21
Sumber gambar: Laboratorium fisika Sanata Dharma
4 Gerak
Melingkar Beraturan
GMB Alat
sentripetal Pengaris
Neraca O’haus
Stopwacth Beban
22
Sumber gambar: Laboratorium fisika Sanata Dharma
5 Hukum
Newton II Kereta
Ticker Timer Kertas Karbon
Kertas Perekam
Travo Tali nilon
Beban Katrol
Neraca o’haus Bantalan
Papan luncur Mideline
23
Sumber gambar: Laboratorium fisika Sanata Dharma
6 Koefisien
gesekan Beban
Balok gesekan Tali nilon
Katrol Neraca o’haus
Papan luncur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Sumber gambar: Laboratorium fisika Sanata Dharma
7 Hooke
Pegas Statif
Penggaris Beban
Sumber gambar: Laboratorium fisika Sanata Dharma
25
8 Usaha pada
pegas Statif
Pegas Balok gesekan
Mideline
Sumber gambar: Laboratorium fisika Sanata Dharma
9 Momentum
dan tumbukan
Bola Mideline
Neraca o’haus
Sumber gambar: Laboratorium fisika Sanata Dharma
26
10 Titik berat
Statif Tali nilon
beban Penggaris
Karton Paku
Gunting
Sumber gambar: Laboratorium fisika Sanata Dharma
11 Archimedes
Neraca Pegas Beban
Statif Beker
glassgelas ukur
Tabung Archimedes
27
Sumber gambar: Laboratorium fisika Sanata Dharma
E. Guru Fisika
Syarat utama berlangsungnya suatu proses belajar-mengajar yakni adanya interaksi timbal balik antara guru sebagai pengajar dan peserta didik yang belajar.
Dalam pembelajaran guru berperan penting untuk mengembangkan kemampuan peserta didiknya. Secara sederhana dapat didefinisikan bahwa guru adalah
pendidik yang profesional. Sebagai pendidik yang professional seorang guru tentunya tahu bagaimana cara untuk mendidik dan mengembangkan kemampuan
peserta didiknya.
Menurut Kunandar 2008:48 guru professional adalah guru yang mengenal tentang dirinya sendiri yaitu sebagai pribadi yang dipanggil untuk
mendampingi peserta didik untukdalam belajar.
Menurut Surya 2005 dalam Kunandar 2008:47 guru yang professional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas
– tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu, juga ditunjukan melalui
tanggungjawab dalam melaksanakan pengabdiannya. Berdasarkan penjelasan di atas maka, sebagai guru fisika yang profesional yang sudah terdidik, terlatih serta
memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya mampu untuk mendidik, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mengajarkan, dan menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk
mengembangkan kemampuannya.
Laboratorium IPA fisika merupakan sarana yang penting dalam menunjang proses pembelajaran fisika. Menurut Tyan A 2012:13 laboratorium
adalah suatu ruangan atau bangunan yang dimiliki suatu sekolah atau madrasah yang di dalamnya dilengkapi sarana dan prasarana, baik itu peralatan maupun
bahan-bahan yang digunakan untuk kepentingan pelaksanaan eksperimen, praktek pembelajaran IPA fisika, dan penemuan ilmiah melalui pengalaman langsung
dalam membentuk keterampilan. Sebagai tempat untuk melaksanakan proses pembelajaran fisika, laboratorium memerlukan kelengkapan
–kelengkapan. Salah
satunya adalah kelengkapan alat-alat Laboratorium fisika.
Sebagai guru fisika penting untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik di laboratorium. Metode yang dianggap cocok untuk digunakan saat
pembelajaran di laboratorium adalah metode praktikum.
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah termasuk penelitian kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif
k arena bertujuan untuk mengetahui berapa prosentase dari kelengkapan alat
laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika dan penelitian kualitatif karena bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunanaan alat laboratorium fisika khusus
bidang mekanika, untuk pembelajaran sehari-hari dalam sekolah.
Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode observasi untuk melihat kelengkapan alat laboratorium fisika SMA dalam bidang mekanika, sedangkan
penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara dan studi dokumen untuk melihat tingkat penggunaan dan pemahaman guru fisika mengenai alat laboratorium
fisika SMA dalam bidang mekanika.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus melalui observasi dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat dan wawancara yang
sudah terlebih dahulu disiapkan pertanyaan wawancara secara terstruktur.
30
C. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah SMA di Kecamatan Teluk Mutiara,
Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah laboratorium fisika, guru fisika dan peserta didik kelas X dan XI IPA dari 3
SMA di Kecamatan Teluk Mutiara yakni SMA Kristen 01 Kalabahi, SMA Kristen 02 Kalabahi, SMA St Yoseph Kalabahi.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 3 SMA di Kecamatan Teluk Mutiara, yaitu SMA
Kristen 01 Kalabahi, SMA Kristen 02 Kalabahi, SMA St Yoseph Kalabahi. 2.
Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 20152016 yaitu pada bulan April - Mei 2016.
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data pada SMA di Kecamatan Teluk Mutiara No
Nama Sekolah Jenis kegiatan
Hari Tanggal 1
SMA Kristen 01 Kalabahi Observasi LAB
Wawancara Guru Wawancara Siswa
Studi dokumen Rabu, 27 April 2016
Jumat, 29 April 2016 Kamis, 28 April 2016
Kamis, 29 April 2016
2 SMA Kristen 02 Kalabahi
Observasi LAB Wawancara Guru
Selasa, 26 April 2016 Rabu, 04 Mei 2016
31
Wawancara Siswa Studi dokumen
Selasa, 03 Mei 2016 Sabtu, 04 Mei 2016
3 SMA St Yoseph Kalabahi
Observasi LAB Wawancara Guru
Wawancara Siswa Studi dokumen
Selasa, 03 Mei 2016 Selasa, 03 Mei 2016
Selasa, 03 Mei 2016 Selasa, 03 Mei 2016
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi Laboratorium fisika
Digunakan untuk mengumpulkan data penelitian berupa daftar alat-alat laboratorium dalam bidang mekanika dengan menggunakan lembar
pengamatan laboratorium. 2.
Wawancara Wawancara dilakukan pada guru dan peserta didik. Wawancara guru dan
peserta didik dilakukan untuk mengetahui tingkat penggunaan alat laboratorium fisika SMA bidang mekanika dalam proses pembelajaran di
sekolah. 3.
Studi dokumen Studi dokumen dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya praktikum
mekanika di LAB fisika yang dilakukan guru fisika. Studi dokumen dilakukan dengan cara meninjau RPP yang telah dibuat oleh guru fisika.
32
F. Instrumen Penelitian
Arikunto 2010 menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih muda
h diolah”. Dalam penelitian ini digunakan 3 jenis instrumen yaitu observasi, wawancara
dan studi dokumen. 1.
Lembar Observasi Laboratorium Lembar
Observasi Laboratorium
berisi aspek-aspek
kelengkapan alat
Laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika yang mencakup: a.
Daftar alat Laboratorium Daftar alat laboratorium dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada materi
mekanika SMA yang bisa dipraktikumkan, seperti pada Bab II.
b. Jumlah Alat
Jumlah alat dilihat berdasarkan seberapa banyak alat yang diperlukan dalam praktikum, serta kesesuaian alat tersebut terhadap jumlah siswa. Berikut
merupakan tabel kategori dan skor jumlah alat tabel 3.2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI