, 2003. Tindakan ini bersifat sementara dengan maksud untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar dismenorea primer atau untuk memunggkinkan penderita melaksanakan pekerjaan penting pada waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi kontrasepsi Winkjosastro, 1999. d. Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin Obat anti-inflamasi nonsteroid adalah obat yang efektif untuk menghambat sintesis prostaglandin Baradera, 2002. Terapi ini memegang peranan yang makin penting terhadap dismenorea primer Winkjosastro, 1999. Untuk dismenorea primer dapat diberikan obat-obat penghambat Universitas Sumatera Utara sintesis prostaglandin seperti asam mefenamat, asetaminofen, indometasin, fenilbutazon, asam arialkanoat ibuprofen, fenoprofen, naproxen. Obat-obat jenis inidiberikan 1-2 hari menjelang haid dan diteruskan sampai hari kedua atau ketiga siklus haid Baziad, 2003. e. Dilatasi kanalis servikalis Dilatasi kanalis servikalis dapat memberi keringanan karena memudahkan pengeluaran darah haid dan prostaglandin di dalamnya Winkjosastro, 1999. Dismenorea primer dapat diatasi dengan inhibator prostaglandin. Obat anti inflamasi nonsteroid nonsteroid anti-inflammatory drugs, NSAID Baradera, 2002. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Pemikiran dasar penelitian ini adalah pengetahuan dan tindakan remaja putri dalam mengatasi dismenorea primer. Dari judul yang diambil serta dilatar belakangi oleh konsep yang mendasari penelitian ini, maka kerangka konsep ini adalah : 3.1 Skema kerangka konsep Dismenorea Primer Pengetahuan remaja putri Tindakan remaja putri Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Determinan Perillaku Sadari Remaja Putri dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMK Negeri 8 Medan Tahun 2014

6 61 118

Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea Di SMU Negeri 10 Pekanbaru Tahun 2009

0 53 69

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

12 73 92

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENGENAI PENANGANAN DISMENOREA DI KELURAHAN Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Penanganan Dismenorea Di Kelurahan Kedungwinong.

0 2 15

PENDAHULUAN Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Penanganan Dismenorea Di Kelurahan Kedungwinong.

1 4 7

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENGENAI PENANGANAN DISMENOREA DI KELURAHAN Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Penanganan Dismenorea Di Kelurahan Kedungwinong.

0 4 13

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN AKTIVITAS OLAHRAGA TERHADAP KEJADIAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMA WACHID HASYIM 2 TAMAN Astrida Budiarti Stikes Hang Tuah Surabaya as3da_nsyahoo.com Abstrak: Remaja putri banyak mengalami dismenorea primer yang dipen

0 0 6

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 1 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DENGAN TINDAKAN DALAM PENANGANAN DISMENOREA DI SMP SWASTA KUALUH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2015 SKRIPSI

0 1 14

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIS MENOREA DENGAN S IKAP DALAM MENGATAS I DIS MENOREA PADA REMAJA PUTRI KARYA TULIS ILMIAH

0 0 89