2 Siswa dapat bekerjasama dengan baik dalam satu kelompok.
3 Penggunaan permainan puzzle memacu siswa untuk
mengerjakan semua soal dengan benar dan menjadi pemenang permainan.
4 Pengacakan anggota kelompok berdasarkan tingkat
kemampuan siswa sangat diperlukan untuk memacu siswa yang kurang.
5 Hasil yang dicapai sudah mencapai target.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa secara umum proses pembelajaran pada siklus 2 sudah
dikatakan berhasil yaitu telah mencapai nilai rata-rata 72,22. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil evaluasi yang sudah
mencapai target yang diharapkan yaitu 65. Mengingat keberhasilan yang dicapai maka penelitian dihentikan sampai siklus 2.
B. Pembahasan
Dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan, terlihat adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi hasil belajar siswa terlihat setelah
dilakukan penelitian tindakan kelas yang tergambar sebagai berikut : Dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, terlihat adanya
peningkatan prestasi siswa belajar siswa. Data awal sebelum adanya tindakan nilai rata-rata siswa adalah 59,72. Dari 36 siswa hanya yang mencapai KKM. Setelah
diadakan penelitian, pada siklus I nilai rata-rata ulangan siswa adalah 62,78. Siswa yang mendapat nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM adalah 16 siswa. Siswa
yang mendapat nilai dibawah KKM pada akhir siklus I ada 20 siswa atau 56 dari jumlah siswa. Adanya beberapa siswa yang mendapat rata-rata dibawah KKM ini
disebabkan karena siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dan kurang dapat bekerjasama yang mengakibatkan mereka kurang dapat mengerjakan soal yang
diberikan guru. Kondisi seperti inilah yang membuat guru harus memotivasi siswa dalam belajar.
Pada siklus II, peneliti tidak mengubah kelompok siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus II ini guru hanya memberikan pengarahan kepada siswa
dan membimbing siswa dalam berproses kerjasama menyelesaikan soal-soal dalam kelompok secara optimal. Jika dibandingkan dengan siklus I hasil rata- rata nilai
siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus II ini sudah terlihat 30 siswa yang mendapat rata-rata nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM atau 83 dari
jumlah siswa. Pembelajaran pada siklus II ini hasil rata-rata yang diperoleh sudah mencapai indikator keberhasilan. Kondisi di atas dapat digambarkan pada diagram di
bawah ini:
Diagram 6: perbandingan kondisi awal, siklus I dan siklus II
59.72 59.72
65 65
62.78 72.22
Siklus I Siklus II
n i
l
a i
s i
s w
a
kondisi awal Target
Capaian
Dari hasil penelitian diatas dapat dilihat terjadi peningkatan yang ditandai dengan naiknya nilai rata-rata ulangan siswa dari kondisi awal 59,72 mencapai 62,78
pada siklus I dan pada siklus II mencapai 72,22. Dengan demikian penelitian membuktikan bahwa hasil hipotesis dengan penggunaan permainan puzzle dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam materi pembelajaran operasi hitung campuran bilangan bulat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN