Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan program promosi kesehatan kerja pada Pos UKK di wilayah kerja Puskesmas Kampung Bugis,
telah dilaksanakan kader Pos UKK di awal pembentukan Pos UKK. Kegiatan promosi kesehatan kerja dilaksanakan di Pos UKK dengan mengumpulkan anggota
pekerja, ada juga yang dilakukan dengan cara penyuluhan perorangan. Namun sekarang ini program promosi kesehatan kerja di Pos UKK wilayah kerja Puskesmas
Kampung Bugis tidak lagi dilaksanakan oleh kader.
4.3.2. Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program Preventif Kesehatan Kerja di Pos UKK
Hasil wawancara dengan informan mengenai pelaksanaan program preventif kesehatan kerja pada Pos UKK dapat dilihat dalam tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3 Matriks Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program
Preventif Kesehatan Kerja di Pos UKK
No Informan
Pernyataan
1 Anggota Pos UKK
Pasir Putih “Ya sama saja pak, kitakan tidak begitu paham tentang
program-program ini, jadi cuma sekadar pemberitahuan penggunaan alat pelindung diri. Dari puskesmas ada juga
kami diberi baju pelampung, sepatu bot, sarung tangan, topi, kacamata. Tapi ya itu, saya rasa sepatu botnya gak
cocok untuk kerja kami. Saya kerja masuk air jadi otomatis sepatunya juga terendam air, jadi kami
melangkah tu agak berat”.
2 Ketua Pos UKK
Pasir Putih “Jadi begini Pak. Kalau dulu ada kami lakukan, seperti
survei mawas diri. Kalau awal pembentukan pos UKK semuanya serba baru dan menarik. Apalagi setelah
mendapatkan pembinaan, kan masih semangat, kami langsung turun ke lapangan, belajar mengkaji
kemungkinan bahaya yang bisa terjadi terhadap nelayan. Nelayan di sini, ada yang menggunakan sampan ada juga
yang berendam air laut sampai setinggi dada. Sebenarnya saya merasakan banyak manfaat dari keberadaan Pos
UKK ini. Paling tidak saya tau untuk diri saya. Apalagi
Universitas Sumatera Utara
kalau tentang pengobatan. Saya paling senang. Sekarang sakit-sakit sikit saya gak perlu ke puskesmas. Saya obat
sendiri. Malahan tetangga-tetangga saya kalau berobat sama saya. Di rumah saya stok kan obat. Tapi obat itu
saya beli. Kalau yang dari puskesmas untuk persediaan di Pos UKK. Selanjutnya kami memberikan contoh alat
pelindung diri, seperti rompi pelampung, sepatu bot, baju lengan panjang, topi seperti topi petani. Ya kurang lebih
begitulah. Sekarang program ini gak berjalan lagi pak. Yang jelas
kita sudah beri tahu manfaatnya. Tergantung kesadaran nelayan itu sendiri lagi. Sekarang dukungan dari
Puskesmas dah kurang, kader yang lainpun sudah kurang semangat nampaknya. Sekarang ini kegiatan kami hanya
nunggu kunjungan rutin dari Puskesmas Kampung Bugis untuk melakukan penyuluhan dan pengobatan gratis.
3 Anggota Pos UKK
Sehat Sejahtera “Kalau sekarang kegiatan di Pos UKK ini sudah kurang
Pak. Tindakan pencegahan pun hanya sebatas mengingatkan untuk memakai alat pelindung diri. Selain
itu gak ada. Yang saya tau, sebaiknya petani, dalam bekerja menggunakan baju lengan panjang, memakai topi
dan sepatu. Kalau lagi menyemprot gunakan masker. Sejauh ini yang saya lihat ada yang pakai, ada juga yang
tidak”.
4 Ketua Pos UKK
Sehat Sejahtera “Kalau upaya pencegahan, memang ada diberitahukan
oleh petugas puskesmas, ya itupun lewat penyuluhan yang mereka berikan. Tapi kalau pelaksanaan di lapangan
oleh kader sekarang ini gak ada. Seperti survei mawas diri, saya tau juga. Tapi pelaksanaannnya seperti apa, itu
yang saya gak tau. Yang tau kami sebatas penggunaan alat pelindung diri. Itupun disampaikan waktu
penyuluhan dan sekalian diberikan contoh APD nya”.
5 Anggota Pos UKK
Sejahtera Mandiri “Terus terang aja ya pak, saya nikan orang yang
menggantikan kader yang berhenti, jadi saya termasuk baru. Sampai sekarang aja saya belum pernah
mendapatkan pelatihan. Jadi saya gak tau apa yang harus saya lakukan sebagai kader pos UKK. Kalau orang-orang
yang pertama dulu memang dapat pelatihan. Itupun setau saya hanya berapa kali”.
6 Ketua Pos UKK
Sejahtera Mandiri “Sebenarnya upaya ini disejalankan dengan kegiatan
penyuluhan kesehatan kerja. Ya itu tadi, kami para kader tidak begitu ngerti apa saja yang harus kami lakukan.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan pencegahan seperti yang mas bilang aja kami gak tau seperti apa bentuknya. Tau ya hanya sekedar tau.
Umpamanya dalam bekerja sebaiknya menggunakan sepatu bot agar bila terkena cangkul tidak luka. Ya hanya
sekedar itu saja. ya itu yang kami dapat dari Puskesmas. Yang jelas sebaiknya menggunakan alat pelindung dalam
bekerja. Kalau pencegahan dalam bentuk penggunaan alat pelindung diri, sudah sering saya sampaikan kepada
anggota pekerja. Pada dasarnya mereka mau meggunakannya, apalagi kalau dapat geratis dari
pemerintah. Kendalanya kan mereka harus membeli sendiri alat pelindung diri. Itu yang saya rasa agak berat
buat petani. Jujur aja pak petani disini masih banyak yang menggunakan sendal atau kaki ayam dalam bekerja.
Itulah sekarang saya lagi mengusahakan bantuan ke pemerintah untuk para pekerja suapaya dapat alat-alat
pelindung diri”.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan program preventif atau pencegahan kesehatan kerja pada tiap Pos UKK tidak berjalan dengan
baik. Para kader Pos UKK tidak dapat melaksanakannya karena kurangnya pengetahuan, arahan dan bimbing dari Puskesmas Kampung Bugis. Pelaksanaan
upaya pencegahan kesehatan kerja hanya berupa arahan kepada anggota pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri. Sementara seorang kader tidak tahu program
preventif karena belum pernah mendapatkan pelatihan dari Puskesmas.
4.3.3. Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program Upaya Kuratif