perawatan manusia membutuhkan perawat yang memahami prilaku dan respon manusia terhadap masalah yang aktual maupun potensial, kebutuhan manusia dan
bagaimana berespon dengan orang lain dan memahami kelebihan dan kekurangan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu
perawat juga memberikan kenyamanan, perhatian dan empati pada klien dan kelurganya. Asuhan keperawatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang
digunakan dalam memberikan pelayanan pada klien. Aplikasi teori Watson membuat perubahan secara sadar dengan tujuan untuk meningkatkan interaksi
dengan klien, interaksi caring-healing, menginspirasi klien untuk sembuh secara fisik, emosi dan spiritual, menggabungkan pengetahuan ilmiah dan filosofis, perlu
banyak human care dalam masyarakat dan pelayanan kesehatan serta memilih untuk hidup sebagai makhluk yang caring dan penuh kasih sayang untuk
meningkatkan asuhan keperawatan Watson 1987, dikutip dari Potter Perry, 2005 .
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan “Theory of Human Caring” Watson, mempertegas jenis hubungan dan
transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi klien sebagai manusia yang mempengaruhi
kesanggupan klien untuk sembuh Sartika, 2011. Sedangkan teori keperawatan yang dikembangkan oleh Faye Abdellah et
all 1960 meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual baik klien
maupun keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat harus
memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan dan perkembangan manusia, komunikasi, dan sosiologi serta
pengetahuan tentang ilmu-ilmu dasar dan keterampilan keperawatan tertentu. Perawat adalah pemberi jalan dalam menyelesaikan masalah dan pembuat
keputusan serta merumuskan gambaran tentang kebutuhan klien secara individual. Potter Perry, 2005.
2.1.2 Faktor-faktor Pembentuk Caring
Watson juga menekankan dalam sikap caring ini harus tercermin sepuluh faktor caratif yang berasal dari perpaduan nilai-nilai humanistik dengan ilmu
pengetahuan dasar dalam memberikan asuhan. Oleh karena itu, perawat perlu mengembangkan filosofi humanistik dan nilai serta seni yang kuat, faktor caratif
membantu perawat untuk menghargai manusia dari dimensi pekerjaan perawat, kehidupan, dan dari pengalaman nyata berinteraksi dengan orang lain sehingga
tercapai kepuasan dalam melayani dan membantu klien. Dasar dalam praktek keperawatan menurut Watson 1979, dalam Asmadi, 2008. Dibangun dari
Sepuluh faktor caratif tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pembentukan faktor nilai humanistik dan altruistik.
Watson mengemukakan bahwa asuhan keperawatan didasarkan pada nilai- nilai kemanusiaan humanistik dan prilaku mementingkan kepentingan orang lain
diatas kepentingan sendiri altruistik. Hal ini dapat dikembangkan melalui pemahaman nilai yang ada pada diri seseorang, keyakinan, interaksi dan kultur
serta pengalaman pribadi. Hal ini perlu untuk mematangkan pribadi perawat agar dapat bersikap altruistik terhadap orang lain.
2. Menanamkan keyakinan dan harapan faith-hope. Faktor ini menjelaskan tentang peran perawat dalam mengembangkan
hubungan timbal balik perawat-klien yang efektif dan meningkatkan kesejahteraan dengan membantu klien mengadopsi prilaku hidup sehat. Perawat
mendorong penerimaan klien terhadap pengobatan yang dilakukan kepadanya dan membantunya memahami alternatif terapi yang diberikan, memberikan keyakinan
akan adanya kekuatan penyembuhan atau kekuatan spiritual dan penuh pengharapan. Dengan mengembangkan hubungan perawat-klien yang efektif,
perawat memfasilitasi perasaan optimis, harapan dan rasa percaya. 3. Menanamkan sensitifitas terhadap diri sendiri dan orang lain.
Seorang perawat dituntut untuk mampu meningkatkan sensitifitas terhadap diri pribadi dan orang lain, dengan memiliki sensitifitaskepekaan terhadap diri
sendiri, maka perawat menjadi lebih apa adanya dan lebih lebih sensitif kepada orang lain dan menjadi lebih tulus dalam memberikan bantuan kepada orang lain.
Perawat juga perlu memahami bahwa pikiran dan emosi seseorang merupakan jendela jiwanya.
4. Membina hubungan saling percaya dan saling membantu helping-trust. Pengembangan hubungan saling percaya antara perawat dan klien adalah
sangat krusial bagi transportal caring. Hubungan saling percaya akan meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negative.
Pengembangan hubungan saling percaya menerapkan bentuk komunikasi untuk menjalin hubungan dalam keperawatan. Ciri hubungan helping-trust adalah
harmonis haruslah hubungan yang dilakukan secara jujur dan terbuka, tidak