d Lem
e Kertas HVS untuk tempat menempel media puzzle
Aktivitas yang dilakukan : a
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok b
Gunting setiap bentuk menjadi beberapa potongan yang sederhana untuk membuat puzzle.
c Tunjukan kepada anak-anak cara menyusun puzzle, setelah itu letakan
puzzle di tempat yang biasa digunakan anak-anak. d
Saat bekerja dapat diiringi dengan mendengarkan musik.
4. Penggunaan Metode Permainan Puzzle dalam Pembelajaran Matematika
Operasi Hitung Campuran
Dalam kehidupan masyarakat modern, matematika dipandang sebagai ilmu pengetahuan masa kini yang meliputi pengetahuan tentang berhitung dan ilmu ukur
ruang. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pemikiran cara berpikir yang logis,dan rasional, agar dapat menyelesaikan berbagai masalah. Untuk dapat mempelajari dan
menguasai matematika dituntut suatu ketelitian dalam pemecahannya agar mendapatkan hasil yang tepat dan arahnya jelas yaitu sesuai dengan penalaran yang
benar. Bagi sebagian murid sekolah, mengeluhkan soal pelajaran matematika.
Mereka menganggap matematika sebagai pelajaran sulit. Terlebih lagi bila mereka mendapat nilai di bawah rata-rata. Untuk menghilangkan anggapan bahwa pelajaran
matematika sebagai pelajaran sulit, seorang guru harus dapat menyampikan materi dengan metode mengajar yang efektif dan efisien. Metode mengajar yang diterapkan
seorang guru haruslah cocok dengan materi yang disampaikan sehingga siswa akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lebih mudah untuk memahami dan termotivasi untuk belajar. Salah satu metode yang dapat memberikan motivasi untuk belajar ialah metode permainan.
Mayke dalam Sudono 2000:3 mengemukakan bahwa belajar dengan bermain memberi kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang,
menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktikkan, dan mendapatkan bermacam- macam konsep serta pengertian yang tidak terhitung banyaknya. Disinilah proses
pembelajaran terjadi, melalui permainan memberikan pengalaman belajar pada peserta didik.
Metode permainan puzzle dalam pembelajaran matematika ini dilakukan dalam pembelajaran matematika materi operasi hitung campuran bilangan bulat pada
kelas IV SD Tidar 4. Metode ini dilakukan dengan cara guru memberikan puzzle yang belum terpasang. Kemudian siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk
mengerjakan lembar kerja siswa LKS. Pengerjaan LKS dilakukan dengan cara soal dikerjakan terlebih kemudian jika sudah terjawab siswa mencari kepingan puzzle
yang sesuai dengan nomor soal. Cara tersebut dilakukan terus sampai kepingan puzzle habis dan membentuk suatu gambar.
Selama proses pembelajaran siswa terlihat senang karena mereka menjumpai hal baru. Siswa yang sebelumnya pendiam terlihat aktif dalam pengerjaan secara
berkelompok tersebut. Melalui pembelajaran ini siswa belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman. Siswa yang berkemampuan rendah dapat bertanya pada
siswa yang berkemampuan tinggi pada kelompoknya, hal ini juga akan mendorong siswa yang berkemampuan rendah untuk dapat mengerjakan soal dan menyusun
puzzle dengan baik. Akan tetapi proses pembelajaran yang demikian aktif terkadang membuat siswa kurang terkontrol dan kurang terkendali yang berakibat suasana
menjadi ramai dan mengganggu kelas lain. Selain hal di atas dengan tingkat pemahaman anak yang berbeda-beda membuat peneliti mengalami kekurangan waktu.
Kondisi di atas berdampak baik untuk prestasi belajar siswa, walaupun siswa ramai akan tetapi hal ini berdampak baik untuk siswa terutama pada hasil evaluasi
materi operasi hitung campuran bilangan bulat. Siswa dapm dapat berdiskusi dengan teman satu kelompok dalam pengerjaan LKS, sehingga siswa yang kurang paham
diharapkan dapat meningkatkan pemahamannya mengenai materi ini. Jika dalam pengerjaan LKS siswa sudah paham dan dapat mengerjakan soal dengan baik maka
siswa pasti dapat mengerjakan soal evaluasi secara mandiri dengan optimal dan menghasilkan nilai yang maksimal.
B. Penelitian yang relevan