10
2.3 Tipe – Tipe Seksio Sesarea
Seksioo sesarea dapat dilakukan melaui : I.
Abdomen seksio sesarea abdominalis 1.
Seksio sesarea tranperitonealis a.
Seksio sesarea klasik atau corporal dengan insisi memanjang pada korpus uteri
b. Seksio sesarea ismika atau profunda atau low cervical dengan
insisi pada segmen bawah rahim 2.
Seksio sesarea ekstra peritonealis yaitu tanpa membuka peritoneum perietalis, dengan demikian tidak membuka kavum abdominal
II. Vagina seksio sesarea vaginalis.
III. Menurut jurusan sayatan pada rahim seksio dilakukan dengan sebagai
berikut : 1.
Sayatan memanjang longitudinal menurut Kronig 2.
Sayatan melintang transversal menurut Kerr 3.
Sayatan huruf T T-incision
Seksio sesarea klasik
Dengan sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira sepanjang 10 cm Keuntungannya :
1. Mengeluarkan janin lebih cepat
2. Tidak dijumpai kompliksi kandung kemih tertarik
3. Sayatan biasa diperpanjang atau distal
Kerugiannya : -
Untuk persalinan berikutnya lebih sering terjadi rupture uteri spontan
Universitas Sumatera Utara
11
Seksio sesarea isthnika profunda
Dengan sayatan melintang konkaf pada segmen bawah rahim low cervical transversal kira-kira 10 cm.
Keuntungannya : 1.
Menjahit luka lebih mudah 2.
Menurut Evidance Medicine sekarang tidak dilakukan penjahitan peritoneum reperitonealisasi karena peritoneum tumbuh sendiri dari
bawah keatas tertutup sendiri 3.
Pendarahan kurang 4.
Dibandingkan dengan cara klasik kemungkinan rupture uteri spontan kurang lebih kecil
Kerugiannya : 1.
Luka biasa melebar kiri dan kanan dan kebawah sehingga dapat menyebabkan arteri uterine putus menyebabkan pendarahan yang
banyak 2.
Keluhan pada kandung kemih pasca operasi tinggi.
2.4 Komplikasi Seksio Sesarea
Resiko operasi seksio sesarea terhadap bayi lebih banyak dan serius, sehingga jauh lebih berbahaya dibandingkan persalinan normal.
Berikut ini resiko secsio sesarea terhadap bayi : 1.
Tersayat Ada dua pendapat soal kemungkinan tersayatnya bayi saat operasi sesar.
Pertama, habisnya air ketuban yang membuat volume ruang di dalam rahim menyusut. Akibatnya, ruang gerak bayi pun berkurang dan lebih mudah
Universitas Sumatera Utara
12 terjangkau pisau bedah. Kedua, pembedahan lapisan perut selapis demi selapis
yang mengalirkan darah terus- menerus. Semburan darah membuat janin sulit terlihat. Jika pembedahan dilakukan kurang dari hati-hati, bayi bisa tersayat di
bagian kepala atau bokong. Terlebih, dinding rahim sangat tipis. 2.
Masalah Pernafasan Bayi yang lahir lewat operasi cesar cenderung mempunyai masalah
pernafasan : yaitu nafas cepat dan tak teratur. Ini terjadi karena bayi tak mengalami tekanan saat lahir – seperti bayi yang lahir alami – sehingga cairan
paru-parunya tak bisa keluar. Masalah pernafasan ini akan berlanjut hingga beberapa hari setelah lahir.
3. Angka Apgar Rendah
Rendahnya angka Apgar merupakan efek anestesi dan operasi cesar, kondisi bayi yang stress menjelang lahir, atau bayi tak distimulasi sebagaimana
bayi yang lahir lewat persalinan normal. Berdasarkan penelitian, bayi yang lahir lewat operasi sesar butuh perawatan lanjutan dan alat Bantu pernafasan lebih
tinggi dibandingkan bayi lahir normal. PG Somad, 2005. Menurut dr. Mintardaningsih, Sp.A, pertumbuhan dan perkembangan
bayi di dalam kandungan dapat dinilai dengan apgar. Nilai apgar yang tertinggi adalah 10. bayi yang normal memiliki apgar lebih dari tujuh. Apgar merupakan
penilaian tentang kondisi pernafasan, jantung, warna kulit, refleks bayi, dan kekuatan tangis. Adjie 2002
Universitas Sumatera Utara
13
2.5 Prognosis