Klasifikasi Patofisiologi dismenorea Dismenorea 1. Pengertian Dismenorea

Dismenorea adalah gejala yang lazim dijumpai. Sering sulit untuk menentukannya sebagai abnormal, karena banyak wanita sehat sampai batas tertentu mengalami rasa tidak enak selama haid. Pada kebanyakan wanita, nyeri ringan seperti kram ini mereda segera setelah keluarnya darah haid Swartz, 1995.

2. Klasifikasi

Dismenorea dibagi menjadi dua yaitu dismenorea primer, semata-mata berkaitan dengan aspek hormonal yang mengendalikan uterus dan tidak dijumpai kelainan anatomi, dismenorea sekunder, rasa nyeri yang terjadi saat menstruasi berkaitan dengan kelainan anatomis uterus biasanya terjadi pada pemakaian IUD AKDR Manuaba, 2002. Sementara Colin dan Shushan 2007, membagi dismenorea menjadi tiga tipe : Primary no organic cause, Secondary Pathologic cause, dan membrananous cast of endometrial cavity shed as a single entity. Penulis cenderung memakai klasifikasi dismenorea menjadi dua, primer dan sekunder, mengingat dismenorea tipe membranous jarang sekali dijumpai. Menurut Winkjosastro 1999, dismenorea dibagi atas : a. Dismenorea primer esensial, intrinsic, idiopatik, tidak terdapat hubungan dengan kelainan ginekologik. b. Dismenorea sekunder ekstrinsik, yang diperoleh, acquired, disebabkan oleh kelainan ginekologik salpingitis kronika, endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis servisitis uteri, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Pembagian ini tidak seberapa tajam batasnya oleh karena dismenorea yang pada mulanya disangka primer, kadang-kadang setelah diteliti lebih lanjut memperlihatkan kelainan organic, bisa termasuk dismenorea sekunder. Dalam karya tulis ilmiah ini penulis hanya membahas dismenorea primer Winkjosastro, 1999.

3. Patofisiologi dismenorea

Dismenorea dilukiskan sebagai nyeri intermiten seperti kram yang menyertai pengeluaran darah haid. Nyerinya dirasakan di perut bagian bawah dan punggung, kadang-kadang menjalar ke tungkai. Pada kasus berat dapat terjadi pingsan, mual atau muntah Swartz, 1995. Menurut Maulana 2008, Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus- menerus ada. Biasanya, nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, serta mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenorea juga sering disertai oleh sakit kepala, mual dan terkadang sampai muntah, sembelit, diare, dan sering berkemih Maulana, 2008. Ditinjau dari berat-ringannya rasa nyeri, dismenorea dibagi menjadi : a. Dismenorea ringan, yaitu dismenorea dengan rasa nyeri yang berlangsung beberapa saat sehingga perlu istirahat sejenak untuk menghilangkan nyeri, tanpa disertai pemakaian obat. b. Dismenorea sedang, yaitu dismenorea yang memerlukan obat untuk menghilangkan rasa nyeri, tanpa perlu meninggalkan aktifitas sehari-hari. Universitas Sumatera Utara c. Dismenorea berat, yaitu dismenorea yang memerlukan istirahat sedemikian lama dengan akibat meninggalkan aktifitas sehari-hari selama 1 hari atau lebih. Dismenorea bisa menjadi semakin bertambah karena konsumsi kafein maupun nikotin, disamping stress, kurang istirahat, kurang olahraga, dan gizi yang tidak seimbang. penyebab lain timbulnya nyeri yang luar biasa adalah adanya penyakit seperti endometriosis dan tumor pada rahim Baradera, 2002.

4. Penanganan

Dokumen yang terkait

Determinan Perillaku Sadari Remaja Putri dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMK Negeri 8 Medan Tahun 2014

6 61 118

Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea Di SMU Negeri 10 Pekanbaru Tahun 2009

0 53 69

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

12 73 92

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENGENAI PENANGANAN DISMENOREA DI KELURAHAN Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Penanganan Dismenorea Di Kelurahan Kedungwinong.

0 2 15

PENDAHULUAN Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Penanganan Dismenorea Di Kelurahan Kedungwinong.

1 4 7

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENGENAI PENANGANAN DISMENOREA DI KELURAHAN Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Penanganan Dismenorea Di Kelurahan Kedungwinong.

0 4 13

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN AKTIVITAS OLAHRAGA TERHADAP KEJADIAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMA WACHID HASYIM 2 TAMAN Astrida Budiarti Stikes Hang Tuah Surabaya as3da_nsyahoo.com Abstrak: Remaja putri banyak mengalami dismenorea primer yang dipen

0 0 6

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 1 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DENGAN TINDAKAN DALAM PENANGANAN DISMENOREA DI SMP SWASTA KUALUH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2015 SKRIPSI

0 1 14

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIS MENOREA DENGAN S IKAP DALAM MENGATAS I DIS MENOREA PADA REMAJA PUTRI KARYA TULIS ILMIAH

0 0 89