BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Belajar dan Prestasi Belajar
Djamarah 2002:24 memukakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang
ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Tentu saja perubahan yang didapatkan itu bukan perubahan fisik, tetapi perubahan
jiwa akibat masuknya kesan-kesan yang baru sehingga membawa perubahan tingkah laku seseorang. Dengan demikian belajar merupakan serangkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Slameto 1995:2
“belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
”. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku
atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, dan meniru. Belajar juga akan lebih baik jika siswa
mengalami atau melakukannya, belajar tidak hanya bersifat abstrak saja sebab belajar sebagai kegiatan perseorangan sebenarnya merupakan rangsangan-
rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Rangsangan akan lebih efektif jika menggunakan contoh-contoh yang kongkret, menarik dan mudah
dipahami oleh siswa.
7
Kegiatan belajar yang dilakukan siswa pada proses belajar mengajar akan mendapatkan penghargaan yang berupa nilai. Nilai
–nilai tersebut selanjutnya dapat disebut sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar tersebut dilihat dari beberapa aspek
yaitu dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Akan tetapi ada pendapat ahli yang mengemukakan mengenai prestasi belajar, diantaranya adalah :
Reni Akbar-Hawadi 1999:168 berpendapat bahwa prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa sesuai
dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa.
Nurkencana dalam 1986:62 mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran.
Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok Djamarah, 1994:19. Sedangkan
menurut Mas‟ud Hasan ,Abdul Dahar dalam Djamarah 1994:21 bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan
hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar
merupakan hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku,
keterampilan dan pengetahuan yang kemudian akan diukur, dinilai dan diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
2. Matematika Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat