rata-rata 21,43 dan quary Gerokgak-Buleleng dari AMP PT. Palguna Jaya dengan nilai abrasi rata-rata 27.
3. Aspal mod yang dipakai adalah Aspal jenis BNA Blend dari PT. Performa
Alam Lestari 4.
Filler tambahan dari semen Gresik. 5.
Kadar Aspal Optimum KAO dicari pada masing-masing sampel dengan abrasi rata-rata 21,43; 27 dan 32,5 dan kombinasi agregat kasar
abrasi rata-rata 21,43 dengan 32,5 6.
Stabilitas dinamis dicari apabila campuran dapat memenuhi stabilitas Marshall
minimum 1000 Kg
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Jalan adalah prasarana trasportasi yang memiliki lapisan struktur yang bersifat lentur yang terdiri dari lapisan perkerasan jalan dan lapisan tanah dasar
subgrade . Lapisan perkerasan merupakan lapisan yang terletak diatas lapisan
tanah dasar yang memiliki CBR 6 yang berfungsi menerima bidang kontak dalam memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan. Lapisan perkerasan terdiri
dari lapisan permukaan surface course, lapisan pondasi atas base course, lapisan pondasi bawah subbase course. Lapisan permukaan adalah lapisan
perkerasan yang terletak pada lapis teratas dan umumnya mempunyai sifat kedap air, memiliki stabilitas yang tinggi dan daya tahan yang lama terhadap deformasi
plastis. Pada pengujian campuran aspal panas, kekuatan daya tahan terhadap beban mekanis ditunjukkan dari hasil pengujian marshallnya sedangkan kekuatan
deformasi plastis ditunjukkan dengan hasil stabilitas dinamisnya. Lapisan permukaan dibagi menjadi dua jenis yaitu yang bersifat non-struktural dan
struktural. Jenis lapis permukaan yang umum dipergunakan untuk lapisan yang bersifat non-struktural antara lain Burda, Buras, Burtu, Latasbum Lapis Tipis
Asbuton Murni, Latasir, Lataston. Lapis permukaan yang bersifat struktural antara Lapen, Lasbutag Lapis Aspal Buton Agregat, Laston Lapis Aspal Beton.
Laston merupakan campuran aspal beton AC yang terbentuk dari agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi filler dan aspal dengan proporsi tertentu.
Kualitas aspal beton harus bersifat tahan lama, kedap air serta memiliki nilai
8
struktur dan memenuhi standar spesifikasi. Lapisan aspal beton aspalt Concrete dapat dibagi
menjadi 3
macam campuran sesuai
fungsinya, yaitu
Sukirman,2007: a. Laston lapis aus Aspalt Concrete-Wearing courseAC-WC
b. Laston lapis permukaan antara Aspalt Concrete-Binder CourseAC-BC c. Laston lapis pondasi Aspalt Concrete-BaseAC-Base
Aspal beton Laston sebagai lapis aus Aspalt Concrete-Wearing courseAC- WC memiliki sifat kedap air, tahan terhadap cuaca, stabilitas yang tinggi dan
berpungsi sebagai bidang kontak langsung dengan beban lalu lintas diatasnya. Aspal beton ini dikenal pula sebagai campuran aspal panas dengan nama hotmix
dengan kadar aspal antara 5-6,5. Laston sebagai lapis permukaan antara Aspalt Concrete-Binder Course
AC-BC merupakan lapisan pondasi yang umumnya memiliki sifat tahan beban, dengan kadar aspal lebih banyak dari kadar aspal
dibawahnya umumnya antara 4-6. Lapisan ini berpungsi untuk menyebarkan beban roda kendaraan ke lapisan dibawahnya, lapisan ini juga memiliki sifat
kedap air agar air tidak meresap ke tanah dasar. Laston sebagai lapis pondasi Aspalt Concrete–Base CourseAC-Base adalah aspal beton yang berpungsi
sebagai lapisan pondasi atas dengan kadar aspal biasanya antara 4-5 untuk menahan gaya lintang dari beban roda kendaraan, tebalnya biasanya lebih tebal
dari lapisan diatasnya.
2.2. Campuran Aspal Panas
Aspal beton sebagai campuran aspal panas terdiri dari agregat dan aspal. Kualitas agregat sangat berpengaruh terhadap mutu dan karakteristik campuran