29
5.2. Pembahasan
Kematian atau kesakitan yang terjadi pada bayi baru lahir pada operasi Caesar, bergantung dari faktor-faktor yang mendasari alasan tindakan operasi.
Tindakan operasi dilakukan bila tidak terjadi kemajuan dalam proses persalinan yang membahayakan nyawa bayi atau bayi mengalami gangguan otak karena
kehabisan oksigen. Walaupun dipaksakan dengan persalinan alami yang ditunjang dengan alat Bantu, misalnya dengan sendok cunam atau alat vakum, kemungkinan
berhasilnya juga kecil. Denyut jantung janin dapat tiba-tiba melemah, sementara proses bersalin masih berlangsung lama Bramantyo, 2003. Diagnosis gawat
janin berdasarkan pada denyut jantung janin yang abnormal. Gangguan pada bayi juga dapat diketahui dari adanya kotoran dalam air ketuban. Normalnya, air
ketuban pada bayi cukup bulan berwarna agak putih keruh, seperti air cucian beras yang encer. Akan tetapi, jika janin mengalami gangguan, ia akan membuang
kotorannya di dalam air ketuban sehingga warnanya menjadi kehijauan. Apabila proses persalinan sulit dilakukan melalui vagina maka bedah caesar merupakan
jalan keluar satu-satunya.
Berdasarkan dari data yang diperoleh dijadikan tolak ukur dalam melakukan pemmbahasan dan sebagai hasil akhir dapat dijabarkan sebagai
berikut:
5.2.1. Mortalitas Bayi
Bayi yang lahir hidup dari ibu dengan riwayat seksio secarea darurat di RSU Piringadi Medan Bulan Januari sampai Maret Tahun 2008 ada sebanyak 116
orang 99,1, dan bayi yang meninggal ada sebanyak 1 orang 0,9. Kejadian mortalitas bayi pada kasus seksio sesarea darurat di rumah sakit terjadi karena
Universitas Sumatera Utara
30 bayi dengan kondisi BBLR, terjadi karena adanya asfiksia berat yang dialami bayi
yang dilihat dengan apgar skornya. Bayi dalam proses persalinan apabila dipaksakan untuk tetap dilakukan dapat membahayakan nyawa bayi atau bayi
mengalami gangguan otak karena kehabisan oksigen.. Denyut jantung janin dapat tiba-tiba melemah, sementara proses bersalin masih berlangsung lama. Kematian
atau kesakitan yang terjadi pada bayi baru lahir pada operasi Caesar, bergantung dari faktor-faktor yang mendasari alasan tindakan. Bayi yang normal memiliki
apgar lebih dari tujuh. Apgar merupakan penilaian tentang kondisi pernafasan, jantung, warna kulit, reflek bayi, dan kekuatan tangis.
5.2.2. Berat Badan Bayi
Berat badan ibu selama kehamilan berlangsung, merupakan parameter klinik yang penting untuk memprediksi berat badan bayi yang akan dilahirkan.
Bayi yang lahir dari ibu dengan riwayat secio secarea di RSU Piringadi Medan Bulan Januari sampai Maret Tahun 2008 mayoritas memiliki berat badan lebih
dari 2400 gram yaitu sebanyak 14 orang 12. Berat bayi lahir sekitar 4.000 gram atau lebih giant baby,menyebabkan bayi sulit keluar dari jalan lahir.
Umumnya, pertumbuhan janin yang berlebihan makrosomia karena ibu menderita kencing manis Keadaan ini dalam ilmu kedokteran disebut bayi besar
objektif. Apabila dibiarkan terlalu lama di jalan lahir dapat membahayakan keselamatan janinnya.
5.2.3. Nilai Apgar
Nilai apgar berguna ntuk menentukan sehat tidaknya bayi yang dilahirkan serta tindakan medis yang perlu dilakukan terhadap bayi yang baru lahir. Bayi
Universitas Sumatera Utara
31 yang lahir dengan kasus secio cesarea di RSU Piringadi Medan Bulan Januari
sampai Maret Tahun 2008 cenderung nilai apgar 7 – 10 yaitu ada sebanyak 102 orang 87,2, Bayi dengan asfiksia ringan ada sebanyak 12 orang 10,3, bayi
dengan asfiksia berat ada 1 orang 0,1, dan bayi meninggal ada 2 orang 1,7. Menurut dr. Mintardaningsih, Sp.A, pertumbuhan dan perkembangan bayi di
dalam kandungan dapat dinilai dengan apgar. Nilai apgar yang tertinggi adalah 10. bayi yang normal memiliki apgar lebih dari tujuh. Apgar merupakan penilaian
tentang kondisi pernafasan, jantung, warna kulit, refleks bayi, dan kekuatan tangis Adjie 2002. Rendahnya angka Apgar merupakan efek anestesi dan operasi cesar,
kondisi bayi yang stress menjelang lahir, atau bayi tak distimulasi sebagaimana bayi yang lahir lewat persalinan normal. Berdasarkan penelitian, bayi yang lahir
lewat operasi cesar butuh perawatan lanjutan dan alat Bantu pernafasan lebih tinggi dibandingkan bayi lahir normal. PG Somad, 2005. Rendahnya angka
Apgar merupakan efek anestesi dan operasi cesar, kondisi bayi yang stres menjelang lahir, atau bayi tak distimulasi sebagaimana bayi yang lahir lewat
persalinan normal. Berdasarkan penelitian, bayi yang lahir lewat operasi cesar butuh perawatan lanjutan dan alat bantu pernapasan lebih tinggi dibandingkan
bayi lahir normal.
5.2.4. Indikasi Pada Ibu