3. Sebagai rujukan pelayanan kesehatan kerja
4. Menggalang kerjasama dengan berbagai pihak dalam pembinaan dan
pengembangan Pos UKK 5.
Membangun komitmen dengan kader, tokoh masyarakat, tokoh agama, perusahaan dan sektor swasta dalam pembinaan dan pengembangan Pos
UKK. Untuk melaksanakan peran Puskesmas dalam pemeriksaan kesehatan pekerja
secara berkala perlu adanya peran aktif kader Pos UKK. Disini kader berfungsi untuk menjembatani terlaksananya upaya pelayanan kesehatan pemeriksaan kesehatan
berkala di Puskesmas. Kader harus mampu meningkatkan kesadaran anggota pekerja untuk proaktif dalam pemeriksaan kesehatan.
Menurut Sumodiningrat 1999, proses pemberdayaan tidak bersifat selamanya, tetapi sampai masyarakat mampu mandiri dan harus dijaga agar tidak
jatuh. Dengan demikian Pos UKK yang telah terbentuk dan dibina oleh Puskesmas Kampung Bugis tidak dapat hanya dilakukan satu atau dua kali proses pemberdayaan
atau pembinaan, melainkan harus dilakukan beberapa kali sampai masyarakat pekerja merasa mampu dan siap mandiri.
Dalam hal ini, pengelola kesehatan kerja Puskesmas Kampung Bugis tampak kurang aktif dalam mengelola, melaksanakan dan memantau kegiatan di Pos UKK
dan kurang memberikan motivasi kepada kader Pos UKK.
5.5. Sumber Keuangan Pos UKK
Dari hasil wawancara dengan keenam informan mengenai sumber keuangan Pos UKK, semuanya memberikan pernyataan yang sama. Seperti penyataan informan
berikut ini;
Universitas Sumatera Utara
“kebetulan keuangan di Pos UKK ini saya yang megang. waktu awal pembentukan Pos UKK ini, kami mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan sebesar dua juta
Rupiah. Uang tersebut digunakan untuk pembelian alat-alat dan perlengkapan Pos UKK, juga contoh alat pelindung diri. Sisanya untuk melakukan kegiatan-
kegiatan di Pos UKK ini. Tahun berikutnya dapat bantuan lagi dari Dinas Kesehatan Kota sebesar tiga ratus ribu Rupiah. Sampai sekarang uangnya sudah
habis. Jadi sekarang kalau ada kunjungan dari Puskesmas, kami iuran para kader”. tabel 4.6; informan 1
Pernyataan ini juga diperkuat oleh informan lainnya;
“Pada awal berjalannya kegiatan di Pos UKK ini tahun 2009, kami mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan Kota sebesar dua juta. Uang tersebut dibelikan
peralatan dan perlengkapan dan contoh alat pelindung diri. Sisanya tinggal enam ratus ribu. Pada waktu itu petugas Puskesmas sering melakukan kunjungan, jadi
uangnya kami gunakan buat akomodasi dan lain-lain. Pada tahun 2010 dapat bantuan lagi dari Dinas Kesehatan Kota sebesar tiga ratus ribu. Semua uangnya
dipakai untuk kegiatan. Sampai sekarang uangnya sudah gak ada. Untuk memungut iuran dari anggota rasanya agak berat mas, gak enak. Jadi sekarang
setiap kunjungan dari Puskesmas, ya pakai biaya pribadi dan iuran kader. Ya paling hanya buat beli aqua sama kue ala kadarnya. Saya gak masalah mas. Hati
saya senang melakukannya. Kadang kalau anggota pekerja gak banyak yang datang, saya jemput mereka. Biar petugas kesehatan gak kecewa mas. Jadi karena
uang kas dah gak ada kami gak bisa berbuat banyak. Sekarang saya buat proposal untuk mendapatkan dana.” tabel 4.6; informan 6
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pernyataan informan diatas dapat diketahui bahwa sumber keuangan Pos UKK wilayah kerja Puskesmas Kampung Bugis berasal dari Dinas
Kesehatan Kota Tanjungpinang dan iuran para anggota kader Pos UKK. Namun sejak terakhir terima bantuan dari Dinas Kesehatan Kota tahun 2010, hingga saat ini
sumber keuangan Pos UKK hanya berasal dari iuran kader Pos UKK yang jumlahnya sesuai dengan keikhlasan dan kemampuan kader.
Menurut Kementerian Kesehatan RI 2011, tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Kerja UKK untuk Kader Pos UKK, agar Pos
UKK dapat berjalan dengan baik maka diperlukan adanya pemasukan dan pengelolaan keuangan. Pemasukan keuangan Pos UKK dapat berasal dari :
1. Dana sehat pekerja
2. Iuran pengguna jasa Pos UKK
3. Sumbangan pihak swasta yang bersifat tidak mengikat
4. Bantuan pemerintah, dan lain-lain
Dana yang ada di Pos UKK dapat dipergunakan untuk : 1.
Pembelian peralatan kantor Pos UKK ATK, kursi, meja, dan lain-lain 2.
Pembelian peralatan penyuluhan papan tulis, poster, leaflet, brosur, dan lain- lain
3. Pembelian peralatan kesehatan timbangan, tensi meter, stetoskop, dan lain-
lain 4.
Pembelian Alat Pelindung Diri APD 5.
Biaya operasional kegiatan Pos UKK konsumsi rapat rutin, biaya transport kader, dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan anggaran di Pos UKK wilayah kerja Puskesmas Kampung Bugis sudah sesuai dengan kegunaan dan porsinya, namun dalam hal memperoleh
pemasukan keuangan, Pos UKK yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kampung Bugis belum dapat memperoleh sumber pemasukan yang
baik dan berkesinambungan. Dukungan dan kerja sama antar lintas program dan lintas sektor
dirasakan sangat kurang dalam memperoleh sumber keuangan Pos UKK.
5.6. Hambatan Pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Kerja di Pos UKK