9
Pembelajaran inquiry merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya sebagai berikut:
a. Pembelajaran inquiry menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran inquiry ini lebih dianggap bermakna.
b. Pembelajaran inquiry dapat memberikan ruang kepada peserta didik untuk
belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. c.
Inquiry merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar sebagai proses perubahan
tingkah laku berkat adanya pengalaman. d.
Pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, peserta didik yang memiliki kemampuan
belajar bagus tidak akan terhambat oleh peserta didik yang lemah dalam belajar.
Di samping memiliki keunggulan, pembelajaran inquiry juga memiliki kelemahan, di antaranya sebagai berikut:
a. Kesulitan dalam mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik ;
b. Pembelajaran yang telah direncanakan tidak sesuai dengan kebiasaan peserta
didik dalam belajar. c.
Kadang-kadang dalam mengimplementasikan memerlukan waktu yang panjang sehingga sering pendidik sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan peserta didik
menguasai materi pelajaran, maka pembelajaran inquiry ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap pendidik.
2. Discovery Learning
Menurut Hosnan 2014:280 penemuan discovery merupakan suatu model
pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan
pandangan konstruktivisme. Model ini menekankan pentingnya pemahaman struktur atau
ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan peserta didik
secara aktif dalam proses pembelajaran.
Menurut Jerome Bruner Hosnan, 2014 discovery learning ialah metode belajar yang mendorong peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan
menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum contohnya dari pengalaman peserta didik tersebut. Hal yang menjadi dasar ide J.Bruner ialah pedapat dari
Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif di dalam
belajar di kelas.
Menurut Bell Hosnan, 2014 mengemukakan beberapa tujuan
pembelajaran discovery learning, yakni sebagai berikut:
a. Dalam penemuan peserta didik memiliki kesempatan untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran. b.
Melalui pembelajaran dengan penemuan, peserta didik belajar menemukan pola dalam situasi konkret maupun abstrak, juga peserta didik banyak
meramalkan informasi tambahan yang diberikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Peserta didik juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak
rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan.
d. Pembelajaran dengan penemuan membantu peserta didik membentuk cara
kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain.
e. Keterampilan konsep dan prinsip yang dipelajarai melalui penemuan lebih
bermakna, f.
Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktivitas baru dan
diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.
B. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak peserta didik untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang
sudah dibicarakan itu memang benar Suparno, 2013.
Metode eksperimen merupakan suatu cara mengajar, di mana peserta didik melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke
kelas dan dievaluasi oleh guru.
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar peserta didik mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri serta dapat terlatih dalam cara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI