15 Bentarat Bengkayang. Peningkatan keaktifan disimpulkan dengan 1 peningkatan aktifitas siswa aspek bertanya siklus 1 dan II sebesar 5,8
2 peningkatan aktifitas siswa aspek menjawab pertanyaan sebesar 5,9
3 peningkatan aktifitas siswa pada aspek mengemukakan pendapat sebesar 5,9
4 peningkatan nilai rata-rata sebesar 6,47 .
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ardiani Widya Anggraeni tahun2012 dengan
judul “ Pengaruh Bermain dengan Puzzle Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Sifat Bangun Datar Pada Siswa Kelas III SD Kristen Satya
Wacana” menyimpulkan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yaitu pada nilai siswa yang
mencapai KKM mengalami peningkatan sebesar 27, Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan penggunaan metode bermain dengan puzzle
sedangkan pada kelompok kontrol diberi perlakuan menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu ceramah. Peneliti menyimpulkan perlakuan
yang diberikan dapat berpengaruh signifikan. Disarankan agar guru dapat menggunakan metode bermain dengan tepat.
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran yang dilakukan secara konvensional memiliki ciri yang sangat mencolok yaitu pembelajaran berpusat pada guru. Metode yang sering digunakan
yaitu ceramah, guru menjelaskan materi pelajaran sedangkan siswa hanya pasif, mendengarkan penjelasan dan ceramah dari guru. Setelah guru selesai ceramah guru
memberikan soal evaluasi pada siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi hanya berbekal dari penjelasan yang didengar dari guru dan pengetahuan yang diberikan
guru sebelumnya. Siswa kurang mendapat rangsangan untuk berfikir lebih konkret. Akhirnya hasil belajar siswa rendah, banyak siswa yang tidak tuntas nilainya dan jauh
berada di bawah KKM yang telah ditentukan. Hal ini mengakibatkan prestasi belajar mereka juga rendah.
Kondisi yang demikian diatasi dengan metode permainan puzzle. Puzzle yang secara umum adalah permainan yang menyatukan kepingan menjadi suatu kesatuan
akan mengajak siswa untuk berfikir untuk menyelesaikannya. Aktif menggerakan tangan, mata, dan mulut untuk bekerjasama. Kreatif dalam menyusun strategi
penyelesaian puzzle, dan sekaligus akan mengubah cara berfikir mereka tetapi menyenangkan.
Pembelajaran aktif, kreatif dan inovatif yang pada penelitian ini menggunakan metode permainan puzzle berdampak pada pemahaman terhadap
materi pelajaran meningkat. Berawal dari rasa ingin tahu hasil atau gambar apa yang tampak setelah puzzle tersusun, Siswa pasti akan berusaha menyelesaikan soal-soal
yang tersedia untuk menyelesaikan puzzle tersebut. Disinilah proses pembelajaran terjadi, siswa akan berlatih berhitung sambil bermain sehingga siswa tidak takut
dengan matematika dan melatih rasa percaya diri pada siswa. Apabila siswa melalui tahapan dalam permainan puzzle ini dengan benar maka pemahaman mereka pasti
meningkat dan prestasi belajar mereka juga akan meningkat.
D. Hipotesis Tindakan
1. Upaya peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan permaianan puzzle
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, masing-masing kelompok mendapat lembar LKS dan 1 set puzzle yang belum terpasang.
b. Guru menjelaskan aturan main dan cara pengerjaan menggunakan puzzle
c. Siswa mengambil satu kepingan puzze dengan melihat nomor yang tertera
d. Siswa menempelkan kepingan puzzle setiap menyelesaikan satu nomor
soal e.
Siswa menyelesaikan menyusun puzzle sampai membentuk suatu gambar 2.
Penggunaan permainan puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar siswa materi operasi hitung campuran bilangan bulat.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas, mengacu pada model Penelitian Tindakan Kelas
menurut Kemmis dan Mc Taggart. Perencanaannya menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi,
perencanaan kembali yang menjadi dasar untuk pemecahan masalah pada pembelajaran operasi hitung campuran menggunakan metode permainan puzzle.
Gambar 1. Model Siklus PTK B.
Setting Penelitian 1.
Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tidar 4 Magelang yang beralamat di
Jl.Beringin VNo.1 Kota Magelang. 2.
Subjek penelitian Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SD NegeriTidar 4 Kota
Magelang semester genap tahun pelajaran 20132014 yang berjumlah 36 siswa
REFLEKSI TINDAKAN
PENGAMATAN
SIKLUS II
PERENCANAAN
REFLEKSI TINDAKAN
PENGAMATAN
SIKLUS I
PERENCANAAN
26