Kebijakan Kesehatan Kerja Strategi Kesehatan Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kesehatan Kerja

Menurut Suma’mur 1996, Kesehatan kerja adalah spesialisasi ilmu kesehatankedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerjamasyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif, terhadap penyakit-penyakitgangguan- gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta penyakit-penyakit umum. Kesehatan kerja adalah suatu layanan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental, dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja disemua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang adaptasi antara pekerjaan dengan manusia dan manusia dengan jabatannya. ILOWHO, 1995

2.1.1. Kebijakan Kesehatan Kerja

Untuk meningkatkan kesehatan kerja perlu adanya kebijakan sebagai penopang dalam menjalankan program-program yang berhubungan dengan kesehatan kerja. Kebijakan program kesehatan kerja yaitu : a. Menggali sumber daya untuk optimalisasi tugas dan fungsi institusi pelayanan kesehatan dasar dan rujukan pemerintah maupun swasta di bidang pelayanan kesehatan kerja. Universitas Sumatera Utara b. Meningkatkan profesionalisme para pelaku dalam pembinaan dan pelayanan kesehatan kerja di pusat, propinsi, kabupaten kota. c. Mengembangkan jaringan kerjasama pelayanan kesehatan kerja dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kerja bagi angkatan kerja. d. Mengembangkan tenaga ahli kesehatan kerja bagi angkatan kerja dan dokter kesehatan kerja sebagai pemberi pelayanan kesehatan utama dengan pelayanan kesehatan paripurna e. Mengembangkan kerjasama lintas sektor dan kemitraan dengan lembaga swadaya masyarakat dan organisasi profesi. f. Mendorong agar setiap angkatan kerja menjadi peserta dana sehatasuransi kesehatan sebagai perwujudan keikutsertaannya dalam upaya pemeliharaan kesehatan diri, keluarga, dan lingkungannya. g. Mengembangkan iklim yang mendorong dunia usaha yang partisipatif dalam kelembagaan K3 di tempat kerja. h. Mengembangkan peran serta masyarakat pekerja dengan meningkatkan pembentukan UKBM maupun mengaktifkan kegiatan pos UKK yang sudah ada. i. Mengembangkan sistem informasi manajemen K3 sebagai upaya pemantapan survailans epidemiologi penyakit dan kecelakaan akibat kerja.

2.1.2. Strategi Kesehatan Kerja

Strategi kesehatan kerja, meliputi: a. Mengembangkan kebijakan dan pemantapan manajemen program kesehatan Kerja. b. Meningkatkan Sumber daya manusia kesehatan kerja. Universitas Sumatera Utara c. Mengaktifkan jaringan komunikasi efektif lintas disiplin ilmu, lintas lembaga Lintas sektoral dan lintas program. d. Intensifikasi penatalaksanaan PAK Penyakit Akibat Kerja dan PAHK Penyakit Akibat Hubungan Kerja. e. Survailan epidemiologi PAK Penyakit Akibat Kerja dan PAHK Penyakit Akibat Hubungan Kerja. f. Mengembangkan SIM-KK. g. Pengembangan model lingkungan kerja sehat berbasis wilayah h. Menggali, mengembangkan dan memanfaatkan potensi spesifik daerah i. Menghimpun potensi yang dimiliki para pelaku K3 dalam asas kebersaman dan saling menguntungkan j. Menerapkan dan membangun kemitran sebagai landasan kerja dan promosi kesehatan kerja. k. Proaktif terhadap segala perubahan dalam mengantisipasi dampak globalisasi. 2.2. Pusat Kesehatan Masyarakat 2.2.1. Pengertian Puskesmas