Data Demografi METODE PENELITIAN

b. Kuisioner Perilaku Caring Perawat Instrumen perilaku caring bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku caring perawat diruang rawat inap. Kuisiner ini dibuat sesuai dengan teori caring dan dengan bimbingan saat konsul dengan penguji validitas yang ahli di bidangnya. Kuesioner perilaku caring ini terdiri dari 40 pertanyaan yang terbagi menjadi 2 pertanyaan positif sebanyak 28 item dan pertanyaan negatif sebanyak 12 item terdapat pada pertanyaan nomor 3,6,9,12,15,18,21,24,27,30,33,36. Kuisiner Perilaku Caring Perawat yang meliputi sepuluh faktor caratif yaitu membentuk nilai humanistik-altruistik terdapat pada pertanyaan no 1 sampai 4 , Faith-hope terdapat pada pertanyaan no 5 sampai 8, Sensitifitas terdapat pada pertanyaan no 9 sampai 12, Helping-trust terdapat pada pertanyaan no 13 sampai 16, Ekspresi perasaan positif dan negative terdapat pada pertanyaan no 17 sampai 20, Pemecahan masalah yang sistematis terdapat pada pertanyaan no 21 sampai 24, Proses belajar mengajar interpersonal terdapat pada pertanyaan no 25 sampai 28, Lingkungan yang mendukung, melindungi, memperbaiki mental dan sosiokultural terdapat pada pertanyaan no 29 sampai 32, Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia terdapat pada pertanyaan no 33 sampai 36, Eksistensi-fenomenologi terdapat pada pertanyaan no 37 sampai 40. Nilai terendah yang dijawab 4 dan nilai tertingginya adalah 16. Berdasarkan rumus statistik Sudjana 1992 dalam Simarmata, 2010, P= rentang atau banyak kelas dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurang nilai terendah yaitu sebesar 12, dan banyak kelas dibagi atas dua kategori kelas untuk sepuluh faktor caratif caring perawat maka akan diperoleh panjang kelas sebesar Universitas Sumatera Utara 6. Dengan p=6 dan nilai terendah 4 sebagai batas bawah kelas pertama, maka sepuluh faktor caratif caring perawat di ruang rawat inap RSUD Kota Langsa sebagai berikut: 4-10 = tidak baik 11-16 = baik Alat ukur dalam penelitian ini dengan menggunakan model skala Likert, pertanyaan positif menggunakan empat alternatif jawaban yaitu tidak pernah bernilai 1, kadang-kadang bernilai 2, sering bernilai 3, dan selalu bernilai 4. Pertanyaan negatif dengan empat pilihan jawaban tidak pernah bernilai 4, kadang-kadang bernilai 3, sering bernilai 2, dan selalu bernilai 1. Nilai terendah yang dicapai adalah 40 dan nilai tertingginya adalah 160. Berdasarkan rumus statistik Sudjana 1992 dalam Simarmata, 2010, P= rentang atau banyak kelas dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurang nilai terendah yaitu sebesar 120, dan banyak kelas dibagi atas dua kategori kelas untuk perilaku caring maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 60. Dengan p=60 dan nilai terendah 40 sebagai batas bawah kelas pertama, maka perilaku caring perawat di ruang rawat inap RSUD Kota Langsa sebagai berikut: 40-100 = tidak caring 101-160 = caring Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan ini yaitu harus valid dan reliabel. Universitas Sumatera Utara

4.6 Uji validitas dan reliabilitas

a. Uji validitas Uji validitas insrumen perilaku caring di uji oleh yang ahli di bidangnya dengan jumlah Content validity indeks 400. b. Uji reliabilitas Instrumen yang reliabel akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya atau benar sesuai kenyataannya Polit Hungler 1999. Instrumen diujikan kepada 30 orang responden di tempat yang berbeda di RSUD Karang Baru dan dilakukan hanya sekali pemberian instrumen. Penghitungan uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan analisa cronbach alfa yaitu menunjukkan hasil 0,773. Menurut Polit Hungler 1999 suatu instrument dinyatakan reliabel jika memiliki nilai reliabilitas lebih dari 0,70.

4.7 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat izin dari direktur RSUD Kota Langsa, kemudian peneliti ke ruangan rawat inap meminta izin kepada Karu untuk melakukan penelitian dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, setelah di beri izin kemudian meminjam buku laporan pasien untuk melihat jumlah pasien dan penyakit maupun kondisinya dan melakukan pencatatan, setelah itu menuju ke setiap ruangan pasien dengan melihat secara langsung apakah kondisi pasien memungkinkan untuk menjadi responden dan bisa menjawab setiap pertanyaan yang ada pada kuisioner, apabila kondisi pasien memungkinkan maksudnya pasien sadar, bukan pada kondisi yang tidak Universitas Sumatera Utara memungkinkan misal tidak sesak, nyeri dan batuk serta dapat berkomunikasi dan bisa menjawab pertanyaan dan minimal telah di rawat selama 2 hari, kemudian melakukan bina trust dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian setelah pasien paham dan mau menjadi responden sebelumnya menandatangani informconsent, setelah itu pengisian kuisioner dilakukan oleh peneliti karena pasien ingin di tanya secara langsung dan tidak mau mengisi kuisioner sendiri dan di karenakan juga keadaan pasien yang di infus dan kondisi pasien yang masih sakit kemudian peneliti menanyakan langsung setiap pertanyaan yang ada pada kuisioner sehingga jawaban yang diberikan oleh pasien dapat dimengerti dengan setiap alasan yang dijelaskan oleh pasien.

4.8 Analisa Data

Setelah semua data dikumpulkan, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahapan. Pertama memeriksa kelengkapan data dan memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai dengan petunjuk. Kemudian peneliti membuat nomor untuk menyusun dan mengelompokkan data, selanjutnya memasukkan data dari kuisioner ke dalam program komputer untuk menganalisa dan menginterpretasi data harus membuat 1 set nomor yang masuk diakal secara logis sehingga mudah dipahami. Data diolah secara statistik dengan menggunakan teknik komputerisasi dan dianalisa secara statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian di narasikan. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Persepsi Keluarga Pasien Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Pirngadi Medan

13 148 79

Perbandingan Persepsi Perawat dengan Pasien tentang Perilaku Caring Perawat Perioperatif di Ruang Rawat Bedah Rumah Sakit Umum Binjai

25 394 99

Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Ruangan Terhadap Kinerja Perawat Ruangan Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa

1 107 127

Peran Advokasi Perawat Dalam Merawat Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa.

12 72 80

persepsi orang tua tentang perilaku caring perawat pada pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang rawat inap anak di Rumah Sakit Umum Daerah Serang Tahun 2011

0 10 121

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PKU Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

0 0 15

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI FRAKTUR DI RUMAH SAKIT Dr.MOEWARDI SURAKARTA.

0 2 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Caring - Persepsi Keluarga Pasien Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Pirngadi Medan

0 0 17

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP KINERJA PERAWAT RUANGAN INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA LANGSA

0 0 12

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Konsep Caring - Persepsi Pasien Tentang Perilaku Caring Perawat Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa

0 0 13