Discovery Learning Pembelajaran Fisika

15 d. Sering ada kesulitan dalam melaksanakan eksperimen karena guru dan peserta didik kurang berpengalaman melakukan eksperimen. e. Kesalahan dan kegagalan peserta didik yang tidak terdeteksi oleh guru dalam bereksperimen berakibat peserta didik keliru dalam mengambil keputusan. Woolnough Allsop Rustaman, 2005 dalam Syam, dkk. 2017:8, mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya kegiatan praktikum IPA yaitu: a. Praktikum membangkitkan motivasi belajar sains Belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi, siswa yang termotivasi untuk belajar akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu. Melalui kegiatan laboratorium siswa diberikan kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa ingin tahu dan ingin bisa. b. Praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen Melakukan eksperimen merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh para ilmuan. Untuk melakukan eksperimen ini diperlukan beberapa keterampilan dasar seperti mengamati, mengestimasi, mengukur, dan memanipulasi peralatan sains. c. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah Metode inkuiri dikembangkan melalui pendekatan heuristik yang memandang saintis sebagai penemu discoverer. Di dalam kegiatan praktikum menurut pandangan ini, siswa bagaikan seorang saintis yang 16 sedang melakukan eksperimen, mereka dituntut untuk merumuskan masalah, merancang eksperimen, merakit alat, melakukan pengukuran secara cermat, menginterpretasikan data perolehan, serta mengkomunikasikannya melalui laporan yang harus dibuatnya. d. Praktikum menunjang siswa untuk menemukan teori, dan membuktikan teori Selain itu praktikum dalam pelajaran sains dapat membentuk ilustrasi bagi konsep dan prinsip sains. Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa praktikum dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

C. Materi Mekanika SMA

Mekanika merupakan salah satu bagian dalam bidang ilmu fisika. Mekanika berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari gerakan suatu benda serta efek gaya dalam gerakan itu. Mekanika terbagi atas dua bagian yaitu mekanika klasik dan mekanika kuantum. Mekanika klasik terbagi dalam dua bagian yaitu mekanika yang mempelajari tentang benda yang diam statis dan mekanika yang mempelajari tentang benda yang bergerak kinematika dan dinamika. Pembelajaran mekanika di SMA terdapat di kelas X dan XI. Adapun materi mekanika untuk kelas X dan kelas XI pada tabel 2.1 dan 2.2 berikut: